Tunjukan Potensi Jadilah Kreator Konten Positif

tunjukkan potensi

Bandung Side, Kabupaten Sukabumi – Tunjukan potensi sebagai kreator konten positif, menimbang konten negatif semakin banyak, satu-satunya cara untuk melenyapkan ialah dengan membuat sebanyak-banyaknya konten positif di ruang digital.

Setiap orang bisa menjadi kreator konten, demikian yang dikatakan Soni Mongan seorang publik speaker, entertainmen yang kini fokus untuk menjadi kreator konten di YouTube dan Instagram.

Digital skill yang harus diasah jika ingin menjadi kreator konten, semua dapat dipelajari berapapun usia kita.

Kemampuan dalam digital ini masyarakat yang sudah menjadi masyarakat digital memiliki kemampuan untuk menyaring dan memanfaatkan setiap data dan informasi. Memudahkan untuk kita melakukan hal yang dulunya sulit dilakukan.

Tentunya kemampuan digital ini juga dapat menjadi sumber mata pencaharian dan meningkatkan usaha. Jadi masyarakat tidak hanya cukup mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan tapi jugaharus bisa mengoptimalkanuntuk sesuatu bermanfaat.

Soni menyebut, tidak perlu menjadi artis atau orang terkenal dahulu untuk menjadi kreator konten, seperti Rudi Gafi dengan kesederhanaannya mengulas makanan di rumah. Terkadang makan di kebun yang ditemani seorang anak kecil. Dia hanya orang biasa namun sudah memiliki 400 ribu subscribers.

“Kita cenderung malu menonjolkan potensi kita, padahal kita semua pasti punya kelebihan. Jangan malu untuk memamerkan kelebihan kita dan jangan anggap semua kebetulan tapi ada usaha di balik itu dimulai dari belajar sesuatu yang baru, mencoba hal baru,” kata Soni Mongan.

“Mencoba berbicara di depan kamera, belajar mengedit video lalu diunggah ke YouTube, semua ada proses belajar dan berusaha,” ungkap Soni saat menjadi pembicara di acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (19/8/2021).

Menjadi kreator konten dimulai dari menemukan kekuatan diri, apa potensi kita. Apa yang kita sukai dan ternyata kita bagus saat melakukan itu. Ada 4 unsur dalam memproduksi konten adalah video, audio, gambar dan tulisan.

Konten video dapat berupa tutorial, info menarik, vlog pribadi, tips, sketsa komedi dan lainnya. Audio bisa menjadi podcaster atau juga cover lagu yang suda disediakan oleh banyak aplikasi bahkan bisa juga menjadi pengisi suara.

Untuk gambar bisa fotografi atau juga desain grafis bagi desainer untuk membuat infografik menarik seputar data-data yang menarik untuk dibaca. Tulisan bisa menjadi blogger, penulis atau juga scriptwriter.

Dalam membuat konten hanya perlu memperhatikan kualitas video dan audio, gunakan microphone, minimal earphone dan jangan ada suara lain. Lakukanlah rekaman di tempat sepi.

Sementara untuk video, pastikan cahaya cukup, kamera jernih, kualitas HD/4K jika ingin upload ke YouTube. Perhatikan format video media sosial yang akan dipakai, portrait atau landscape. Gunakan perangkat pendukung seperti tripod atau holder.

“Kepercayaan diri yang benar bukanlah sebuah kesombongan, tapi sebuah alat untuk memaksimalkan potensi dan talenta yang Tuhan berikan. Jadilah dirimu sendiri,” ungkap Soni Mongan.

Semua bisa jadi kreator konten asal konsisten, tidak mudah menyerah atau bosan, memiliki mimpi dan maubelajar hal baru.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (19/8/2021) juga menghadirkan pembicara Sisi Suhardjo, praktisi publik relation, Meylani Pratiwi (Relawan TIK Jawa Barat), Ismita Saputri (Pengusaha dan Podcaster), dan Ibrahim Hanif sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan