
Bandung Side, Cihampelas – Program BISA (Better Investment for Stunting Alleviation) yang diselenggarakan Save The Children sosialisasikan Modul Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Gizi Remaja di 40 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kabupaten Bandung Barat, Selasa 13 Juni 2023.
Bertempat di MTs Negeri 1 Bandung Barat, jl. Pembangunan No 185 Rongga, Cihampelas, Kab. bandung Barat, sosialisasi Modul CTPS dan Gizi Remaja diikuti oleh 40 Kepala Sekolah MTs.
Melalui data baseline proyek Program BISA pada bulan Februari-Maret 2020 yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bandung Barat, diketahui tingkat prevalensi anemia remaja putri sekolah yang tinggi yakni 68,3%.
Remaja putri kurang mengkonsumsi makanan kaya zat besi atau makanan yang diperkaya zat yaitu 40,8%. Demikian juga dengan praktek konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di Kabupaten Bandung Barat, masih rendah yaitu 45%.

Menurut Popi Sundari, District Coordinator BISA menyatakan bahwa berkaitan dengan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Kabupaten Bandung Barat , melalui studi baseline BISA tersebut, perilaku CTPS pada remaja di waktu penting masih rendah yaitu 18,3%.
“Sasaran dari program BISA dalam pencegahan Stunting di Kabupaten Bandung Barat adalah 40 sekolah MTs yang tersebar di Tujuh Kecamatan,” ujar Popi Sundari
Selain itu, lanjut Popi, hari ini (13 Juni 2023) setiap sekolah diwakili oleh Kepala Sekolah memperkenalkan modul CTPS dan meteri tentang Gizi Remaja dan esok hari (14 Juni 2023) diwakili oleh dua orang guru.
Adapun targetnya adalah sosialisasi kepada Kepala Sekolah dan 2 orang guru nantinya dapat menjadi fasilitator di sekolah dengan melatih menggunakan modul CTPS dan Gizi Remaja untuk diimbaskan kepada tujuh orang guru dan lima orang siswa tiap sekolah. Selanjutnya disosialisasikan kepada seluruh elemen yang ada di sekolah.
Lebih jauh disampaikan oleh Popi, bahwa sosialisasi perubahan perilaku yang merupakan tindakan kecil yang bisa dilakukan dan berdampak luar biasa dengan perubahan kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan memahami tentang gizi untuk remaja dengan konsumsi TTD bagi remaja Putri khusunya yang berusia 13-15 tahun.
“Tujuan utama lainnya adalah mendukung pencegahan dan penurunan tingkat stunting dengan memperkuat dan meningkatkan kualitas sistem layanan gizi dan Kesehatan, dan mendorong perubahan perilaku melalui peningkatan pengetahuan dan pendampingan tentang gizi dan higienitas, serta pemanfaatan sumberdaya yang lebih efisien,” jelas Popi Sundari.

Selain itu, dengan kegiatan sosialisasi CTPS dan Gizi Remaja ini akan mendapatkan komitmen dan kesepakatan dukungan Kepala Sekolah untuk mengirimkan perwakilan sekolah dalam pelatihan Fasilitator Sekolah dan melaksanakan Gebyar CTPS dan Gizi Remaja di tingkat sekolah kepada siswa/siswi.
“Sehingga, setelah mendapatkan sumber daya manusia yang efisien, secara mandiri dapat meningkatkan partisipasi sekolah dalam mengintegrasikan Modul Gizi Remaja – CTPS dalam mata pelajaran di sekolah,” pungkas Popi Sundari.
Menurut Sufyandi, S.Pd.I., Kepala Sekolah MTs Nurussa’adah, Cipongkor, Kab. Bandung Barat dengan pelatihan yang menyajikan media Modul Cuci Tangan Pakai Sabun ini sangat senang dan gembira karena dapat menunjang supaya anak-anak lebih sehat, kretif, inovatif dan selalu menjaga kebersihan.
Modul pada Program Bisa yang digunakan untuk sosialisasi sangat kreatif dan mudah untuk dipresentasikan kepada anak-anak, sehingga dengan pemahaman yang mudah dapat membuat anak-anak akan lebih sehat, kreatif, inovatif dan selalu menjaga kebersihan, tambah Sufyandi.
“Merubah perilaku dengan melakukan CTPS tersebut dalam aktifitas sehari-hari sekaligus memutus mata rantai Covid-19 yang variannya terus bermutasi dan stunting,” pungkas Sufyandi.***