Pemanfaatan Teknologi Untuk Industri Pariwisata

pemanfaatan teknologi

Bandung Side, Kabupaten Subang – Pemanfaatan teknologi untuk memajukan pariwisata di tengah pandemi saat sudah memanfaatkan ranah digital juga dapat menggerakkan UMKM.

Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk para pelaku yang berkaitan dengan pariwisata yakni tempat wisata itu sendiri juga para UMKM yang ada di sekitar tempat wisata.

Tetty Kadi, anggota DPR 2009-2014 melihat potensi pariwisata jika terus memanfaatkan teknologi secara maksimal. Misalnya untuk cloud computing yang memanfaatkan data yang sangat banyak.

Dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemesanan kamar, tiket, kuliner, transportasi dalam kota, tour guide dan lainnya.

Smart tourism dapat dilabeli untuk pariwisata Indonesia saat ini. Sementara untuk UMKM penyimpanan data bisnis disimpan di Gmail, Dropbox, OneDrive dan iCloud.

“Smart tourism ini membuktikan untuk siapapun dapat memesan tiket, kuliner dan penginapan dari mana saja, kapan saja. Para pelaku usaha juga dapat mengawasi dan menjalankan usahanya secara remote,” ujar Tetty Kadi di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (23/8/2021).

Internet of Things (IoT) yang kini menjadi tren juga dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk memberikan informasi dan layanan yang efektif dan efisien untuk wisatawan.

Untuk UMKM IoT ini dilakukan untuk hal yang lebih teknis semisal memantau stok, penggunaan produk, pengaturan sistem jarak jauh seperti pemantauan listrik, gas dan air.

Jangan dilupakan pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata, memperluas skala industri dan memberikan tingkat efisien di operasional dan ketersediaan sumber daya.

Sementara untuk pelaku UMKM media sosial bermanfaat juga untuk promosi, mempertahankan pelanggan, meningkatkan kedekatan emosional dengan pelanggan.

Situs website penting dimiliki oleh pemilik tempat usaha dan pelaku UMKM sebagai profile bisnis dan untuk legitimasi dihadapan para konsumen untuk memutuskan membeli produk atau menggunakan jasa.

“Sekarang website sudah mudah dibuat juga kalau ingin ambil jasa designer website juga bisa, yang penting, website ini harus terus dijaga dan maintenance dengan baik,” ujar Tetty Kadi.

“Jangan sampai tidak di-update usahakan mencantumkan link media sosial sehingga pengujung dapat langsung datang ke media sosial yang yang lebih interaktif,” ungkap aktris senior ini.

Terakhir, bentuk teknologi berupa pemanfaatan software untuk membantu soal keuangan atau akutansi. Ini akan memudahkan pengelolaan keuangan sehingga menjadi lebih efisien dan akurat.

Pembayaran tagihan, supplier dan kebutuhan inventaris akan lebih mudah diatur dan biasanya ini sudah otomatis.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (23/8/2021) juga menghadirkan pembicara Laura Jane (psikolog klinis dewasa), Kis Uriel (Development Coach), Dudi Rustandi (Dosen Universitas Telkom), dan Inayah Chairunissa sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

Tinggalkan Balasan