Capaian EMO DEMO Pada Pesan Kunci dan Komunikasi Perubahan Perilaku Kesehatan

Capaian EMO DEMO

Bandung Side, Lembang – Capaian EMO DEMO pada inklusi disabilitas dalam pesan kunci guna memberi ruang komunikasi perubahan perilaku kesehatan pada anak kebutuhan khusus, bayi, anak dan ibu hamil dbutuhkan pelatihan berjenjang pada pelatih (Training of Trainers).

Pelatihan dengan target capaian EMO DEMO juga dapat dilakukan melalui praktek EMO DEMO dengan inklusi disabilitas ini, digelar di Gumilang Hotel Bandung, jl. Setiabudi Bandung berlangsung pada Selasa, 29 Agustus hingga 31 Agustus 2023.

Kegiatan yang dibuka oleh Rosmauli Silaban, STP., MSi., Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Kab. Bandung Barat menegaskan bahwa kegiatan EMO DEMO dapat dimasukkan anggaran desa 2023.

“Program BISA disosialisasikan sejak tahun 2021, BISA telah melakukan pelatihan berjenjang Emo Demo untuk 19 Fasilitator Kabupaten Bandung Barat yang kemudian melakukan pelatihan kepada 200 Kader Posyandu/PKK/KPM di 20 desa dampingan,” kata Rosmauli Silaban.

Kemudian sejak awal tahun 2023, BISA menambah lima desa dampingannya, dengan pendekatan Emo Demo merupakan sesi edukasi interaktif dengan permainan yang menggugah emosi ibu, pengasuh Balita untuk memperbaiki kualitas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak.

Ria Anjani
Rosmauli Silaban, STP., MSi., Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Kab. Bandung Barat

Untuk itu program BISA akan melaksanakan kegiatan pelatihan tentang materi Inklusi Disabilitas Dalam Pesan Kunci Emo Demo dan Komunikasi Perubahan Perilaku Yang Dinegosiasikan secara berjenjang dimulai dari pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers) yang kemudian akan dilanjutkan dengan pelatihan kader posyandu dari 20 desa dampingan di tahap awal dikarenakan cakupan yang lebih luas hingga kepada kaum disabilitas.

Berdasarkan UU No.8 Tahun 2016, disabilitas adalah keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama.

Karena keterbatasan ini, penyandang disabilitas mengalami hambatan dalam berinteraksi dan berpartisipasi dengan lingkungan sekitarnya, jika lingkungannya mendukung seharusnya penyandang disabilitas tidak lagi mengalami hambatan dalam berinteraksi dan berpartisipasi dengan sekitarnya sehingga dibutuhkan ruang atau inklusi sebagai jembatannya.

Menurut Popi Sundari, Popi Sundari selaku BISA District Coordinator Jabar bahwa program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) mendukung program Pemerintah Indonesia melalui intervensi gizi-spesifik dan gizi spesifik untuk menurunkan stunting, hal tersebut tertuang dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2018-2024.

“Program BISA dijalankan melalui` kerjasama Save the Children dan Nutrition International dalam periode 2019-2024 dan bertujuan untuk mengurangi stunting dengan meningkatkan status gizi dan perilaku hidup sehat anak perempuan remaja, wanita usia reproduksi, dan anak-anak di bawah usia dua tahun,” ujar Popi Sundari.

Capaian EMO DEMO
Capaian EMO DEMO dapat dirumuskan dengan teknik media komunikasi berupa yel-yel atau game interaktif.

Target BISA yang menjadi dasar adalah mengimplementasikan pelatihan dan pendampingan untuk keluarga 1000 Hari pertama serta remaja, sehingga strategi program BISA adalah mendorong terjadi perubahan perilaku di level individu dan masyarakat melalui pendekatan sosial dan komunikasi perubahan perilaku, penguatan sistem kesehatan dan kapasitas tata kelola perencanaan dan penganggaran pemerintah, tambah Popi Sundari.

Emo Demo merupakan sesi edukasi interaktif dengan permainan yang kreatif sehingga dapat menggugah emosi ibu/ pengasuh Balita agar dapat memperbaiki kualitas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak hingga berubahnya perilaku.

Kegiatan capaian EMO DEMO yang dikembangkan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bersama Kementerian Kesehatan dilakukan di Posyandu untuk meningkatkan status gizi anak usia 0-23 bulan.

Pada prakteknya akan mendapatkan outcome berupa adanya peningkatan persentase inisiasi menyusui dini, pemberian ASI ekslusif hingga anak berusia 6 bulan, dan minimum acceptable diet untuk anak 6-23 bulan.

EMO DEMO terdiri dari 12 topik diskusi terkait perilaku PMBA serta cuci tangan pakai sabun telah dilakukan di posyandu ataupun sesi-sesi edukasi di tingkat masyarakat.

Capaian EMO DEMO
Pelatihan untuk Pelatih guna mendapatkan capaian EMO DEMO sedang menggunakan media informasi berupa bahan tanya jawab terkait pesan-pesan kunci Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).

Mengingat bahwa nutrisi berkaitan erat dengan disabilitas terutama akibat kurangnya mikronutrien saat kehamilan maka penting untuk memasukkan pesan kunci disabilitas dalam Emo Demo.

Untuk melengkapi strategi komunikasi perubahan perilaku yang disasar melalui Emo Demo, BISA juga akan mulai melakukan menyasar komunikasi antar pribadi. Dengan menggunakan pendekatan negosiasi perubahan perilaku yang dikomunikasikan, pesan-pesan kunci terkait Emo Demo diharapkan juga dapat disampaikan oleh kader melalui meja-5 di Posyandu ataupun kunjungan rumah.

Pada paparan Octavia Mariance, Social Behavior Chance Communication Specialist dari tim BISA Nasional bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) merupakan jendela periode penentuan pondasi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan syaraf yang optimal di sepanjang masa kehidupan.

Rentang waktu 1000 HPK di negara-negara berkembang gagal memenuhi potensi perkembangan yang maksimal dikarenakan malnutrisi, penyakit menular, bahaya lingkungan dan kekerasan sosial dan rumah tangga berkontribusi besar terhadap hilangnya potensi ini.

“Banyak factor pengaruh lainnya yang sulit atau tidak dapat diubah, nutrisi adalah satu hal yang dapat dikendalikan,” ujar Octavia Mariance.

Capaian EMO DEMO
Rehat sejenak dengan yel-yel berupa lagu penyemangat yang informatif tentang cuci tangan pakai sabun.

Meskipun semua nutrisi penting untuk perkembangan dan fungsi otak, perkembangan otak yang optimal secara keseluruhan bergantung pada penyediaan nutrisi kunci dalam jumlah yang cukup selama periode 1000 HPK.

Nutrisi kunci tersebut termasuk protein, asam lemak tak jenuh ganda, zat besi, zinc, asam folat, yodium, Vitamin A, B6 dan B12, tambah Octavia Mariance.

Cikal bakal dari kekurangan zat besi merupakan kekurangan gizi yang paling umum di dunia, diperkirakan 47% atau 293 juta dari semua anak usia pra-sekolah dan 42% atau 56 juta dari semua perempuan hamil menderita anemia dengan setengahnya disebabkan oleh kekurangan zat gizi.

Anemia zat besi pada kehamilan berkaitan erat dengan komplikasi persalinan, retardasi pertumbuhan intrauterine, prematuritas dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang memperbesar risiko morbiditas dan mortalitas yang tentunya membawa pengaruh pada ibu dan bayi pada kesehatannya.

“Menurut hasil penelitian melaporkan adanya gangguan fungsi mental, motoric, sosio-emosional atau nerofisiologis pada bayi dengan anemia zat besi dibandingkan bayi tanpa anemia zat besi,” ungkap Octavia Mariance.

Capaian EMO DEMO
Menyusun menu makan, belanja bahan makanan, serta penyajian makanan sebagai asupan anak kebutuhan khusus atau disabilitas pada praktek EMO DEMO.

Sementara itu, menurut Zainul Mustofa, Project Officer BISA bahwa kegiatan pelatihan untuk pelatih inklusi disabilitas dalam pesan kunci EMO DEMO dan komunikasi perubahan perilaku yang dinegosiasikan mempunyai tujuan pemahaman konsep dasar inklusi disabilitas sehingga dapat merumuskan capaian EMO DEMO yang dikaitkan dengan EMO DEMO.

“Setelah memahami dan dapat merumuskan pesan kunci EMO DEMO maka pelatih dapat dan mampu melakukan supervisi yang mendukung dalam penyampaian teknik komunikasi,” ujar Zainul Mustofa.

Sehingga akan didapatkan OUTPUTEmosional Demonstrasion disingkat Emo Demo yang merupakan tekhnik yang akan digunakan kader dalam memberikan pemahaman yang mendasar kepada sasaran atau masyarakat dengan melibatkan emosional sasaran dan dipraktekkan melalui demonstrasi guna mengubah perilaku kesehatan masyarakat, tambah Zainul.

“Peserta pelatih juga mampu melakukan pemetaan layanan kesehatan terkait kesulitan Pemberian Makan Bayi dan Anak dengan Disabilitas dengan diberi pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan Komunikasi Perubahan Perilaku yang Dinegosiasikan terutama terkait pesan-pesan kunci Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) baik dengan menggunakan alat peraga maupun dengan komunikasi interaktif,” lanjut Zainul Mustofa.

Dalam kegiatan pelatihan untuk pelatih (training of trainers/ TOT) yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini diikuti oleh Tim Gizi dan Promkes Dinas Kesehatan Kab. Bandung Barat, TPG Puskesmas Dampingan, Bidan Desa, serta Kader Rehabilitasi Berbasis Masyarakat Kabupaten Bandung Barat.

Adapun terdapat 9 (sembilan) puskesmas dampingan program BISA antaranya berasal dari Puskesmas Sumur Bandung, Puskesmas Jaya Mekar, Puskesmas Ngamprah, Puskesmas Tagogapu, Puskesmas Jaya Giri, Puskesmas Paturuman, Puskesmas Sindangkerta, Puskesmas Cicangkanggirang, dan Puskesmas Saguling.***

Tinggalkan Balasan