
Bandung Side, Setra Duta – Pematung Nyoman Nuarta berkesempatan membahas perkembangan desain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) yang dirancangnya di kegiatan Peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Kamis, 1 Juni 2023 di Ampiteater Terbuka NuArt Sculpture Park, jalan Setra Duta Raya L 6, Ciwaruga, Bandung.
Memperingati Hari Kelahiran Pancasila, 1 Juni di NuArt Sculpture Park didukung oleh Aliansi Bandung Cinta Damai (ABCD), Manusia Welas Asih (Mawas Center), Kusala Mitta (Sahabat Baik untuk Semua) diisi dengan menayangkan film Garuda Wisnu Kencana dan Teaser Ibu Kota Negara (IKN) karya Pematung Nyoman Nuarta dan Pemaparan Nilai Pancasila oleh Furqan AMC.
Nyoman Nuarta seusai menayangkan rancangan desain Istana Negara di hadapan Komunitas, Seniman, Budayawan, dan Awak Media, mengungkapkan, walaupun pembangunan desain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) yang dirancangnya dihadang berbagai kendala, namun pihaknya optimis proyek yang ia kerjakan akan rampung Agustus 2024.
Nyoman Nuarta mengungkapkan, semua aspek desain Istana Negara bakal terwujud di IKN walaupun terdapat berbagai kendala, terutama kendala birokrasi.
Istana Garuda yang merupakan konsep Istana Kepresidenan Indonesia dengan mengusung konsep dan bentuk yang unik yakni menvisualkan Burung Garuda yang sedang diatas Puncak Gunung menurut Nyoman Nuarta telah disetujui Presiden RI, Joko Widodo.

Pematung Nyoman Nuarta menjelaskan, Istana Garuda dirancang sebagai sesosok rumah yang berasosiasi pada Burung Garuda diatas Puncak Gunung, tidak hanya berhenti pada landmark sebuah kawasan, tetapi lebih sebagai perwujudan pencapaian sinergi antara seni, sains, dan teknologi.
“Perpaduan ketiganya selalu mewarnai keberadaan bangunan-bangunan ikonik di seluruh dunia, desain Istana Garuda akan benar-benar ditransformasikan dan diwujudkan dalam sebentuk pola arsitektur dengan mempertimbangkan aspek-aspek estetik, nilai guna, serta manfaat bagi kemajuan dunia pariwisata Tanah Air,” ungkap Nyoman Nuarta.
Secara konsep dan bentuk, Nyoman mengklaim Istana Garuda akan menjadi Istana Presiden Pertama di dunia yang dibangun sebagai sebuah Karya Seni.
Secara teknologis menurut Nyoman Nuarta, Istana Garuda akan menggunakan teknologi pembuatan patung yang telah dipatenkan, “Saya berharap pembangunan Istana Kepresidenan yang dilengkapi Mesjid Megah yang ia rancang dapat memberikan daya tarik tersendiri pada dunia pariwisata.
“Daerah di sekitar Kalimantan Timur akan turut bergerak, memberikan keleluasaan bagi masuknya industri pariwisata, dengan demikian Istana Garuda akan berdiri di garda paling depan untuk mengubah citra sebuah pulau kosong yang selama ini tidak disentuh oleh pembangunan,” ujar Nyoman Nuarta.

Nyoman Nuarta mengungkapkan kembali, walaupun Proyek Istana Negara di IKN telah disetujui Presiden RI Joko Widodo, namun pihaknya masih menghadapi birokrasi yang sulit, rumit bahkan tidak masuk akal.
“Kendalanya kontrak pendek, namun materialnya sulit, padahal bahan-bahan tersebut sangat diperlukan dan sifatnya segera,” kata Nyoman Nuarta,
“Seharusnya saya sudah bisa kerja tapi sekarang belum bisa kerja full,” ujar Pematung kelas dunia ini.
“Untuk mengejar kontrak satu tahun tersebut berarti saya harus mampu menyelesaikan 70 pilar, dan perencanaan dilakukan di studio kita untuk pemasangannya,” lanjut Nyoman Nuarta.
Pematung Nyoman Nuarta menambahkan, dalam kasus ini menurutnya di Indonesia yang dilihat bukan experience, namun masih mengagungkan persoalan “titel” agar bisa didengar.
“Kesulitan dan hambatan membawa hikmah tersendiri bagi kami, hikmahnya kenapa kita tidak percaya diri, selalu menoleh dan berkiblat ke Barat, padahal Bangsa Indonesia punya kemampuan dari berbagai segi termasuk teknologi,” tegas jebolan ITB ini.
“Selama ini kita hanya bangga, merasa memiliki, tinggal di Istana Negara tapi buatan dan peninggalan kolonial atau penjajah, saatnya kita sebagai Bangsa Besar harus mampu merancang dan mewujudkan Ibu Kota Negara yang bisa menjadi kebanggan bangsa yang dibuat oleh anak bangsa Indonesia,” tegas Nyoman Nuarta sang pembangun patung fenomenal Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Nyoman Nuarta mengungkapkan, bukan masalah finansial yang utama bagi pihaknya dalam perancangan dan pembangunan Istana Negara di IKN, namun sejumlah karya anak bangsa sendiri ternyata mampu memperoleh porsi yang sangat strategis, ada Istana dan bangunan penyerta lainnya, jembatan ikonik, ornamen pada Istana Negara, termasuk pemilihan besi khusus anti karat dari Krakatau Steel.
“Tidak sedikit tantangan, baik teknis maupun non teknis, dan birokratis yang berbelit, namun kami optimis bisa teratasi,” ujar Pematung Nyoman Nuarta.
Namun Nyoman Nuarta tetap yakin Istana Negara di IKN akan berdiri tegak pada Agustus 2024 sesuai waktu yang ditentukan, hal ini sesuai dengan cara pemahamannya sebagai anak bangsa Indonesia yang mempunyai Pancasila sebagai landasan kuat dalam berkehidupan.***