Bandung Side, Kabupaten Tasikmalaya – Tiga tahap digital skills berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras, lunak, serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini pun terkait dengan pemahaman seseorang atau individu untuk memanfaatkan teknologi digital,” tutur Muhammad Said Hasibuan, sekjen Relawan TIK Indonesia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (13/10/2021) pagi.
Menurutnya, terdapat pengelompokkan digital skills yang terdiri atas tiga tahap, yakni basic skills, intermediate skills, dan advance skill.
1. Basic skills
Dasar dari skills yang dimiliki oleh kita, bisa dilihat apakah kita sudah memiliki kemampuan, pengetahuan, atau pemahaman cara menggunakannya.
Di antaranya terakit Microsoft Office, e-mail, dan LinkedIn, terkait keamanan sebagai benteng dalam mengamankan aplikasi dan data yang kita miliki.
2. Intermediate skills
Tahapan ini berkaitan dengan digital publishing.
Seseorang atau personal yang bisa memiliki kemampuan untuk mempublish atau menerbitkan terkait buku elektronik atau yang paling sederhana ialah pdf.
Di samping digital publishing, intermediate skill juga meliputi desain grafis secara digital. Kemampuan ini bisa dipelajari dan diasah menggunakan Canva.
Lalu, kemampuan digital marketing yang berkaitan dengan strategi pemasaran menggunakan media digital dan internet.
3. Advance skills
Tahap ini merupakan yang paling tinggi, telah memahami bagaimana membuat artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yakni kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sisten dan bisa diatur dalam konteks ilmiah.
Kemampuan yang melengkapi AI adalah big data yang merupakan kumpulan data dengan ukuran sangat besar, bahkan mencapai terabyte hingga petabyte.
“Big data bisa diolah menjadi sebuah pola yang bisa kita kenali. Contoh sederhananya ialah prediksi cuaca, berdasarkan data-data yang mengatakan bahwa besok hujan dari informasi data,” jelas Muhammad Said Hasibuan.
Selain itu, ada kemampuan digital entrepreneurship yakni kewirausahaan yang dipengaruhi oleh dan atau memanfaatkan transformasi digital dalam bisnis dan masyarakat.
Terdapat juga, internet of Things (IOT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus.
Muhammad Said Hasibuan menyampaikan, dengan memahami tiga tahap digital skills, kita jadi bisa mengetahui posisi kemampuan digital kita berada di level apa. Kita juga jadi bisa belajar untuk meningkatkannya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (13/10/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara, Aip Syarifudin (Kepala SMAN 1 Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya), Rita Nurfatimah (Staff Pengajar SMAN 1 Cikotamas Kabupaten Tasikmalaya), Tuahta Hasiholan (Instruktur Edukasi4ID), dan Tanisha Zharfa sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***