
Bandung Side, Kabupaten Karawang – Memanfaatkan internet di era digital saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari karena banyak dari kita yang tanpa sadar tidak bisa lepas dari gadget.
Belajar mengajar, marketing, jualan online, webinar semuanya dilakukan secara digital.
Menurut Ibrahim Hanif sebagai Key Opinion Leader, era internet itu sangat penting karena rata-rata orang mengakses internet lebih dari 8 jam perhari.
Dari banyaknya waktu yang dihabiskan tersebut, dibanding menggunakannya untuk hal yang tidak bermanfaat, kita bisa menggunakannya untuk membangun kebiasaan produktif.
“Kita bisa memulai produktif dengan habit yang positif. Ini adalah step paling simple dan susah. Kita harus menentukan tujuan di internet untuk apa. Karena internet sebagai tools untuk melakukan apapun,” ujar Ibrahim dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (08/10/2021) siang.
Ibrahim Hanif mengatakan, memanfaatkan internet meski tujuan setiap orang berbeda di ruang digital. Kita memiliki jumlah waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari.
Jadi, kita perlu merenungkan kembali penggunaan waktu tersebut.
Untuk membangun habit positif, kita bisa memanfaatkan media sosial di era ini.
Dimulai dengan mempelajari apa yang sedang tren, dicari, dan dibutuhkan oleh banyak orang.
Kita juga bisa belajar melalui beberapa platform untuk meningkatkan digital skills.
Di samping itu, untuk menjadi freelancer atau mencari client di dunia digital ini, di antaranya menggunakan fiverr, kreatif hub, Linkedin, projects.co.id, atau Instagram.
Dalam platform tersebut kita bisa menghasilkan pundi-pundi dan menerapkan skills yang telah dipelajari sebelumnya.
Contoh pekerjaan freelance yang bisa dilakukan seperti copywriting, visual content, content writing, dan sebagainya.
Kemudian, digital skills kita juga bisa dimanfaatkan untuk bisnis. Peluang yang terbuka di ruang digital sangat luas dengan jangkauan seluruh Indonesia.
Bisnis ini juga bisa berupa barang, jasa, atau bahkan pelatihan online.
“Kita sekarang sudah memiliki platform atau tools yang bisa dipergunakan. Sekarang kalau kita ingin mencari tahu tentang suatu hal semudah mengeluarkan gadget dan mengetiknya. Jadi kita harus benar-benar mempergunakan platform ini untuk kegiatan yang positif,” tutur Ibrahim Hanif.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (08/10/2021) siang, juga menghadirkan pembicara, Heny Irawanti (Guru SMAN 1 Telukjambe), Katherine (Praktisi Kesehatan), Tetty Kadi (DPR RI 2009-2014), dan April Lia Hananto (Dosen Prodi Sistem Informasi).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***