
Bandung Side, Palasari – SMK Pariwisata Telkom meluncuran Program SMK Pariwisata Go International pada Kamis, 6 Februari 2025, sekaligus penandatanganan MOU kerja sama pelatihan dan pengiriman para siswa agar siap bekeja di luar negeri.
Peluncuran SMK Pariwisata Go International dibuka dengan penampilan seni tari tradisional persembahan para siswi SMK Pariwisata Telkom yang dihadiri oleh beberapa lembaga sebagai rekanan yang sudah lama bekerja sama dengan SM Pariwisata Telkom diantaranya Rudi Russel, Janusa, IFI, dan Exoctic.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK Pariwisata Telkom, Khadafiah Hilmi, S.Pd., M.M., memaparkan kiprah sekolah yang telah berhasil mengantarkan alumninya bekerja di luar negeri dan diserap berbagai industri pariwisata, kuliner, dan hotel.
Kepala Sekolah yang akrab disapa Bu Oka ini mengatakan bahwa bekerja di luar negeri bisa nabung dari hasil kerja kerasnya lebih besar, “Kerja di dalam dan di luar negeri dengan kemampuan dan kualifikasi yang sama, para siswa bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dan bisa menabung”.
Salah satu program yang ditawarkan adalah Ausbildung dari Jerman yang mengadakan pelatihan para siswa melalui lembaga ke luar negeri, lanjut Khadafiah Hilmi.
“Tugas sekolah hanya menyiapkan para siswa agar mampu bersaing dalam persaingan kerja di luar negeri dengan warga asing lainnya. Dan program Go Iternatinal ini bersifat pilihan atau sukarela, tinggal siswa dan orang tuanya yang berminat untuk menyiapkan,” jelas Khadafiah Hilmi.
Selain itu, di Jerman juga setelah program Ausbildung para siswa bisa melanjutkan kuliahnya karena gratis disubsidi pemerintah Jerman,” ungkap Khadafiah Hilmi kepada Bandung Side.

Dalam Program Go International, siswa sudah diajarkan konsep GRAPES yakni Grooming, Greeting, Respect, Endurance, Eager to Serve, English, dan Smile dengan tujuan untuk membentuk karakter dan manner (adab) para siswa sebagai bekal untuk bekerja nanti di industri pariwisata nasional maupun internasional.
Di tempat yang sama, Asep Yudi Mulyadi sebagai Perwakilan dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Bandung menyambut baik adanya peluncuran SMK Pariwisata Telkom Go International ini, menurutnya orang Indonesia sejak zaman dahulu nenek moyang kita bukan jago kandang dan berani berdagang sampai ke pelosok dunia.
“Orang Indonesia bukan jago kandang seperti dicontohkan nenek moyang kita yang seorang pelaut. Terpenting siswa memiliki kompetensi, kemampuan, keterampilan, untuk bersaing. Prinsip link and match bisa saling kolaborasi dan sinergi dengan SMK negeri untuk saling membantu agar para lulusan SMK bisa mumpuni,” jelas Asep Yudi Mulyadi.
Asep juga mewanti-wanti bakal ada 18 pekerjaan yang diambil alih AI (Artificial Intelegence) di masa yang akan datang, salah satunya adalah pekerjaan waiter atau waitress.
Rudi Russel Akademi sebagai salah satu lembaga yang menyalurkan para siswa ke Jerman dengan Program Ausbildung, mengundang para siswa SMK untuk bekerja di luar negeri dengan berbagai kelebihannya yakni belajar sambil bekerja dan dibayar sekitar Rp8 juta sebulan untuk uang saku.
“Kelebihan orang Indonesia karena ramah dan murah senyum yang disukai para industri pariwisata pengguna tenaga kerja WNI,” kata Steven mewakili lembaga Rudi Russel.
Selain itu, perwakilan dari Institut Francais Indonesia, Sinta, memaparkan kelebihan bekerja di negara Perancis karena memiliki industri gastronomi, kuliner, dan hotel yang banyak.
Salah satu lulusan dari kampus di Prancis adalah Chef Renata yang saat ini menjadi salah satu chef terkenal di Indonesia dan menggawangi reality show Master Chef Indonesia.
“Kuliah di Prancis disubsidi 70% oleh pemerintah Prancis, diskon pelajar untuk biaya biaya hidup, dan gratis asuransi kesehatan selama tinggal di sana. Ada lebih dari 321 juta penutur Bahasa Prancis di seluruh dunia, sehingga bisa berbahasa Prancis menjadi keunggulan tersendiri,” ujar Sinta.
Proses peluncuran SMK Pariwisata Telkom Go International diakhiri dengan penandatanganan MOU bersama lembaga Janusa untuk membantu siswa bisa berangkat ke luar negeri.
“Janusa menjadi jembatan penghubung para siswa dengan memberikan pelatihan seusai jam sekolah bagi para siswa SMK yang berminat melanjutkan pendidikan dan bekerja di Jepang,” jelas Angga Nugraha yang merupakan Ketua Yayasan Janusa Quality Center.
Acara peuncuran ditutup dengan talkshow interaktif berjudul “Jadi Versi Terbaikmu Dengan Memilih Sekolah Terbaik Versi Dirimu” yang dibawakan Fikri Suhardi coach pelatihan karir jebolan UPI Bandung.***