Dua Sisi Jejak Digital, Disalahgunakan dan Dimanfaatkan

dua sisi jejak digital

Bandung Side, Kota Bekasi – Dua sisi jejak digital di era digital sekarang ini telah banyak pemanfaatan teknologi yang dirasakan mempermudah kehidupan namun dapat disalahgunakan dan dimanfaatkan.

Pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 202,6 juta jiwa atau mencapai 73,7 persen dengan aktivitas untuk aplikasi chat sebanyak 97 persen, jejaring sosial 96 persen, dan hiburan 86 persen.

Hanya dari ponsel saja, dua sisi jejak digital sekarang setiap orang bisa online di media sosial dan berkomunikasi dengan sekian banyak orang dapat disalahgunakan dan dimanfaatkan.

Kemudian melakukan transaksi di e-commerce, transaksi keuangan di fintech, memesan tiket perjalanan, hingga keperluan memesan moda transportasi.

“Pertanyaan selanjutnya bagaimana keamanan jejak digital kita selama ini?,” ujar Khalili Yasir, DM & Adv Analytics Asst Manager CIMB Niaga saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, pada Selasa (19/10/2021).

Lebih lanjut Khalili Yasir mengatakan ada dua sisi jejak digital yaitu penyalahgunaan sebagai jejak digital negatif misalnya mempublikasikan informasi pribadi yang mengarah ke penindasan atau pelecehan daring.

Termasuk menerbitkan informasi atau bisnis untuk serangan manipulasi psikologis.
Sementara sisi lainnya adalah pemanfaatan jejak digital positif berupa catatan karya atau prestasi, termasuk jejak digital yang dipakai aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus kriminal.

Dia pun mencontohkan kasus yang sempat terjadi di Indonesia terkait jejak digital yang disalahgunakan.

Akun seseorang di sebuah marketplace disalahgunakan hingga membuat pemilik data pribadi menerima tagihan pinjaman online.

Sebelumnya korban mendapat SMS terkait program hadiah dari marketplace yang bersangkutan, namun ternayat data pribadinya justru digunakan untuk hal yang merugikan.

Masih banyak jenis penyalahgunaan data yang akhir-akhir ini terjadi, karena itu setiap orang perlu menjaga data pribadinya.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Reni Yosefa, Kepala Sekolah SMAN 3 Bekasi, Chika Amalia, seorang Public Figure Branding & Partnership, Lies Endahwati, Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Bekasi, dan Made Nandhika, Abang None Jakarta Selatan 2019.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

Tinggalkan Balasan