Satgas Sektor 4 Uji Coba Tungku Pembakar Sampah di Desa Sukamantri

Bandung Side, Paseh – Satgas Sektor 4 Citarum Harum bersama Karang Taruna dan warga RW 9, Desa Sukamantri, Kecamatan Paseh melakukan uji coba tungku pembakar sampah yang dibuat secara swadaya, dalam rangka menanggulangi sampah rumah tangga sekaligus sosialisasi tentang Pilah Pilih Olah (PPO) Sampah, Selasa (31/3/2020).

“Tungku pembakar sampah yang dibangun secara swadaya ini dikerjakan kurang lebih 3(tiga) minggu secara gotong-royong bersama Satgas Sektor 4 Citarum Harum atas inisiasi Karang Taruna RW 9, “Seba Nusa Taruna”,” kata Koptu Yusuf Kurniawan, Satgas Sektor 4 Sub Desa Sukamantri.

Uji coba tungku pembakar sampah dan sosialisasi PPO sampah di RW 9 Desa Sukamantri, Selasa (31/3/2020).

Respect dan semangat generasi muda di RW 9, Desa Sukamantri perlu di apresiasi dengan niatan agar lingkungan kembali bersih dan menjaga aliran Sungai Cipalemahan bebas sampah, tambah Koptu Yusuf saat melakukan uji coba.

“Selain melakukan uji coba tungku pembakar sampah, kami juga melakukan sosialisasi kepada warga RW 9 terutama pada ibu-ibu rumah tangga dan Karang Taruna agar dapat melakukan Pilah Pilih Olah (PPO) Sampah dirumah terlebih dahulu sebelum sampah rumah tangga didistribusikan ke tungku pembakar sampah. Satgas Sektor 4 didampingi oleh Abah Alo warga RW 8 yang telah melakukan PPO diwilayahnya dan dari hasil PPO tersebut telah menghasilkan uang dari sampah tersebut,”jelas Koptu Yusuf.

Warga RW 9 dan Karang Taruna antusias mendapatkan sosialisasi PPO Sampah, Selasa (31/3/2020).

Abah Alo telah 5 tahun mengelolah sampah warga Desa Sukamantri, lanjut Koptu Yusuf, hingga dibangunkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan tungku pembakar sampah yang letaknya di Kampung Pacinaan, RW 8 Desa Sukamantri pada tahun 2017 oleh Kepala Desa, Rahman Hakim. Sehingga pendampingan Abah Alo untuk sosialisasi PPO Sampah untuk menularkan ilmunya dalam rangka mengelolah sampah secara mandiri di Desa Sukamantri.

Antusias ibu-ibu dan Karang Taruna saat mengikuti sosialisasi PPO Sampah bersama Abah Alo seperti menambah wacana baru bahwa sampah bila dipilah, dipilih dan diolah dirumah terlebih dahulu memiliki nilai ekonomis bahkan bisa menghasilkan uang.

Abah Alo sedang memperlihatkan sampah yang bernilai ekonomis untuk bisa di Pilah, Pilih dan Olah terlebih dahulu dirumah, Selasa (31/3/2020).

“Kata kuncinya adalah menjadikan “kebiasaan” dirumah terlebih dahulu, tanpa disadari ternyata sampah bila dipisahkan antara yang organik, an-organik sangatlah bermanfaat. Bahkan bila sampah diperlakukan ramah maka sampah tersebut juga akan ramah kepada kita. Sampah jajanan anak-anak pada cangkang pembungkusnya, kopi saset, sampai ke pembungkus bumbu masak tanpa berpikir keras bila dikumpulkan didalam botol bekas minuman kemasan hingga memiliki berat 1 kilo gram dapat dijual dengan harga Rp 4.000,-,”kata Abah Alo saat menularkan ilmunya.

Jangan dilihat besarnya uang dari hasil penjualannya cangkang pembungkus tersebut dengan nilai yang tidak seberapa, tapi bila ditabung hasil penjualannya tidak akan terasa bisa dibuat umroh ke tanah suci, gelitik Abah Alo dengan semangat.

“Belum lagi nilai ibadahnya bila dirumah sampah telah di PPO yakni meringankan bagian pengelolah tungku pembakar sampah nantinya. Bahkan dari sampah ini tidak ada barang yang terbuang hasil akhirnya, sampah organiknya bisa dihabiskan oleh maggot, sampah an-organiknya bisa menghasilkan uang dan sisa pembakaran sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis juga bisa dijadikan pupuk tanaman,”jelas Abah Alo.

Usai sampah dibakar, tungku dapat ditutup untuk mendapatkan hawa panas ruang, jelas Abah Alo, Selasa (31/3/2020).

“Untuk ilmu mengelolah maggot nanti akan diajarkan setelah, ibu-ibu dan warga RW 09 sudah membiasakan diri dalam PPO Sampah,”ujar Abah Alo.

Uji coba tungku pembakar sampah dan sosialisasi PPO Sampah sore hari dibawah mendung langit Kota Majalaya juga memberikan teknik cara membakar sampah ditungku oleh Abah Alo. “Secara teknis nanti pengelolah tungku harus memilah lagi sampah yang akan dibakar dengan mendahulukan sampah yang berbahan mudah terbakar agar menjadi pemicu terbakarnya sampah yang lain, selain itu agar ruangan tungku menjadi panas terlebih dahulu. Karena dengan ruangan tungku yang panas akan mudah menjadikan abu pada sampah sehingga asap yang ditimbulkan tidak terlalu banyak,”pungkas Abah Alo.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan