Persiapan Pendidik untuk Kelas Online

persiapan pendidik

Bandung Side, Kabupaten Cianjur – Persiapan pendidik memang harus memutar otak agar mereka dapat membuat anak anak tetap semangat belajar meskipun tidak datang ke sekolah alias belajar online.

Dian Dwika, praktisi olahraga dan pendidikan menyebut yang perlu dipahami sebelum memulai kelas online adalah lebih awal membagikan jadwal kelas online misalnya guru memberikan instruksi rinci.

“Masuk jam mulai misalnya 7.20 WIB, instruksikan memakai seragam sekolah. Ini untuk mempertahankan semangat sekolah dengan menggunakan seragam. Instruksi ini dikirim ke admin kelas,” ungkap Dian Dwika saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021) pagi.

Memulai kelas tepat waktu, ini paling penting kita harus tepat waktu, belajar disiplin kepada mereka kita harus memberikan contoh dengan tepat waktu setiap harinya.

Dan memberikan kabar jika kelas akan telat. Kemudian menguasai salah satu platform kelas online misalnya Zoom Meeting dan Google Class.

Tentu ini bertujuan sebagai sarana kelas pengganti offline. Dengan guru memahami platform kelas online ini bisa mengajar dengan baik menyenangkan dan dapat lebih mudah juga dalam mengawasi murid.

“Alokasi kelas online tidak lebih dari 100 menit, sangat berbeda ketika belajar secara langsung yang bisa berjam-jam,” kata Dian.

Di sekolah tentu ada istirahat juga di online situasi dan kondisi tidak mungkin untuk belajar terlalu lama.

“Guru harus mengerti itu, jangan terlalu memaksakan untuk belajar terlalu lama dan memaksakan kurikulum yang harus selesai seperti sebelum pandemi,” jelas Dian Dwika.

Gunakan grup WhatsApp untuk melengkapi kelas online untuk memberi tahu tugas dan instruksi lain seputar pembelajaran online. Gunakan metode flip class, dimana seperti yang sekarang ini dilakukan.

Tatap muka terbatas. Agar anak tidak bosan dalam belajar online bertujuan juga untuk mendidik mereka, mandiri dalam belajar.

Di rumah siswa diminta untuk mencari data dengan membaca materi atau menonton video di YouTube.

Lalu diberi tugas untuk mengerjakan semua tugas dengan membaca sesuai dengan perintah guru.

Harapannya mereka dapat mencari sendiri bahan yang akan dibahas dan juga beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab.

Di sekolah hanya perlu untuk melakukan sharing diskusi dan presentasi mengenai tugas data yang sudah dicari saat belajar di rumah yang diperintahkan oleh guru.

Ketika selesai presentasi dan beberapa hari kemudian mereka kembali lagi belajar di rumah mereka mengerjakan tugas setelahnya dan mengerjakan kuis individual.

Metode ini sangat cocok diterapkan saat anak-anak sudah mulai belajar di sekolah walaupun hanya beberapa hari saja.

Jadi ketika mereka di sekolah mereka hanya fokus untuk diskusi. Ini melatih mereka berbicara, berargumen dan presentasi.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara, Oryza Sativa (Psikolog Klinis), Oktoberi Surbakti (TMP Event), Chiara Chaisman (Analyst Merchandiser), dan Ibrahim Hanif sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

Tinggalkan Balasan