
Bandung Side, Tegalluar – Riung Priangan mengambil bagian untuk jajal Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) WHOOSH guna memahami perubahan ekosistem pariwisata Kota Bandung.
Kereta cepat WHOSSH yang menghubungkan Bandung dan Jakarta memiliki kepanjangan yaitu Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal berhasil melakukan uji coba dengan kolaborasi bersama Riung Priangan Bandung, asosiasi yang mewadahi para General Manager hotel di Kota Bandung untuk dapat merasakan pengalaman perjalanan.
Uji coba ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2023 dan diikuti oleh 42 orang anggota Riung Priangan mendapatkan respon antusias dan apresiasi yang luar biasa sebagai akomodasi modern perjalanan wisata ke Kota Bandung.
Kehadiran Kereta Cepat Bandung – Jakarta telah menimbulkan berbagai pertanyaan menarik dari Riung Priangan, terutama terkait dampaknya terhadap pariwisata Bandung dan okupansi hotel di kota ini. Pertanyaan tersebut merupakan refleksi yang cerdas dari pihak industri perhotelan yang ingin memahami perubahan yang mungkin terjadi dalam ekosistem pariwisata setempat.
Tujuan utama dari uji coba ini adalah untuk mengevaluasi potensi dampak kereta cepat terhadap pariwisata Bandung, khususnya terkait okupansi hotel. Uji coba ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai aksesibilitas dari Stasiun Tegalluar ke pusat kota dan apakah waktu tempuh yang singkat, hanya 45 menit antara Jakarta-Bandung dan sebaliknya Bandung-Jakarta, akan mengurangi minat wisatawan untuk menginap di hotel, sehingga lebih memilih untuk melakukan perjalanan pulang-pergi dalam sehari.

Hasil dari uji coba ini akan memberikan wawasan berharga mengenai potensi dampak kereta cepat terhadap sektor pariwisata Bandung. Melalui uji coba ini, akan diketahui apakah kenyamanan dan efisiensi yang ditawarkan oleh KCIC akan menarik lebih banyak pengunjung ke Bandung, sehingga meningkatkan tingkat okupansi hotel.
Selain itu, aksesibilitas dari Stasiun Tegalluar ke pusat kota akan dievaluasi untuk memastikan pengalaman perjalanan yang lancar bagi penumpang hingga pada tempat tujuan dengan infrastruktur yang ada.
Seperti yang dilansir oleh Arief Bonafianto, Ketua Riung Priangan mengatakan,” Uji coba Kereta Cepat WHOOSH sempat mendapat perhatian para General Manager Hotel di Kota Bandung yang dikuatirkan akan berdampak pada tingkat okupansi hotel”.
Perjalanan yang singkat hanya membutuhkan waktu 45 menit apakah berdampak minat wisatawan untuk menginap di hotel, atau adakah dampak yang berbanding lurus dengan lebih meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota Bandung yang destinasinya belum banyak diketahui oleh wisatawan, tambah Arief Bonafianto.
Riung Priangan bekerja sama dengan KCIC, berkomitmen untuk mempromosikan Bandung sebagai destinasi wisata utama dan bertujuan untuk memanfaatkan kereta WHOOSH sebagai pendorong pertumbuhan industri pariwisata di Kota Bandung serta menggaet wisatawan lebih banyak.

“Uji coba ini merupakan langkah penting dalam memahami implikasi dari proyek infrastruktur yang inovatif ini dengan dampak akan lebih banyak menggaet wisatawan ke Kota Bandung,” ujar Arief Bonafianto.
Seiring dengan berakhirnya uji coba, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan yang pasti. Namun, pengamatan awal menunjukkan bahwa pengenalan kereta cepat telah menarik minat yang signifikan di kalangan wisatawan.
Dalam beberapa bulan pertama, diperkirakan jumlah pengunjung dan wisatawan ke Bandung akan meningkat seiring dengan antusiasme masyarakat yang ingin mencoba kereta WHOOSH ini.
“Riung Priangan bekerja sama dengan KCIC, akan terus memantau dampak kereta cepat terhadap industri pariwisata Bandung dengan cermat. Temuan dari uji coba ini akan menjadi dasar untuk analisis lebih lanjut dan perencanaan strategis guna memaksimalkan manfaat KCIC bagi kota ini, terutama dalam sektor pariwisata,” pungkas Arief Bonafianto.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH memiliki empat stasiun pemberhentian Tegal Luar, Padalarang, Karawang, Halim dengan satu depo yang berlokasi di Tegalluar. Setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah.
Dikatakan Fery Ferdiansyah, GM Grand Pasundan Hotel bahwa perjalanan jadi lebih Whoosh Whoosh dengan kecepatan 350 km/jam cukup 80 menit saja bolak balik Bandung – Jakarta – Bandung.
“Akses ke stasiun mudah untuk ditempuh, fasilitas stasiun juga luas dan nyaman. Keretanya lebih lapang dan jauh lebih halus ketimbang kereta konvensional. Semoga ini menjadi angin segar bagi pariwisata Kota Bandung dan Jawa Barat pada umumnya,” pungkas Fery Ferdiansyah.***