Mayoritas Orang Indonesia Belum Sadar Pentingnya 2FA

Mayoritas Orang Indonesia Belum Sadar Pentingnya 2FA

Bandung Side, Kabupaten Bogor – Mayoritas Orang Indonesia menyadari perkembangan teknologi yang begitu pesat, sehingga membuat ‘dipaksa’ hidup berdampingan dengan dunia digital.

Berbicara dalam kegiatan webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kaprodi Teknik Informatika Universitas Buddhi Dharma, Rino menyampaikan pentingnya merahasiakan pin, kata sandi dan OTP atau one time password.

Dijelaskan Rino, penting juga bagi warga digital untuk paham mengenai apa itu single factor authentication atau yang biasa disebut sebagai autentikasi serta Two Factor Authentication atau 2FA.

“Autentikasi adalah salah satu aspek pengamanan untuk menjaga aspek kerahasiaan pada diri kita yang sifatnya rahasian,” jelas Rino, pada Webinar Literasi Digital diselenggarakan Kamis, 15 Juli 2021 lalu.

Hanya saja, Rino menyampaikan single factor authentication bukan lagi menjadi pilihan pengamanan yang tepat, karena hanya memiliki satu faktor autentikasi.

“Single factor logika gampangnya, siapa yang punya kuncinya, dia bisa masuk tanpa ada verifikasi lebih lanjut,” ungkap Rino.

Beberapa jenis single factor authentication adalah nomor PIN, kata sandi atau password, factor authentication dan OTP atau one time password.

Untuk itu, pola pengamanan 2FA atau two factor authentication menjadi hal yang penting, sementara itu mayoritas orang Indonesia belum sadar.

Dijelaskan oleh Rino, pola kerja 2FA adalah mengecek sesuatu yang kita tahu seperti username dan sandi, dan sesuatu yang dimiliki seperti nomor telepon dan alamat email, atau sesuatu yang ada pada diri pengguna seperti sidik jari dan iris bola mata.

Meski 2FA sangat penting untuk menjaga data pribadi, namun kesadaran orang Indonesia dalam menggunakan dua faktor mengaman masih sangat rendah.

Lewat riset yang dilakukan Pratama dan Firmansyah (2021) terhadap 1852 responden dari 34 propinsi, sebanyak 44 persen responden mengaku belum sadar pentingnya 2FA, 35 persen sudah sadar dan 21 persen lainnya mengaku sadar tapi belum mau melakukan 2FA.

Alasannya, kata Rino, adalah rasa malas untuk melakukan verifikasi two factor authentication. Padahal lanjut Rino, rasa aman akan memberikan rasa nyaman dan menjauhkan pengguna digital dari bentuk-bentuk penipuan digital.

Beberapa tips yang bisa diberikan Rino terkait terhindar dari penipuan dan kejahatan di dunia digital adalah dengan selalu berhati-hati saat menggunakan jaringan umum, tidak membagikan OTP, selalu melakukan validasi, bertanya kepada yang mengerti, dan mengganti kata sandi secara berkala.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 15 Juli 2021 juga diisi oleh narasumber lain yaitu Founder The Entrepreneurs Society, Klemens Rahardja, Promotion Specialist, Vivi Andriyani, dan Guru SD Cahaya Bangsa, Alda Dina Bangun.***

Tinggalkan Balasan