Internet Sehat untuk Anak di Era Digital

Internet Sehat

Bandung Side, Kota Depok – Internet sehat dibutuhkan anak di era digital seiring dengan meningkatnya pengguna internet yang membuat orang tua khawatir.

di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73% dengan rata-rata waktu yang dihabiskan sebanyak 8 jam 52 menit per hari menurut laporan digital 2021.

Adapun aktifitas yang paling digemari adalah bermedia sosial dengan rata-rata waktu 3 jam.

Fungsi internet sendiri adalah sumber informasi tak terbatera digital, as, sebagai alat komunikasi, sosialisasi untuk menambah teman, keperluan pekerjaan mulai dari email, peluang dalam bisnis, fasilitas perbankan, hingga digunakan untuk hiburan.

Termasuk untuk sekolah daring yang sudah dilakukan sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.

“Meningkatnya penggunaan internet orang tua ikut khawatir takut anak-anak membuka situs yang tidak seharusnya untuk anak dan orang tua takut anaknya berkenalan dengan orang tidak jelas ternyata punya tujuan untuk menipu atau mencelakai anak-anak,” ujar Nandya Satyaguna, General Practition yang juga seorang dokter umum pada webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Senin (5/7/2021).

Internet sendiri memiliki risiko bagi anak, bahwa tidak semua informasi di dalamnya beredar sesuai fakta dan usia anak-anak, misalnya yang berupa kekerasan maupun informasi seksual.

Ada juga pihak-pihak yang sengaja menyebarkan informasi palsu. Belum lagi perundungan melalui media sosial, menyebarkan kebohongan dan mengucilkan, maupun menghasut orang lain.

Di samping itu internet bisa menyebabkan masalah kesehatan pada anak bila sudah adiktif, yakni merusak penglihatan, mengganggu pola tidur, kurangnya bersosialisasi, gangguan emosi, stres, obesitas, sampai gangguan pertumbuhan dan kecanduan gadget sudah masuk dalam gangguan kejiwaan.

“Yang bisa menyelamatkan anak akan hal tadi adalah konsep penggunaan internet sehat. Yakni melindungi diri sendiri serta orang lain dari risiko di dunia online. Penggunaan internet savety pada anak akan mengeleminasi bahaya internet,” ujar Nandya Satyaguna.

Menurut Nandya Satyaguna, era sekarang internet sudah merupakan kebutuhan sehingga tidak mungkin melarang anak untuk tidak menggunakannya.

Namun para orang tua dapat mengarahkan anak-anak untuk memakai internet sehat. Nah, contoh penggunaan internet sehat ini adalah melakukan logout setelah menggunakan media sosial atau email.

Mengaktifkan akun privacy, membuat password yang sulit, menjelajah informasi di internet dengan aman dan sumber terpercaya. Termasuk meminimalisasi penggunaan free wifi dan menggunakan antivirus.

“Orang tua juga perlu mengajarkan kewaspadaan pada anak-anak, keterbukaan dalam berkomunikasi dan mau mendengarkan anak serta tidak menghakimi anak,” kata Nandya Satyaguna.

Orang tua juga perlu memberikan pemahaman kepada anak untuk tidak memberikan informasi pribadi tanpa seizin orang tua, tidak melakukan curhat di media sosial, jangan bertemu atau mengajak bertemu tanpa seizin orang tua, dan meminta anak mengkomunikasikan bila membaca atau mengalami situasi yang kurang nyaman.

Webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, kali ini menghadirkan pula nara sumber lainnya seperti Achmad Sugiarto Author Synergi Way Of Disruption, Desi Purnama Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMAN 70 Jakarta, dan Panji Wasmana Technology Director Microsoft Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan