Perjalanan Konsumen Digital Harus Dipahami Pebisnis

Perjalanan Konsumen

Bandung Side, Kabupaten Indramayu – Perjalanan konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli atau menggunakan jasa di ranah digital cukuplah panjang dalam melakukan interaksi.

Mulai dari mengidentifikasi kebutuhan, apa yang dia inginkan lalu kemudian mencari informasi dan biasanya mengevaluasi mana yang akan dipilih serta memiliki alternatif lain untuk dipilih.

Banyak faktor yang dapat dilihat jika di pasar online misalnya melihat review dari pembeli lain sampai akhirnya melakukan pembelian. Tidak terlewatkan juga yaitu perilaku setelah pembelian.

Ini yang sepatutnya dipahami oleh pebisnis untuk lebih mendatangkan banyak konsumen meningkatkan kemampuan. Apa saja yang dapat dilakukan para pembeli.

Putu Yani Pratiwi, dosen dan seorang pengusaha properti ini mengatakan, pemberian ulasan dapat dilakukan oleh pembeli setelah selesai aktivitas transaksi.

Sehingga pada saat calon konsumen lain sedang mengevaluasi alternatif mereka bisa terbantu dengan adanya review dari konsumen yang sudah membeli.

“Yang harus dilakukan pebisnis pada aktivitas pembeli saat sedang mengidentifikasi kebutuhan dan mencari infromasi,” kata Putu Yani

Menurut Putu Yani, pebisnis harus mudah dicari karena ini di ranah digital sehingga mereka bisa mencari dari mana saja mulai dari website, marketplace, media sosial apabila sebuah bisnis eksis ada di semua channel, memudahkan untuk ditemui calon konsumen.

“Tampilkan juga bisnis di Google, gunakan fitur Google Bisnisku,” ungkap Putu Yani saat menjadi pembicara di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/8/2021).

Saat menampilkan eksistensi tampilkan foto produk yang menarik, jalin kerjasama dengan pihak lain misalnya dengan reseller. Reseller ini yang akan membantu kita untuk berkembang dan mereka juga akan mempromosikan produk kita.

Saat pembeli mengevaluasi alternatif yang harus pebisnis lakukan ialah menampilkan testimoni dari para konsumen kita sebelumnya.

Di marketplace sudah langsung tersedia, untuk di media sosial kita harus rajin mengunggah testimoni. Selain itu promo terus gencar dilakukan.

“Saat konsumen sudah melakukan pembelian yang harus pebisnis lakukan ialah mencoba cara pembayaran yang beragam dan memudahkan yakni dengan menggunakna pembayaran digital,” tutur Putu Yani Pratiwi.

Perilaku setelah pembelian yang harus dilakukan oleh pebisnis meminta mereka untuk menulis testimoni termasuk di Google Bisnisku. Marketplace sudah otomatis dan media sosial jua harus terus diingatkan kepada konsumen.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/8/2021) juga menghadirkan pembicara Stelita Marsha (Staf Ahli Kemendikbudristek), Muzaqi (Relawan TIK Indonesia), Aidil Wicaksono (Podcaster, Digital Trainer), dan Deya Oktarissa sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan