Kenalkan Nilai Pancasila Kendalikan Emosi Anak

Kenalkan Nilai Pancasila

Bandung Side, Kota Bandung – Kenalkan nilai Pancasila dalam literasi digital menurut Hague dan Payton dalam bukunya Digital Literacy Across the Curikulum diartikan sebagai kemampuan individu untuk menerapkan keterampilan fungsional pada perangkat digital denganĀ  nilai luhur budaya Indonesia.

Sehingga seseorang dapat menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif dan tetap menghiraukan keamanan elektronik serta konteks sosial budaya yang berkembang.

Berdasarkan pengertian tersebut, sangat penting untuk memilih berita yang dipresentasikan di media sosial. Maka, budaya digital harus mampu mengatur, mengevaluasi informasi dengan memakai teknologi digital, literasi kultur atau budaya digital yang tidak baik yang dapat mengganggu psikologi anak itu sendiri.

Hal ini diakibatkan emosi anak yang masih labil belum memiliki filter yang bagus. Anak-anak menerima secara instan karena tidak didasari kebenaran dan asal informasi tersebut ketidakmampuan anak untuk melakukan literasi digital dapat berakibat pada watak dan sifat anak.

Ana Yuniana, Ketua bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Jawa Barat menyatakan, anak sudah terbiasa membaca, memberikan pernyataan pada berita-berita yang terdapat di media sosial.

Statement tersebut bisa bermacam-macam jika berita tersebut dianggap buruk maka secara cepat mereka menulis statement itu dengan sesuatu yang merendahkan. Jika berita tersebut dinilai baik mereka dengan segera mengirimkan informasi tersebut akun yang dimilikinya atau status di media sosial.

Gejala ini tentu tidak dapat dibiarkan, oleh sebab itu jalan keluar yang wajib dilakukan kepada anak adalah lambat laun budaya digital yang buruk akan berefek pada psikologi anak.

“Kita sebagai orang tua di era sekarang ini takut anak kecanduan internet karena interaksi sosialnya yang berkurang. Maka luangkan membuat permainan dengan teman-teman sebaya di luar rumah, membuat banyak interaksi satu sama yang lain. Dengan begitu anak-anak kemungkinan tidak full mendapatkan hal yang negatif yang belum semestinya mereka tahu atau mereka lihat yaitu dari dunia Internet,” ungkap Ana Yuliana pada webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kota Bandung, Jawa Barat Senin (6/9/2021).

Orang tua patut waspada zaman digital saat ini semua informasi yang diterima oleh anak sudah tidak terbatas. Mereka bisa mengakses semua konten yang ada di media sosial ditambah belum dapat menyaring mana isu negatif dan positif.

“Anak-anak hanya berpikir apa yang mereka suka ya itu yang mereka lihat. Apa yang mereka inginkan mereka langsung cari atau mereka buka informasi lainnya,” lanjut Ana.

Untuk bisa membendung informasi yang kurang baik bagi anak-anak, memang harus diberikan pemahaman mengenai literasi digital terutama dengan budaya digital. Karena mereka berada di negara Indonesia yang memiliki banyak kultur kebudayaan dan nilai-nilai Pancasila.

Sebagai orang tua dapat berperan memberikan arahan menjaga anak agar anak tidak terlena kecanduan gawai atau informasi yang terdapat pada digital.

Nilai-nilai budaya dalam manusia diwujudkan penerapannya dalam kenalkan nilai Pancasila sehingga dapat menjadi pegangan hidup manusia ketika mereka melakukan interaksi dalam kehidupan berkeluarga. Terutama ketika mereka harus berinteraksi dalam berbagai golongan multi etnis dan budaya dalam masyarakat.

Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus selalu diingatkan kepada anak agar dapat menjadi acuan nilai dalam mengelola konflik antarbudaya yang mungkin timbul ketika mereka sedang bermedia sosial. Sekaligus saat mereka nanti membangun komunitas digital berbasis keragaman budaya dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bandung, Jawa Barat Senin (6/9/2021) juga menghadirkan pembicara Reza Haryo (Konsultan Bisnis Spire Consulting), Aat Indrawati Ridwan (Konsultan SDM dan pegiat pemberdayaan perempuan), Ismita Saputri (pengusaha, podcaster, dosen), dan Ibrahim Hanif sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan