Setiap Orang Perlu Personal Branding Budaya Digital

setiap orang

Bandung Side, Kabupaten Bogor – Setiap orang sejak pandemi membatasi pertemuan untuk menghindari kontak fisik dan penyebaran virus corona membuat semua beralih menjadi online.

Aktivitas seperti bekerja, belanja, belajar, transaksi keuangan, hingga hiburan kini bisa dilakukan dari layar handphone.

Chika Amalia, Public Figure Branding & Partnership mengatakan, segala kemudahan tersebut ada hal yang jangan terlupakan oleh para pengguna internet di dunia maya. Bahwa aktivitas penggunaan internet dan interaksi di ruang digital perlu diikuti dengan etika dan sopan santun seperti halnya di dunia nyata.

“Individu perlu menyadari, bahwa ada jejak digital di internet yang bisa memberikan dampak pada karier dan personal branding,”katanya saat menjadi nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Senin (8/11/2021)

Unggahan maupun komentar negatif bisa saja mendatangkan masalah dikemudian hari. Seperti unggahan opini pribadi dengan unsur ejekan yang merugikan orang lain. Dia pun memberikan beberapa tips agar mengisi ruang digital dengan konten positif, seperti memilih topik yang aman agar tidak memancing respon negatif dari khalayak.

Termasuk dalam memilih foto atau bahasa yang baik untuk dilihat oleh orang lain di media sosial. Dalam kasus public figure yang memakai media sosial sebagai branding image, unggahannya biasanya mengarahkan khalayak untuk berdiskusi terkait materi konten sesuai dengan topik.

Individu perlu memiliki kebijaksanaan dalam memberikan respons, agar tidak terdapat unsur provokasi. Bukan hanya dalam unggahan berupa foto maupun status saja, termasuk saat membagikan ulang sebuah berita di media sosial setiap orang juga harus mengecek terlebih dulu kebenarannya. Karena apa yang dibagikan juga memengaruhi personal branding. Jangan sampai karena tidak mengecek dan verifikasi informasi ternyata apa yang dibagikan ulang ternyata hoaks atau berita palsu.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Sandy Natalia, Co-Founder Beauty Cabin, Intan Maharani, COO PositiVibe, Ana Agustin, Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm, dan Manda Utoyo, seorang Digital Creator.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan