
Bandung Side, Kabupaten Pangandaran – Produktif lewat 5W+1H potensi warga Indonesia saat ini memiliki 202,6 juta penduduk yang juga menjadi pengguna internet memulai bisnis online.
Menurut Erri Gandjar, GA Director OZ Radio Bali dengan jumlah tersebut seharusnya internet dan ruang digital bisa membuka potensi dan peluang untuk kita produktif dan tentunya menghasilkan pundi uang.
Salah satu produktivitas di ruang digital ialah membangun dan menjalankan bisnis secara online. Ia mengatakan, yang dibutuhkan hanya niat, planning, skills, dan kreativitas.
“Memulai bisnis online tidak hanya sekedar produk yang kita jual, tetapi apapun bisnisnya tetap ada perencanaan yang harus dibuat,” tutur Erri dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (16/10/2021).
Erri mengatakan, agar perencanaannya baik, kita bisa memulainya dengan konsep produktif lewat 5W+1H.
Pertama, What, produk apa yang akan kita jual. Kedua ialah Who, atau target pasar yang nantinya akan tertarik, membeli, hingga menjadi pelanggan potensial bagi kita. Kita juga bisa melakukan riset target pasar.
Ketiga, Where, di mana kita akan berjualan secara online. Kita bisa memilih platform bisa di media sosial atau marketplace yang banyak digunakan saat ini.
Keempat, When, kapan waktu yang tepat untuk terjun ke bisnis online.
Menurut Erri, hal ini berkaitan dengan target dan jenis produk yang ingin dijual. Kita juga harus menyesuaikan target dan jenis produk dengan kebutuhan pasar saat ini.
Kelima, Why, yakni alasan kita membangun bisnis secara online. Keenam, How, bagaimana kita memulainya, seperti mengerjakan, perencanaan, target market, menghitung budget, produksi, dan lain sebagainya.
Buat sebuah action plan untuk lebih memudahkan kita dalam merealisasikan rencana bisnis tersebut.
“Hal yang paling penting menurut saya dalam memulai bisnis itu adalah ikuti passion kita. Menjalankan bisnis sesuai passion membuat kita enjoy dan mencintai pekerjaan yang kita jalani. Berbagai tantangan yang muncul bisa dihadapi dengan tenang dan fokus,” imbau Erri Gandjar.
Selain itu, kita perlu memiliki skills agar tetap bisa beradaptasi di era digital ini.
Di antaranya, penguasaan gadget dan komputer, media sosial, copywriting, teknik dasar fotografi dan desain, serta manajemen dasar.
Setidaknya kita bisa mengoperasikan komputer, mengakses internet, dan menggunakan media sosial/marketplace.
Kemudian, kemampuan copywriting sebagai salah satu teknik marketing.
Fotografi dan desain agar produk semakin menarik, serta manajemen dasar untuk mengatur segalanya untuk menjalankan usaha.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (16/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Loina Lalolo Krina Perangin-angin (Dosen Prodi Ilmu Komunikasi SGU), Herman Pasha (Senior Trainer & Coach), Ellangga Seta (Entrepreneur & IT Enthusiast), dan Marcella Vionita sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***