Gebyar CTPS dan Gizi Remaja Upayakan Menyelamatkan Anak Bangsa

Gebyar CTPS

Bandung Side, Cihampelas – Gebyar CTPS dan Gizi Remaja menjadi puncak kegiatan perluasan modul yang disosialisasikan Save The Children dengan Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) pada 40 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 14 Juni 2023.

Sebelum menggelar Gebyar CTPS dan Gizi Remaja di 40 MTs, inisiasi Program BISA yakni Save The Children dengan mensosialisasikan Modul CTPS dan Gizi Remaja dengan workshop kepada Kepala Sekolah MTs da pelatihan sebagai Fasilitator Sekolah kepada 2 guru tiap sekolahnya.

Workshop Kepala Sekolah MTs sudah terlaksana pada Selasa, 13 Juni 2023 di MTs Negeri 1 Bandung Barat, jl. Pembangunan No 185 Rongga, Cihampelas, Kab. Bandung Barat.

Sedangkan hari ini, Rabu 14 Juni 2023 digelar sosialisasi dan pelatihan sebagai Fasilitator Sekolah kepada 80 guru sekolah MTs Bandung Barat ditempat dan lokasi yang sama, yakni MTs Negeri 1 Bandung Barat.

Gebyar CTPS
Gebyar CTPS dan Gizi Remaja merupakan hasil sosialisasi Tim BISA dalam upayakan Menyelamatkan Anak Bangsa

Pelatihan Fasilitator kepada guru kelas/ guru UKS/ guru BP yang memiliki komitmen dan mampu mentransfer ilmu yang sudah didapat, sehingga saat Gebyar CTPS dan Gizi Remaja para siswa puteri disekolah mengerti tentang Gejala Anemia, waktu yang penting untuk Cuci Tangan Pakai Sabun, siswa puteri menerima dan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) selama 12 bulan.

Pelatihan Fasilitator Sekolah didampingi oleh Tim BISA diantaranya; Zainul Mustofa (Project Officer BISA), Dian Nurdiana, dan Eulis Eva Kurniasari dipandu oleh MC; Siti Maryam dari mulai Presentasi materi hingga simulasi sesi Cuci Tangan Pakai Sabun, sesi edukasi gejala Anemia dan manfaat Zat Besi pada siswa puteri dan sesi Keberlanjutan.

Pelatihan Fasilitator Sekolah juga diberikan wawasan dalam menggunakan media edukasi seperti video kampanye cuci tangan dengan model Ataliya Praratya; Ketua PKK Provinsi Jawa Barat dan Sonya Fatmala; Ketua PKK Kabupaten Bandung Barat.

Media edukasi juga memanfaatkan Poster menarik sebagai bahan presentasi, Yel-yel Aksi Bergizi, Bernyanyi lagu “Anemia Ane Bukan”, Diskusi interaktif hingga Kuis Berhadiah.

Gebyar CTPS
Media interaktif dan kreatif sebagai bahan presentasi disampaikan oleh Tim BISA saat Pelatihan Fasilitator Sekolah.

Seperti yang disampaikan oleh Zainul Mustofa bahwa Pelatihan Fasilitator Sekolah ini menggunakan media edukasi yang nantinya pesan yang disampaikan kepada murid-muris sekolah dapat dengan cepat menangkap dan mengetahui perilaku baru.

“Metode pada Modul CTPS dan Gizi Remaja dibuat seefektif mungkin agar dengan mudah dipahami oleh siswa-siswi yang diselingi dengan permainan yang menyenangkan,” ujar Zainul Mustofa.

Hal senada juga disampikan oleh Neng Hanifah, guru IPS dari MTs Daarul Ahkaam, Cipongkor bahwa pelatihan fasilitator ini sangat bermanfaat dalam menyampaikan pesan untuk dapat berprilaku baru yang paling sederhana yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun.

“Setelah workshop ini setiap guru dapat menanamkan perilaku baru pada siswa, sehingga siswa akan lebih terjamin kebersihannya baik nanti disekolah juga dalam aktifitas dirumah maupun ditempat lain,” ujar Neng Hanifah.

Gebyar CTPS
Simulasi peserta Pelatihan Fasilitator Sekolah sedang memerankan presentasi Bukti Tangan Bersih pada sekepal Nasi.

Tanpa disadari oleh anak-anak bahwa berawal dari tangan kuman itu akan menempel dan digunakan dalam aktifitas sehari-hari yang nantinya secara masih penyakit akan terus menyebar bila tidak membiasakan cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, tambah Neng Hanifah.

“Efek positifnya, dalam waktu dekat setiap sekolah harus menyiapkan wastafel cuci tangan dilingkungan sekolah meskipun pada waktu pandemi Covid-19 sudah ada, tentunya akan lebih banyak titik-titik tertentu meletakkan wastafel tersebut,” jelas Neng Hanifah.

Menimbang juga manfaat adanya wastafel buat guru dan siswa-siswi yaitu masih belum semuanya sekolah saat memberi pengajaran media interaktifnya dengan siswa menggunakan whiteboard dengan spidol, jadi masih menggunakan papan tulis blackboard dan kapur tulis.

“Saya yakin, bila tangan bersih maka dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih pula,” ungkap Neng Hanifah.

Gebyar CTPS dan Gizi Remaja
Foto bersama Tim BISA dengan Peserta Pelatihan Fasilitator Sekolah MTs Bandung Barat.

Workshop ini juga bisa dimulai saat usai liburan dengan membuat jurnal sekolah dengan mengumumkan peraturan baru, bahwa murid yang masuk sekolah diawali cuci tangan dulu sebelum masuk kedalam kelas.

Bahkan saat penerimaan siswa baru bisa dibuatkan Sessi Pengenalan Lingkungan Sekolah dalam jurnal sekolah yang didalamnya tentang perilaku kebersihan salah satunya membiasakan cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir tersebut, lanjut Neng Hanifah.

“Melakukan hal kecil, cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir mempunyai manfaat besar kedepannya untuk kesehatan setiap individu, seperti yang dikatakan mentor Bapak Dian Nurdiana, dalam rangka memutuskan mata rantai Covid-19 dan Menyelamatkan Anak Bangsa Dengan Cuci Tangan,” pungkas Neng Hanifah.***

Tinggalkan Balasan