Sering Saring Berita, Guna Mendominasi Penyebaran Informasi

sering saring berita

Bandung Side, Kabupaten Kuningan – Sering saring berita di media sosial mendominasi dengan cakupan pengguna aktifnya di Indonesia mencapai 170 juta dari 202,6 juta pengguna internet.

Media sosial menjadi platform sumber berita yang umum saat ini, antara lain adalah melalui WhatsApp sebanyak 60%, YouTube 46%, diikuti Facebook 42% dan Instagram 38%.

Lewat fakta ini, saring berita di media sosial bisa dikatakan masih menjadi sumber utama untuk mendapatkan informasi.

Saat ini media online menjadi sumber utama untuk mencari berita, yaitu sebesar 89%. Sementara media sosial 64%, diikuti televisi sebesar 58%, dan media cetak 20%.

“Konsumsi media sosial pun sudah dimulai sejak seseorang bangun tidur, sarapan, berangkat kerja dan menjelang tidur,” kata Ari Budi Wibowo, Kepala Bidang Kemitraan Siberkreasi saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, pada Jumat (12/11/2021).

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan rata-rata 3-4 hoaks baru tentang Covid-19 muncul setiap hari, sejak awal pandemi.

Hampir semua platform media sosial saat ini sudah terpapar dengan hoaks, bahkan TikTok yang baru saja pun juga sudah ada.

Platform Facebook diketahui menjadi media sosial tempat penyebaran hoaks yang paling besar, inilah yang mesti diwaspadai bersama.

“Saring dulu sebelum sebarkan dan pastikan setiap ingin mengunggah informasi untuk tahu bahwa itu benar, baik, dan bermanfaat,” tutur Ari Budi Wibowo lagi.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor, Fiona Damanik, seorang Konseler dan Psikolog, Sandy Natalia, Co-Founder of Beauty Cabin, dan Bianca Utoyo sebagai key opinion leader.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan