Bandung Side, Kabupaten Karawang – Kewajiban warga digital tidak ada istilah aman di dunia digital diwajibkan menjaga data pribadi, karena sesuatu yang sudah tersebar di internet menjadi milik semua orang.
Begitu juga dengan data diri kita dapat menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan lainnya di era digital.
Maka dari itu perlindungan data pribadi menjadi sebuah keharusan yang dilakukan oleh para warga digital.
Dimulai dari hindari untuk membagikan data pribadi seperti tempat tanggal lahir, nama ibu kandung, password berbagai akun platform digital.
Jangan pernah kita membagikan password kita kepada orang lain.
“Jaga baik-baik termasuk saat membuka media sosial di perangkat orang lain atau di perangkat umum jangan lupa selalu log-out,” kata Agung Prasetyo Abadi.
Bukan hanya data pribadi kita, data pribadi orang lain baik keluarga, teman maupun kenalan di dunia maya.
“Sebab data mereka adalah privasi mereka. Jangan sampai kita melanggar privasi orang lain,” ujar Agung Prasetyo Abadi, dosen Universitas Singaperbangsa Karawang dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Karawang, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021).
Masih soal data pribadi, hindari memasukkan data pribadi yang penting saat berinteraksi dalam platform digital dengan menggunakan Wi-Fi gratis di tempat publik.
Kewajiban warga digital pahami dan pilih aplikasi yang dipasang di gawai hanya mengakses data yang dibutuhkan dan bukan data pribadi kita lainnya.
Agung menambahkan, biasanya ini ada pada saat awal meng-install sebuah aplikasi. Selain kita baca aturan mereka, kita juga harus memilih mana saja yang bisa mereka akses dari gawai kita.
Mengenai perangkat digital, jangan lupa selalu melakukan pembaruan perangkat lunak yang digunakan dalam gawai untuk meminimalisir risiko ada celah kebocoran.
Waspadai jika ada komunikasi atau aktivitas mencurigakan baik dari akun dengan identitas digital yang kita kenal maupun yang bukan.
“Sering kita menerima teman yang tiba-tiba meminjam uang,” ujar Agung Prasetyo Abadi
Jika kita ingin membantunya, harus pastikan dulu seseorang itu merupakan pemilik akun sesungguhnya atau teman kita.
Sebab bisa jadi hacker yang sudah mengambil alih lain teman kita.
“Mengeceknya dengan cara, mencari nomor kontak dia, akun media sosial dia yang lain atau mencari tahu dari teman-teman kita yang juga mengenal dia,” jelas Agung Prasetyo Abadi.
Kejahatan yang hacker tersebut bisa jadi akibat password yang mudah ditebak atau kita mengabaikan kode yang datang pada kita lalu dibagikan ke sembarang orang.
Jadi gunakanlah password atau sandi yang kuat, buatlah perbedaan di setiap akun platform digital yang kita miliki dan perbaharui secara berkala.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021) juga menghadirkan pembicara, dr. Frendy Winardi (founder Royals Rejuvia), Rabindra Soewardana (Direktur Radio Oz Bali), Hannie (Dosen UNSIKA), dan Sari Hutagalung sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***