
Bandung Side, Raya Batu Jajar – Kader EMO DEMO Kabupaten Bandung Barat mendapatkan penguatan Program BISA dengan memberi sesi tambahan kegiatan refresh MMH dan CHA guna mendapatkan kontribusi perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sesi tambahan Kader EMO DEMO yakni berupa edukasi Mom Magic Hand (MMH) dengan materi Cuci Tangan pakai Sabun (CTPS) dan Clean House Approach (CHA) sebagai Pendekatan Rumah Bersih merupakan penguatan 12 modul kualitas pemberian makan bayi dan anak (PMBA).
Program BISA (Better Investment for Stunting Alleviation) memberikan pelatihan EMO DEMO kepada 19 Fasilitator Kabupaten Bandung Barat dengan menyelesaikan 12 modul yakni, 1. Asi Saja Cukup, 2. Siap Bepergian, 3. Ikatan Ibu dan Anak, 4. Orang Tua Bertangan Ajaib, 5. Teruskan dan Sebarkan, 6. ATIKA (Ati, Ikan, Telur), 7. Membayangkan Masa Depan, 8. Menyusun Balok, 9. Porsi Makanan Bayi dan Anak, 9. Jadwal Makan Bayi dan Anak, 11. Cemilan Sembarangan, dan modul ke 12. Harapan Ibu.
Reffresh MMH dan CHA kepada kader EMO DEMO yang difasilitasi oleh Fasilitator Kabupaten dan Kader Posyandu digelar di Aula Gedung BBPMP Provinsi Jabar, Jl. Raya Batujajar No.KM.2 No.90, Laksanamekar, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 02 Agustus 2023 diikuti oleh 187 peserta.
Peserta yang terdiri dari perwakilan 9 orang dari 20 desa dan perwakilan 1 orang Pendamping PosYandu Juara (PPJ) di 7 Kecamatan Bandung Barat mendapatkan Refresh EMO DEMO dengan modul yang sudah disederhanakan oleh Program BISA.

Seperti yang disampaikan oleh Popi Sundari, District Coordinator BISA bahwa Refresh Mom Magic Hand (MMH) dan Clean House Approach (CHA) untuk Kader EMO DEMO dapat memperkuat 12 sesi atau modul EMO DEMO yang telah diselesaikan pada periode 2021-2022 pada 19 Fasilitator Kabupaten dan Pelatihan EMO DEMO kepada Kader Posyandu/ PKK/ KPM di 10 Desa Mitra Program BISA setiap bulan dengan sesi yang berbeda.
“Program BISA dilaksanakan atas kerjasama Save the Children dan Nutrition International dengan Pemerintah Indonesia selama periode 2019–2024 menggunakan panduan kegiatan Emotional Demonstration (EMO DEMO) yang sangat partisipatif bertujuan untuk menyampaikan pesan sederhana dengan cara yang menyenangkan dan menyentuh emosi, sehingga mudah diingat dan berdampak perubahan perilaku pemberian makan bayi dan anak serta gizi Ibu Hamil,” kata Popi Sundari.
Emo-Demo dikembangkan dalam sebuah permainan yang interaktif, meminimalisir pemberian informasi kesehatan dengan metode penyuluhan atau pengajaran satu arah yang terasa membosankan dan mudah dilupakan serta tidak berdampak efektif memperbaiki perilaku Ibu terkait pemberian makan pada bayi dan anak, lanjut Popi.
“Refresh MMH dan CHA diberikan kepada Kader EMO DEMO agar memudahkan pemahaman dan keterampilan dalam konsep pendekatan rumah bersih (Clean House Approach/CHA) untuk penurunan stunting,” ujar Poppy Sundari.
Selain itu, tambah Popi, Kader EMO DEMO mampu memfasilitasi sesi Mom Magic Hand (MMH) pada kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) guna mendukung pendekatan rumah bersih dan sehat.

Selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader EMO DEMO yang diantaranya Kader Pembangunan Masyarakat desa (KPM), Kader Posyandu, Bidan Desa dari 20 desa dampingan, minimal 80% memahami pelatihan sesi MMH – CHA saat melakukan kunjungan rumah rutin ke masyarakat sasaran yakni ibu/ pengasuh di posyandu seperti ibu hamil dan ibu balita.
Dalam pelaksanan refresh MMH-CHA dilaksanakan juga kegiatan evalusi pelaksanaan emo demo di seluruh Pos Yandu dampingan untuk dapat mengetahui sejauh mana kwalitas dan dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan edukasi 12 Sesi EMO DEMO di Pos Yandu berdasarkan evaluasi pre-post test.
Secara bertahap Program BISA dapat menjangkau 9 Puskesmas tahun 2021-2023 yakni Puskesmas Cicangkanggirang, Sindangkerta, Pataruman, Jayamekar, Ngamprah, Tagogapu, Saguling, Sumurbandung, dan Jayagiri memberi pelatihan EMO DEMO kepada Kader di 80 Posyandu dari 20 Desa di Kabupaten Bandung Barat.
“Sedangkan sasaran 3 Puskesmas pada Tahun 2023 yakni Puskesmas Cihampelas, Padalarang, Pasirlangu pada tahap selanjutnya dilaksanakan pelatihan EMO DEMO dibantu oleh PKBI Jawa Barat sebagai mitra Program BISA dari Save The Children,” jelas Popi Sundari.
Dengan Refresh MMH dan CHA, Kader EMO DEMO dapat melakukan pendekatan komunikasi perubahan perilaku yang inovatif yang sudah terbukti efektif memperbaiki perilaku ibu terkait pemberian makan pada bayi dan anak ini disampaikan dengan menggunakan alat peraga.

“Perubahan perilaku yang inovatif dapat mencegah dan menekan stunting di Kabupaten Bandung Barat dengan menyampaikan pesan kesehatan menggunakan metode EMO DEMO,” pungkas Poppy Sundari.
Dalam coffee break, Bandung Side mendapatkan kesempatan berbincang dengan Fasilitator Kabupaten dari Puskesmas Cicangkanggirang, Ajeng Priani Pertiwi, SKM yang sedang memandu Kader EMO DEMO di kegiatan refresh MMH dan CHA.
“Refresh MMH dan CHA ini sebagai tolak ukur Tim BISA apakah program Cuci Tangan Pakai Sabun dan Pendekatan Rumah Bersih yang telah disosialikan beberapa waktu lalu dapat berlangsung efektif dan berdampak pada perubahan perilaku konvensional,” ujar Ajeng Priani.
Walaupun sudah terlihat bahwa pelaksanaan EMO DEMO disetiap Posyandu yang menjadi lokasi intervensi sudah sangat berjalan bagus dan Program BISA menjadi unggulan dari pada program-program yang sebelumnya, tambah Ajeng Priani.
Respon masyarakat sasaran intervensi sangat bagus, baik ibu hamil maupun ibu balita karena teknik dan metode EMO DEMO yang digunakan berbeda dengan penyampaian informasi pada teknik yang sebelumnya.

Menurut Ajeng Priani, kalau metode dan teknik penyampaian informasi sebatas penyuluhan secara lisan dan satu arah, jadi antara narasumber ke sasaran saja. Tapi dengan teknik EMO DEMO ada interaktif berupa game atau permainan sehingga pesan informasi yang disampaikan lebih dapat diserap dan diterima oleh sasaran.
Pada perjalanannya Kader EMO DEMO juga mengalami kendala saat di Posyandu, seperti banyaknya kegiatan yang harus dicapai targetnya. Dengan kata lain membagi jadwal seperti bulan timbang, pemberian vitamin A yang dipastikan kesibukan Kader Posyandu sangat meningkat kegiatannya, sehingga apabila kegiatan dilakukan secara bersamaan maka tidak akan fokus.
Tapi Alhamdulillah, capaian fokus untuk EMO DEMO dapat diinisiasi oleh Kader Posyandu dan menjadi solusi yakni diselenggarakan di waktu dan tempat yang lain, seperti bergeser jadwal dan dilakukan di PAUD.
“Kader Posyandu secara mandiri dan kreatif menyampaikan EMO DEMO yang kadang tidak dengan didampingi oleh Fasilitator Kabupaten, karena ada perasaan canggung, grogi serasa ada yang mengobservasi dan menilai jadi mereka tidak bisa improfisasi, ungkap Ajeng Priani.

Meskipun tidak semua Kader Posyandu seperti itu, atau suka grogi bila ada kendala atau evaluasi mereka kerjasama dengan Bidan Desa. Jadi akses untuk diskusi bila menemui kendala dilapangan dapat disampaikan di Grup Whatsapp disetiap masing-masing desa.
“Selain itu, ada teknik lain bila mengalami kendali kurangnya kunjungan dari ibu hamil atau ibu balita ke Posyandu, maka Kader Posyandu akan mengunjungi secara rutin untuk disampaikan informasi MMH dan CHA ini sekaligus dengan metode EMO DEMO nya, misalkan dengan membawa peralatan Cuci Tangan Pakai Sabun,” pungkas Ajeng Priani Pertiwi.
Dalam pantauan Bandung Side, saat menyampaikan materi praktek CTPS dan Pendekatan Rumah Bersih peserta Refresh MMH dan CHA dibagi dalam 8 kelas yang tersebar di ruangan kelas pelatihan Gedung BBPMP Provinsi Jabar, bahkan ada yang kelasnya memilih di area terbuka disekitar Aula Gedung BBPMP.
Pada pelaksanaan sosialisasi CPTS dan Pendekatan Rumah Bersih tindak lanjutnya bergulir di bulan Agustus ini di Posyandu dan melakukan home visit dengan pengisian daftar tilik Pendekatan Rumah Bersih.***