
Bandung Side, Braga – Bulan Terbit menjadi tajuk ajang apresiasi seni rupa Islami dipamerkan Grey Art Gallery yang mencerminkan keindahan, kebaikan, kearifan, toleransi dan kedalaman nilai-nilai Islami terkemas didalam karya kaligrafi, lukis, instalasi buah dari pengalaman spiritualitas Senimannya.
Grey Art Gallery seakan berdenyut nadinya lebih kencang akan pentingnya temuan Islami akan nilai sempurna antara keenaran dan keindahan, sehingga dengan kerendahan hati, serta rasa syukur dapat menghadirkan pameran karya rupa dari sudut pandang yang beragam.
Mewakili managemen, Muhammad Ari Nugraha, Operational Manager Grey Art Gallery mengatakan bahwa Bulan Terbit Exhibition diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga dapat menjadi forum diskusi dan berbagi pemikiran.
“Pameran karya seni Islami “Bulan Terbit” hendaknya juga menjadi forum diskusi dan berbagi pemikiran yang memperkaya pemahaman akan seni rupa Islam sebagai jembatan untuk memahami budaya dan nilai-nilai Islam secara lebih mendalam,” ujar Ari Nugraha.

Setiap karya seni yang dipamerkan menawarkan pandangan yang mendalam tentang keragaman seni rupa Islami dari 75 seniman dengan 85 karya menarik disajikan dalam bentangan ruang Grey Art Gallery
“Pameran ‘Bulan Terbit’ tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan seni rupa Islami tetapi juga untuk merangsang pemikiran dan diskusi yang membangun, sehingga menumbuhkan potensi besar seni rupa Islam sebagai jembatan antara budaya, nilai-nilai Islami dengan masyarakat luas,” kata Muhammad Ari Nugraha.
Kurator Bulan Terbit Exhibition, Wildan F. Akbar mengatakan bahwa yang melatarbelakangi pameran karya seni Islami adalah tonggak kebangkitan seni rupa modern Islam di Indonesia pada tahun 1970 yang ditandai penyerapan seni lama atau tradisional dan bentuk penyerapan kaligrafi Arab dalam lukisan kaligrafi.
“Bergulir hingga di tahun 2024 bahwa karya seni Islami bukan hanya semata tentang seni kaligrafi, namun berkembang tidak hanya dibatasi oleh kemampuan teknis dan kerja praksis semata berlandaskan nilai-nilai Islami,” ujar Wildan F. Akbar.

Namun, berupa bingkai kesadaran, tentang diri seniman beserta sikap dan pengalaman estetiknya dalam memaknai nilai-nilai Islami dalam keberagaman, tambah Wildan.
Menurut Wildan, seni merupakan salah satu dari tujuh aspek integral disamping sistem agama, pengetahuan, bahasa, ekonomi, teknologi dan tatanan sosial dan kebudayaan akan berkembang saling mempengaruhi secara simultan kepada peradaban.
“Bulan Terbit berbicara tentang Seni Islami yang berinteraksi dengan seni lainnya guna mengambil unsur positif tanpa harus menanggalkan jati diri seniman,” kata Wildan F Akbar.
Bahkan Seni Islami dalam perbincangan dapat juga sebagai pengantar ajaran Islam melalui media visual yang mengandung arti keindahan dan kebaikan.

“Tidak bisa dipungkiri, bahwa penilaian karya seni tidak akan lepas dari nilai-nilai atau kualitas estetik yang sering berkorelasi dengan nilai pembaruan, orisinalitas, kekhasan, keterampilan, teknik hingga keunggulan sensibilitas dan sensitivitas sesuai dengan teori-teori estetik yang dipakai sebagai pijakan pada seni yang baik,” papar Wildan F. Akbar.
Pameran “Bulan Terbit” berlangsung dari tanggal 15 Maret 2024 – 14 April 2024, saat dibuka untuk umum dihadiri oleh :
– Ust. H. M. Nurkholiq Almansury, selaku Ketua IKPM Gontor Cabang Bandung Raya.
– Dadan Mandani selaku Ketua LESBUMI Jawa Barat.
– Ust. Usman Agustin, S.Pd. Mewakili KH. Zen Anwar Saeful Basyari, S.Pd.I. Selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Basyariyah Bandung.
Pengunjung Bulan Terbit dapat menghubungi Grey Art Gallery untuk informasi lebih lanjut di 0812-2288-4747, atau datang langsung ke Jl. Braga No. 47 Kota Bandung dengan biaya masuk Rp 20.000,- (weekday) dan Rp 25.000,- (weekend).***