Bandung Side, Kabupaten Tasikmalaya – Jenis konten positif pada media sosial kerap digunakan sebagai media interaksi sosial oleh para penggunanya guna memperoleh informasi.
Terlebih di masa pandemi yang membatasi interaksi secara langsung secara tatap muka. Interaksi di media sosial pun tidak terbatas pada jarak dan waktu.
Selain itu, media sosial juga digunakan sebagai bisnis, mulai dari mencari pekerjaan, membangun bisnis, atau menjalin hubungan secara profesional.
Kemudian, media sosial berguna juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, media hiburan, dan sebagai media dalam memperoleh informasi terkini sebagai jenis konten positif.
“Di media sosial, konten yang beredar tidak hanya positif, tetapi juga banyak terdapat konten negatif,” ungkap Clarissa Purba sebagai Key Opinion Leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (12/2/2021).
Namun, sebaiknya kita lebih memperbanyak konten positif dibanding sebaliknya. Clarissa memaparkan, konten-konten positif ini memiliki berbagai jenis.
1. Konten inspiratif
Seperti namanya, konten inspiratif tentu merupakan konten yang menginspirasi banyak orang untuk melakukan berbagai hal.
Konten inspiratif yang disajikan bisa berupa pengalaman pribadi, quote, atau foto yang inspiratif.
2. Konten edukatif
Konten edukatif ialah konten yang berisi ilmu di dalamnya. Konten ini dapat membuat pembaca atau penonton mampu memahami sesuatu dengan lebih baik.
Contoh konten edukatif berupa tutorial, tips dan trik, hasil riset, laporan, artikel, dan opini.
3. Konten informatif
Konten yang berisi informasi yang dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembacanya.
Misalnya, berita, review produk, dan event.
4. Konten Menghibur
Konten menghibur merupakan konten ringan yang bisa membuat orang lain tertawa, tersenyum, dan senang.
Konten ini bisa berupa, video lucu, meme, humor, komik, dan kuis tebak-tebakan.
Clarissa sendiri turut mengunggah berbagai konten positif pada platform media sosialnya.
Clarissa Purba mengatakan, konten tersebut berupa desain untuk bisnis, pengalaman travelling, membagikan informasi, hingga motivasi.
“Dengan sharing konten positif, keadaan di masyarakat juga lebih kondusif dibandingkan jika kita sharing konten negatif,” kata Clarissa Purba.
Kita bisa mulai menyebarkan konten positif khususnya di media sosial dan membuat perubahan di lingkungan sekitar kita, yaitu keluarga.
“Karena konten positif bisa mempengaruhi perilaku masyarakat menjadi lebih baik,” ujar Clarisssa.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Arya Shani Pradana (CEO & Founder Tekape Workspace), Ipan Zulfikri (Ketua RTIK Kota Tasikmalaya), Silvia (Dentistpreneur), dan Made Sudaryani (Founder Assesment.id).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***