
Bandung Side, Desa Jelegong – Mahasiswa Universitas Pasundan (UNPAS) melaksanakan KKN Tematik Tahun 2018 dengan tema ” Pembelajaran Kolaboratif Masyarakat dan Unpas melalui KKN Tematik Menuju Citarum Harum” mendapatkan pembekalan dari Komandan Sektor (Dansektor) 8 Citarum Harum, Kolonel Czi Aby Ismawan di Aula Kantor Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu (25/11/2018).
Kegiatan pembekalan yang dilakukan oleh Dansektor 8 Kolonel Czi Aby Ismawan sekaligus membuka KKN Tematik Citarum Harum yang dilaksanakan diwilayah tersebut. Adapun kegiatan KKN Tematik UNPAS menggunakan pendekatan budaya, yaitu mensosialisasikan perilaku pengolahan sampah yang baik melalui Reuse, Reduce, Recycle, (3R) sehingga sampah tersebut mendapatkan nilai ekonomi, menghasilkan kompos dan pupuk cair serta dapat menghasilkan budi daya pertanian yang baik berupa tanaman organik.
Pada kesempatan wawancara dengan Bandung Side, Dansektor 8 Kolonel Czi Aby Ismawan mengatakan, Saya sangat berterima kasih kepada Adik-adik mahasiswa dari Universitas Pasundan yang melaksanakan KKN Tematik di Desa Jelegong. Hari ini sektor kami mendapat 100 mahasidwa KKN yang nantinya akan memberikan pembelajaran serta penyuluhan kepada masyarakat terkait masalah penanggulangan sampah. Tentunya ini akan berkelanjutan, tidak berahir sampai disini saja. Seperti yang telah dsampaikan Ibu Revi selaku Ketua Pelaksana, bahwa kedepan kegiatan akan berkelanjutan”.
“Dengan demikian, saya berharap dengan adanya KKN tematik ini bisa membantu memberikan pemahaman untuk merubah perilaku serta mindset masyarakat dalam rangka memperbaiki ekosistem dari lingkungan serta pengendalian pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari sampah,”papar Kolonel Aby.
Sementara DR. Revi Afiatun Ir. MT. Selaku Ketua Pelaksana KKN Tematik 2018 Universitas Pasundan mengatakan,” Universitas Pasundan pada kesempatan KKN Tematik di Desa Jelegong ini, menurunkan 250 peserta mahasiswanya. Dalam pelaksanaanya, para mahiswa didampingi sekitar 25 Dosen Pedamping dilapangan dan Narasumber yang khusus menangani persampahan terutama melalui pendekatan 3R terkait dengan kualitas sampah dan monitoring kualitas air”.
Revi menambahkan,”Tujuan Kami adalah untuk memberikan pelajaran secara militan, kepada para mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN Tematik ini yang mulai dilakukan dari nara sumber, para Dosen, dan mahasiswa yang akan memberikan pembelajaran serta penyuluhan kepada masyarakat disetiap RW di wilayah Desa Jelegong”.
Program KKN Tematik 2018 oleh UNPAS dilaksanakan pada 17 November hingga 15 Desember 2018 ini merupakan KKN jangka mingguan (short term), lanjut Revi, kedepan akan dilaksanakan KKN dalam jangka waktu yang lebih lama lagi yakni Bulan Januari hingga Desember 2019. Program Citarum Harum ini sebetulnya mencakup hulu hingga hilir Sungai Citarum yaitu Sektor 1 hingga Sektor 22. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN Tematik Citarum Harum ini akan dinilai oleh Kemenristekdikti antara lain dampak positif atau kontribusinya terhadap masyarakat sasaran. Seratus mahasiswa yang mendapat nilai bagus akan mendapat kesempatan magang diperusahaan BUMN.
KKN Tematik 2018 UNPAS masuk diwilayah Sektor Citarum Harum meliputi Jatiluhur, Cirata, dan Saguling. Hal tersebut oleh Aptisi (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Jabar Banten telah membagi sektor tersebut untuk beberapa perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Dilapangan, wilayah Bendungan Jatiluhur ditangani Unisba yang membawahi dua perguruan tinggi, wilayah Bendungan Cirata ditangani Universitas Suryakancana membawahi dua perguruan tinggi, sedangkan UNPAS dan UPI di tengah-tengah yakni wilayah Bendungan Saguling.
Sedangkan Ditce Udansah, perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah 4 kepada Bandung Side mengatakan,” Kami saat ini sedang bertugas melaksanakan monitoring KKN Tematik yang dilaksanakan UNPAS di Bandung, dan saat ini kamu sedang memantau pelaksanaan di wilayah Desa Jelegong. Kegiatan KKN di Desa ini berada dibawah pembinaan Universitas Pasundan”.
“Kegiatanya KKN ini memang bermacam-macam, tergantung dari program yang dibuat oleh universitasnya. Di dalam pelaksanaannya ada yang membakar sampah, penanaman pohon dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya warga di Desa Jelegong. Yang jelas, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah demi kembalinya marwah Sungai Citarum, supaya menjadi bersih dan merubah imej sungai yang saat ini telah di cap sebagai sungai terkotor didunia dapat dirubah menjadi wisata air,”pungkas Ditje.***