
Bandung Side, Kabupaten Bogor – Konten menarik untuk bisnis di era teknologi dan internet yang semakin berkembang seperti sekarang berisikan informasi yang komunikatif.
Media sosial dengan berbagai platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube hingga TikTok menjadi saluran komunikasi untuk mengenalkan brand, produk, maupun jasa lewat konten.
Menurut Maria Ivan Simon, konten harus menarik, memiliki daya pikat, menghibur, yang buat penasaran, unik, indah, eye catching.
“Namun konten yang baik bukan hanya menarik tapi perlu berisikan informasi yang jelas dan benar,” kata Maria Ivana Simon, seorang Graphic Designer nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat Selasa (27/7/2021).
Sementara itu, generasi milenial saat ini mendominasi jumlah penduduk Indonesia dengan cakupan 34% dan akan terus mendominasi sejak tahun 2020 hingga 2035 mendatang.
Oleh karenanya milenial merupakan sasaran tepat untuk strategi marketing melalui konten yang menarik.
Agar bisa memenuhi sasaran konten, kenali dulu perilaku generasi milenial yang cenderung kecanduan internet di mana waktu yang dihabiskan rata-rata sebanyak 7 hingga 8 jam setiap hari untuk bekerja dan hiburan.
Generasi milenial diketahui mudah bosan, lebih senang bertransaksi secara non tunai, bekerja secara cerdas dan cepat, serta beberapa kebiasaan lainnya.
Setelah mengenal sasaran komunikasi, dia pun memberikan trik lain menyasar kaum milenial yakni dengan membuat konten yang tepat.
Untuk membangun brand kenali tujuan dan kelebihan brand, selanjutnya tentukan lebih detail dan spesifik area pasar yang hendak dituju, bangun kepercayaan.
“Menyimak segala tren saat ini menjadi keharusan di sosial media, sambil melihat bagaimana kompetitor mengemas kontennya menjadi menarik. Terakhir konsisten dengan kesan yang ingin dibangun oleh brand,” kata Maria.
Kemudian langkah selanjutnya adalah pemilihan media, agar sasaran komunikasi tepat.
Maria mengungkapkan, setiap sosial media memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda dengan audience yang berbeda pula. Dari segi visual konten juga sangat penting untuk bisa menarik perhatian audience yang melihatnya.
Oleh karena itu perhatikan visual konten dengan penentuan warna, penentuan konten apa yang ingin dibagikan, style apa yang sesuai target, visual yang juga harus konsisten, hingga sisi informatifnya bagi audience dan pemilihan bahasa yang sesuai target.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Diena Haryana, Founder SEJIWA, Efrizal Zaida, seorang Praktisi dan Dosen di STT Nurul Fikri, dan Rino, Kaprodi Teknik Informatika Universitas Buddhi Dharma.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.
Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***