
Bandung Side, Metro Indah Mall – Rossa Lita sebelum melakukan budidaya, tanaman Anggrek dijadikan hobi dengan seringnya membeli dipasar bunga sejak tahun 1995 saat masih tinggal di kawasan Bintaro, Jakarta.
Sebagai pencinta tanaman anggrek, beberapa jenis Anggrek terpajang di seputar ruang tamu dan beberapa sudut ruang bagian rumahnya sebagai hiasan.
Menikmati cantiknya bunga Anggrek dengan berbagai jenis koleksi saat mekar bunganya berhias warna corak indah yang sedap dipandang mata hingga tiada bosannya.
Sampai pada suatu ketika, Rossa Lita mendapatkan kabar melalui televisi tentang kebakaran hutan di Kalimantan. Dalam benaknya, bukan hanya fauna yang mengalami penderitaan, namun jenis tanaman hutan yang langkah pun akan mengalami hal serupa.

“Hutan di Indonesia, ibaratnya museum flora endemi yang juga menyimpan tanaman langkah khususnya Anggrek yang didunia hanya ada di hutan Kalimantan akan punah jika mengalami kebakaran hutan,” kata Rossa Lita.
Menurut informasi yang pernah saya baca bahwa terdapat 1.000 genera dan tercatat kurang lebih 26.000 spesies Anggrek tersebar di dunia, tambah Rossa saat ditemui Bandung Side di area Pameran UMKM yang digelar oleh Metro Indah Mall, Jum’at (1/7/2022).
“Indonesia merupakan negara beriklim tropis dan memiliki tanah yang subur sehingga pertumbuhan tanaman Anggrek di Indonesia banyak ditemui, bila tidak dibudidayakan sesegera mungkin akan terjadi kepunahan,” jelas Rossa Lita.
Indonesia merupakan peringkat kedua setelah Brazil sebagai negara dengan keanekaragaman anggrek di dunia. Total di Indonesia ada 5.000-6.000 jenis tanaman Anggrek yang tumbuh, ungkapnya.

Meskipun sekedar hobi, pada tahun 2018 Rossa Lita memulai keterampilannya dengan membudidayakan tanaman anggrek dengan cara mengawinkan beberapa jenis Anggrek.
Hingga sampailah pada tahap yang membanggakan bagi Rossa Lita usai turunnya Certificate of International Registration jenis tanaman baru pada Anggrek dengan nama “Dendrobium Rossa Lita“.
“Sertifikat yang diperoleh dari The Royal Holticultural Society yakni lembaga sertifikasi dari London, Inggris sebagai pengakuan pembudidayaan jenis baru tanaman Anggrek,” kata Rossa Lita.
Dibawah naungan RAISYAH ORCHID, Rossa Lita dapat leluasa membudidayakan tanaman Angrek, melayani penjualan tanaman Anggrek, memberi layanan konsultasi cara merawat bahkan hingga memberi pelatihan cara membibit dan mengawinkan tanaman Anggrek.

Hal tersebut dilakukan guna melestarikan tanaman Anggrek tidak segera punah, maka Rossa Lita bergabung dengan Forum UMKM Nuswantara (FUN) untuk memperluas jaringan penjualan maupun memberi edukasi bagi penggemar tanaman hias khususnya Anggrek.
Sejak bersama Forum UMKM Nuswantara, Rossa Lita memaksimalkan masukan dari para anggota dari mulai sharing session hingga mengikuti kegiatan pameran yang di inisiasi oleh forum tersebut.
Saat ini RAISYAH ORCHID hadir di Plaza Utara Metro Indah Mall, membawa beberapa jenis tanaman Anggrek, tanaman hutan yang sudah di budidayakan, bibit Anggrek pada media botol, hingga berbagai jenis media tanaman Anggrek tersedia di stan.
Pameran yang berlangsung Tanggal 1 Juli – 17 Juli 2022 bukan hanya segera pameran, tapi menjadi ajang edukasi yang akan diberikan Rossa Lita yakni cara membuat media bibit tanaman Anggrek pada botol/ Aklimatisasi, cara merawat Anggrek dan konsultasi sertifikasi tanaman Anggrek.

Rossa Lita mengenalkan media tempat tumbuhnya tanaman Anggrek yang pada umumnya yakni, Anggrek tersetial merupakan anggrek yang hidup di atas tanah sama seperti tanaman pada umumnya. Jenis terestrial cocok untuk dibudidayakan di atas tanah yang kering atau tanah yang sedikit basah.
Sinar matahari adalah hal yang penting dalam pertumbuhannya dengan asupan nutrisi berasal dari akar dengan cara mengambil makanan dari tanah. Contoh Anggrek yang tumbuh di atas tanah adalah jenis Phaius Sp.
Media ke-2 adalah Anggrek epifit yang hidup dengan cara menumpang pada tumbuhan lain atau pada pohon. Namun, tumbuhan yang ditumpanginya itu tidak dirugikan karena Anggrek tidak bersifat parasit atau tidak mengambil sari makanan dari inangnya.
Jika anggrek terestial membutuhkan matahari untuk pertumbuhannya, lain halnya dengan Anggrek epifit yang justru tidak membutuhkan sinar matahari. Sumber makanan bagi epifit berasal dari udara, air hujan, dan kabut yang ada di sekitarnya.

Beberapa Anggrek yang tempat hidupnya menumpang di tanaman lain diantaranya yaitu jenis Anggrek Vanda (Vanda Sp), Cattleya Sp, Dendrobium Sp, dan lain-lain.
Media ke-3 adalah Anggrek Litofit, yakni pada beberapa tanaman dapat hidup di atas batu atau tanah berbatu seperti lumut dan Anggrek litofit juga dapat hidup dengan cara tersebut, contohnya jenis Paphiopedilum Sp.
Media ke-4 adalah Anggrek Saprofit, tumbuh pada media yang mengandung humus atau pada media yang memiliki dedaunan kering. Jenis ini hanya membutuhkan sedikit sinar matahari untuk tumbuh, dikarenakan tidak memiliki daun dan klorofil, contohnya yaitu Goodyera SP.
Untuk lebih jelasnya, dapat langsung menemui Rossa Lita di stand pameran, dapatkan informasi lebih tentang tanaman Anggrek hingga menghasilkan uang, seperti hama yang merugikan, pupuk dan nutrisi apa yang dibutuhkan tanaman Anggrek, dan lain-lain.***