PT XL Axiata Tbk Komitmen Berfokus Layanan Digital Digital-Focused Company

Bandung Side, 2017-Manajemen PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali menegaskan komitmen untuk berfokus menuju perusahaan layanan digital (digital-focused company).

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini di kesempatan paparan publik, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) XL Axiata, yang diselenggarakan di Jakarta, Jum’at (31/3). Di tahun 2017 ini, XL Axiata akan meningkatkan pengembangan jaringan Data yang lebih kuat, segmentasi pasar yang terfokus, serta menjadi penyelenggara Data pilihan pelanggan.

Dian mengatakan, “Kami memahami perubahan perilaku pelanggan dalam berkomunikasi. Dari semula menggunakan telepon dan SMS, kini menggunakan layanan data untuk berkomunikasi. Dari berbagai data dan analisa informasi yang ada, kami yakin pertumbuhan di masa mendatang hanya akan datang dari bisnis layanan data dan layanan digital. Karena itu, membangun kapabilitas pada bisnis data adalah kunci bagi XL Axiata untuk bisa tumbuh lebih baik di di masa mendatang.”

Dian menambahkan, trafik layanan data selama 5 tahun terakhir terus tumbuh cukup signifikan. Peningkatan penggunaan layanan data ini tidak terlepas dari tersedianya perangkat ponsel pintar (smartphone) dengan harga yang semakin terjangkau oleh masyarakat luas, serta berbagai pilihan paket layanan data yang bisa dipilih oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan (daya beli). Trafik data diproyeksikan akan terus tumbuh yang didorong oleh pertumbuhan tingkat penggunaan layanan internet cepat 4G LTE yang lebih cepat dari prediksi.

Pada tataran operasional, XL Axiata akan terus melanjutkan implementasi strategi 3R (Revamp, Rise, Reinvent) sebagai landasan bisnis dengan meningkatkan eksekusi transformasi di tahun 2017. Dengan Revamp the Core atau strategi mengubah, XL Axiata akan melanjutkan pengembangan jangkauan dan peningkatan kualitas jaringan. Rise Up The Value Ladder atau strategi meningkatkan, XL Axiata akan membangun model bisnis berbasis layanan Data. Reinvent Way to Play in Data atau strategi menciptakan, perusahaan akan membangun solusi telekomunikasi dan digital melalui Digital Service.

Selanjutnya, sebagai perusahaan digital, manajemen XL Axiata juga akan melakukan langkah penyelarasan rencana digitalisasi dengan simplifikai bisnis. Digitalisasi akan dilakukan dalam 3 kategori. Pertama, pada kategori customer centricity, menyederhanakan semua produk layanan yang sebelumnya cukup kompleks menjadi lebih simpel dan personalized sesuai kebutuhan masing-masing pelanggan.

Saat ini XL Axiata telah menghadirkan ekosistem digital di semua platform dengan nama “myXL”. Melalui semua platform digital myXL yang terdiri dari media sosial, aplikasi mobile, layanan pelanggan digital (e-care), website, forum, maka pelanggan akan lebih mudah berkomunikasi dengan XL Axiata untuk mendapatkan berbagi informasi, baik terkait produk layanan, penanganan keluhan, hingga informasi bersifat korporat. Sampai saat berbagai platform digital myXL terus mengalami peningkatan. Twitter myXL memiliki 1,28 juta follower, FaceBook myXL (5 juta fans), Instagram myXL (31 ribu), YouTube myXL (38,2 ribu ), dan LINE (2,3 juta follower).

Masih terkait customer centricity, pada sisi digital marketing dan digital analytics, XL Axiata juga telah mengoptimalkan kemampuan analisa data pelanggan untuk selanjutkan digunakan untuk penyediaan layanan yang disesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan digital saat ini. Paket layanan tersebut adalah paket YouTube Tanpa Kuota. Hal ini disesuaikan dengan tingkat konsumsi pelanggan digital atas konten-konten video. Salah satu konten video yang memiliki akses tertinggi adalah siaran sepakbola. Karena itu pula, XL Axiata telah bekerjasama pula dengan Genflix, aplikasi penyedia layanan siaran sepakbola English Premiere League.

Kedua, pada kategori business process, mengubah proses bisnis yang kompleks menjadi lebih efisien pada eksekusi dan operasionalnya. Ketiga, pada sisi fondasi, perusahaan akan fokus menyediakan infrastruktur layanan digital yang didukung dengan cara kerja dan budaya kerja digital (digital culture). XL Axiata telah berusaha keras untuk menyediakan infrastruktur yang berkualitas dan mampu menopang penyelenggaraan layanan data digital sesuai ekspektasi pelanggan.

Untuk keperluan digitalisasi ini, XL Axiata menganggarkan belanja modal sebesar kurang lebih Rp 7 triliun. Alokasi belanja modal tersebut sesuai dengan fokus XL Axiata di tahun 2017 ini, yaitu memperluas jaringan 4G dan meningkatkan kualitas jaringan 3G terutama di luar Jawa. Karena itu, pada 2017 ini, akan dibangun sekitar 17 ribu BTS 4G dan sekitar 16 ribu BTS U900 (3G) di berbagai daerah. Saat ini, jangkauan layanan XL 2G telah mencakup 93% populasi, 3G sekitar 91%, dan 4G sekitar 53%. Dengan pembangunan 16 ribu BTS U900 tahun ini, maka wilayah layanan 3G XL akan meningkat 6x lebih luas terutama di luar Jawa, dengan kualitas layanan yang juga meningkat.

RUPS Tahunan dan Luar Biasa PT XL Axiata Tbk

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2017 PT XL Axiata Tbk (“Perseroan”) menyetujui alokasi penggunaan Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebagai cadangan umum yang disyaratkan oleh UU No. 40 Tahun 2007 sebesar Rp 100 juta dan sisanya untuk dicatat dalam Saldo Ditahan guna mendukung pengembangan usaha perseroan.

Presiden Komisaris XL Axiata, Dr. Muhammad Chatib Basri mengatakan, “Rapat juga menyetujui bahwa sesuai dengan kebijakan Dividen, Perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dengan pertimbangan bahwa Perseroan membukukan rugi tahun berjalan setelah penyesuaian. Untuk itu kami mohon keputusan ini bisa dimaklumi oleh para pemegang saham.”

Selanjutnya, RUPST juga memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Selain itu, rapat juga sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2016 sepanjang tercermin dari Laporan Tahunan dan tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan dan bukan merupakan tindak pidana atau pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemudian, rapat juga memberikan persetujuan atas penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan audit lain yang dibutuhkan Perseroan, serta penetapan Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2017, dan perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan.

Terkait perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan, RUPST juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Bapak Chari TVT dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan dan mengangkat Bapak Vivek Sood, sebagai Komisaris Perseroan untuk menggantikan Bapak Chari TVT.

Dengan memperhatikan keputusan di atas, susunan anggota Dewan Komisaris serta susunan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris :

-Dr. Muhammad Chatib Basri

Komisaris :

-Tan Sri Jamaludin bin Ibrahim
-Vivek Sood
-Dato’ Sri Mohammed Shazalli Ramly
-Mohd. Khairil Abdullah
-Komisaris Independen : Peter J. Chambers
-Yasmin Stamboel Wirjawan
-Dr. David R. Dean

Direksi
Presiden Direktur :

-Dian Siswarini

Direktur :

-Willem Lucas Timmermans
-Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin

Direktur Independen :

-Yessie D. Yosetya

Sebagai Mata Acara terakhir dalam rapat, Perseroan menyampaikan kepada Pemegang Saham, Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahap I sebesar Rp 1,5 triliun yang keseluruhan dananya di pergunakan oleh Perseroan untuk kebutuhan modal kerja dalam rangka pembayaran biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio 2G kepada Pemerintah untuk periode Desember 2015 – Desember 2016 yang besarannya ditentukan oleh Keputusan Menkominfo.Lebih lanjut, Perseroan juga menyampaikan kepada RUPST Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II (Rights Issue) sebanyak 2.137 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham, yang seluruh dana hasil perolehan Rights Issue digunakan seluruhnya untuk pembayaran kembali atas seluruh hutang Perseroan kepada Pemegang Saham Utama, sebesar US$ 500 juta untuk mendanai akuisisi AXIS pada tahun 2014.***

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan