Budaya Belajar Melalui Media Digital

budaya belajar

Bandung Side, Kabupaten Indramayu – Budaya belajar saat pandemi berlangsung, terjadi perubahan aktivitas dari offline menjadi online sebagai media pembelajaran.

Dari beberapa platform atau aplikasi digital, di dalamnya banyak konten-konten yang tersebar, baik yang memberikan manfaat atau tidak. Salah satu manfaatnya ialah sebagai media pembelajaran.

Para pelajar cenderung menggunakan gadget ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Bagi peserta didik, media digital ini justru banyak digunakan untuk menghilangkan kejenuhan dalam belajar.

Hal ini karena budaya belajar online membuat peserta didik merasa pusing dan menghadirkan banyak miskonsepsi. Oleh karena itu, kita perlu membudayakan diri untuk belajar menggunakan media digital.

Sistem belajar online pun tentu berbeda dengan offline. Peserta didik tidak bisa bersosialisasi dan berdiskusi secara langsung. Ketika pandemi anak-anak jadi lebih sering menatap layar sehingga belajar pun menjadi tidak kondusif.

Dian Farkhatus Solikha, Dosen Akademi Minyak dan Gas Balongan mengatakan bahwa ketika sudah merasa jenuh belajar, banyak peserta didik yang akhirnya beralih ke konten yang tidak mendidik. Apabila kita ingin membuat konten, bisa mengedepankan konten positif yang bisa dijadikan media pembelajaran.

“Kita harus mencari sumber-sumber media digital yang memuat konten positif. Bisa kok kita membuat konten yang sangat mendidik, dengan konten yang sederhana kita banjiri media digital dengan konten yang bisa membuat makin cerdas,” ujarnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (09/11/2021).

Ia mengimbau agar kita sebagai pengguna lebih membudayakan diri untuk mengonsumsi konten-konten positif yang mendidik. Konten yang bisa menambah pengetahuan kita. Menghilangkan penat dengan media yang berisi konten menghibur boleh saja dilakukan. Namun, kita harus selektif dalam memilih sebuah konten yang bisa membuat kita belajar agar lebih cerdas.

“Kita mengandalkan media digital untuk kepentingan yang mencerdaskan kita. Bukan konten yang ketika ditonton itu tidak ada manfaatnya,” jelas Dian.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (09/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Reza Haryo (Group CFO Floaton Bahari Indonesia), Akbar Riadi (Guru SMAN 1 Sindang), Nindy Tri Jayanti (Entrepreneur & Bisnis Owner), dan Ribka sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan