
Bandung Side, Kabupaten Sukabumi – Cara bijak buat konten saat bermedia digital yang bijak bagi seluruh pengguna internet, ini berlaku semua generasi yang ada di ruang digital.
Terutama saat mereka menerima informasi dan kewajibannya untuk memfilter informasi tersebut. Mengetahui kebenaran informasi adalah sebuah keharusan.
Hal lain yang harus dilakukan di ruang digital ialah berpartisipasi.
Laila Puspita Dewi, Kepala SMPIT Madani mengatakan, menjadi warga digital yang baik adalah berperan aktif bagi kebaikan.
Tidak melakukan hal hal negatif di ruang digital seperti membagikan berita hoaks. Hati-hati jangan sampai kita mengakses atau mungkin menyebarluaskan.
Kemudian, jangan sampai ada ungkapan atau ekspresi yang menganjurkan ajakan untuk mendiskreditkan menyakiti orang lain atau sekelompok orang.
Tujuannya untuk membangkitkan permusuhan, kekerasan, diskriminasi kepada orang atau melakukan ujaran kebencian.
“Jadi konten-konten negatif itu harus dilawan juga termasuk dengan cyberbullying jangan sampai kita menjadi pelakunya. Melakukan tindakan agresif terhadap orang lain yang lebih yang lebih lemah secara fisik maupun mental. Termasuk dengan body shaming, tidak ada yang ingin dikomentari bentuk tubuhnya atau hal lain yang berada di tubuhnya ia memang sebenarnya tidak dia kehendaki juga,” ungkap Laila dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (25/11/2021).
Selain berpartisipasi di ruang digital, menjadi warga yang baik adalah berperan aktif untuk selalu mengingatkan kebaikan juga.
Misalnya ketika ada teman yang memberikan informasi hoaks kita bisa memberitahunya dengan cara memperlihatkan bukti informasi tersebut hoaks, tentu disertai bahasa yang santun agar tidak tersinggung.
Berkolaborasi juga penting terutama untuk memerangi konten negatif.
“Salah satunya dengan saling berkolaborasi untuk membuat konten positif seperti konser kebudayaan, kompetisi video TikTok dan lainnya,” kata Laila.
Kita dapat membuat ragam acara juga kreasi yang melibatkan warga digital.
“Tujuannya tentu agar mereka dapat membuat konten yang lebih baik lagi,” jelas Laila Puspita Dewi.
Bijak bermedia sosial lainnya yakni dengan berbagai informasi yang berguna, seperti cara membuat sesuatu atau tips and trik hal-hal di dalam kehidupan sehari-hari.
Tutorial seperti ini mudah dilakukan dan banyak yang nonton sehingga menjadi peluang konten bagi siapapun yang ingin menjadi kreator konten.
Berbagi informasi yang berguna juga perlu diwaspadai, jangan sampai kita menyebarkan hoaks, belum dibagikan pulang kita harus mengecek apakah informasi itu benar atau tidak.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (25/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Evan Samuel (Digital Marketing Specialist), Ismita Saputri (CEO Kainzen Room), Ronal Tuhatu (Psikolog), dan Martin Kax sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***