Adab Berinternet Buruk Terekam Jadi Jejak Digital

Adab Berinternet

Bandung Side, Kabupaten Bogor – Adab berinternet dalam berinteraksi sosial di dunia digital menjadi ekosistem digital yang meninggalkan jejak digital.

Segala sesuatu yang biasanya dikerjakan dengan kehadiran akhirnya berubah menjadi daring, mulai dari pekerja kantor hingga pelajar dan mahasiswa.

Di tengah kondisi itu, terjadi perubahan interaksi sosial yang membuat perlunya literasi digital agar Masyarakat memiliki budaya yang baik di ranah online.

Sebab belakangan ruang digital dipenuhi dengan jejak berupa postingan dan komentar yang buruk dalam adab berinternet.

Jauh dari pribadi masyarakat Indonesia yang seharusnya mengedepankan toleransi seperti nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika dengan menjadikan ruang digital aman dan produktif.

Mengenai rekam jejak digital, ada beragam bentuknya yang bisa tersebar di internet. Di antaranya sejarah browser, blog di mana seseorang biasa menuangkan pikirannya.

Namun yang paling banyak adalah media sosial terutama yang berupa di kolom komentar termasuk bila memakai nama samaran, bisa jadi ditemukan jejak anonim tersebut, serta komentar di artikel berita.

Semua yang tertuangkan di internet itu akan terindex di sana, di google, Microsoft, Amazon.

Orang-orang bisa lupa, sudah dihapus bahkan situsnya sudah ditutup lebih dari 5 sampai 10 tahun yang lalu tapi tetap saja jejak digitalnya mungkin masih ada tercatat di sudut internet di sana dan suatu saat bisa kembali dan menghantui kita.

“Bahkan yang komunikasi pribadi diambil tangkapan layarnya dan jadi jejak digital,” kata Arya Perdana, Digital Lead Eden Creative Network saat webinar Literasi Digital wilyah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Senin (5/7/2021).

Jadi apa pengaruhnya jejak digital ini? Ada beberapa aspek di mana jejak digital akhirnya bisa merusak hubungan personal, personal reputasi, hingga hukum.
“Jangan sampai berurusan dengan hukum, karena kalau sampai kena pidana akan sangat merugikan,” tutur Arya Perdana.

Berkaitan dengan pendidikan, biasanya jejak digital yang positif seperti seorang dosen yang pernah menulis opini di media massa juga bisa membawa kebaikan.

Apakah itu rekomendasi beasiswa hingga karier dan keuangan seperti transaksi pay letter yang mempengaruhi skor kredit oleh Bank Indonesia.

Oleh karena itu hal yang berkaitan dengan transaksi keuangan sebaiknya dijaga karena berkaitan juga dengan jejak digital.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Klemes Rahardja Founder The Enterpreneur Society, Kalarensi Naibaho Koordinator Layanan Perpustakaan UI, dan Anna Agustina Dekan Fakultas Komunikasi Universitas Pancasila.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

Tinggalkan Balasan