Jurus Baru MTF Salurkan 17 T Pembiayaan Kendaraan Bermotor

jurus baru mtf

Bandung Side, Batunungal – Jurus baru MTF menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor dengan target 17 T ditahun 2021 terungkap saat acara peresmian gedung baru kantor cabang Bandung 3 di kawasan Komplek Batununggal, Rabu (9/6/2021).

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) cabang Bandung 3 yang tadinya berkantor di Jl Batununggal Indah Raya No. 249 pindah tidak jauh lokasinya di Jl. Batununggal Indah IV No. 73 Kota Bandung.

Memasuki masa pandemi, secara bisnis MTF juga mengalami dampak kontraksi perekonomian penurunan pembiayaan mencapai 50% – 60%.

Menurut Pinohadi G. Sumardi, Direktur Utama MTF bahwa tahun 2020 target pembiayaan mengalami koreksi atau revisi dari 30,5 triliun menjadi 15 triliun.

“Tahun lalu begitu berat saat awal pandemi Covid-19 merebak. Namun sejak adanya insentif PPnBM O%, kami sebut cukup efektif menggairahkan lagi pasar otomotif nasional,” kata Pinohadi.

Pada Bulan Maret 2021 sejak diberlakukan insentif PPnBM 0% MTF mendapatkan dampak positif dalam penyaluran kredit naik hingga 22% di bandingkan Bulan Februari di tahun yang sama, tambah Pinohadi.

jurus baru mtf
Pemberian potongan tumpeng kepada Sukatma, Branch Manager Mandiri Tunas Finance cabang Bandung 3 (ke dua dari kanan) dari Pinohadi G.Sumardi (ke dua dari kiri) saat peresmian gedung baru cabang Bandung 3, Rabu (9/6/2021)

“Secara performen, MTF kontinue dari Januari sampai bulan Mei 2021 telah menunjukkan profit dari target 150%,” jelas Pinohadi.

Meskipun belum kembali seperti kondisi 2019 tapi tahun 2021 jauh lebih baik, NPL tetap dijaga dari proses restrukturisasi, sedangkan pengajuan kredit yang baru 5,6%. Semoga kedepannya menjadi lebih baik lagi, imbuh Pinohadi.

Ditambahkan William Francis, Direktur MTF bahwa performen di Bulan Mei 2021 profit sudah mencapai 83 M, padahal pada bulan yang sama ditahun lalu sudah mencapai 150 M.

“MTF hingga sekarang masih menunjukkan performen sesuai harapan dan perusahaan berjalan dengan baik, secara penyaluran kredit oleh tim fokus pada pembelian mobil baru maupun alat berat dalam pembiayaannya sudah diposisi 6 Triliun,”kata William.

MTF Support IIMS Hybrid 2021
Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 pada Bulan April sangat membantu pencapaian kredit yang disalurkan merupakan jurus baru MTF di masa pandemi.

Namun ada sedikit kendala saat penyaluran kredit di Bulan April sampai 1,7 T di bulan Mei turun jadi 1,6 T disebabkan perlambatan tersebut yakni mobil terlambat deliveri ke nasabah.

Selain pameran, jurus baru MTF lainnya memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak pandemi di awal april 2020 selama 6 bulan dengan review

“Efektifitas dari program restrukturisasi saat pandemi selama 6 bulan ternyata nasabah bisa mengembalikan kredit sebesar 92 % memasuki bulan ke 7, hal ini didorong karena nasabah sudah recovery bisnisnya, karyawan sudah kembali bekerja, pembayaran gaji penuh kembali,” jelas William.

Secara portfolio yakni 2,5 % nya karena didorong dari sektor pariwisata yang sudah mulai aktif di Bali yaitu pada usaha rental mobil, sektor bis carter memberikan cukup banyak restrukturisasi untuk segmen bisnis nasabah yang masih terdampak.

Pinohadi menambahkan, dalam pembiayaan mobil baru, MTF berusaha memberi layanan brand-brand yang ada di Indonesia mulai dari pabrikan Jepang, Eropa, China, Korea, dan lain-lain seperti Toyota, BMW, Honda, Daihatsu, Suzuki, dan Mitsubishi.

Bahkan MTF pada tahun 2020 sudah membiayai kepemilikan 2 unit mobil listrik atau mobil ramah lingkungan dari Tesla dan mobil hybrid selama asuransi mau support.

Terutama asuransi support bengkel dan batre mobil listrik yang dalam hitungan produksi batre nya memerlukan pembiayan 50 % sendiri.

Guna merelaksasi ketentuan kredit kendaraan bermotor (KKB) Bank Indonesia pada Oktober 2020 mulai menghapus ketentuan uang muka (DP) bagi kredit kendaraan yang ramah lingkungan atau mobil listrik menjadi 0 persen.

Seandainya ada kebijakan untuk support mobil produk tanah air pun, kami akan support seperti ESEMKA produk dari Solo dengan pertimbangan secara industri sudah mumpuni, after salesnya bagus, ketersediaan spare part, SPBU charger dan asuransi bisa support MTF akan melayani.

“Pertimbangan yang utama sebenarnya adalah konsumen, jangan sampai nasabah kesulitan bengkel, batre ketersediaannya belum bisa support dan asuransi tidak mau support, tentunya nasabah sendiri yang rugi, jelas William Francis.

Apalagi MTF adalah anak perusahaan Bank Mandiri yang notabene adalah perusahan BUMN, tentunya bila pemerintah ada program tersebut MTF harus support, seperti mobil listrik, tambah William.

William menambahkan, bahwa MTF pada dasarnya bisa membiayai semua brand baik Jepang Korea, Eropa, China dengan tujuan apabila salah satu brand bermasalah misalnya ketersediaanya, maka mobil brand lain bisa dibiayai.

“Hal tersebut akhirnya memberi kepercayaan mitra bahwa MTF memiliki profesionalisme dalam mengelola pembiayaan mobil, menjadi potensi jurus baru MTF,” ucap William.

Ecosistem Digitalisasi MTF Terbangun Sebelum Pandemi Covid-19
Dalam capaian penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor, digitalisasi sangat perlu untuk menghemat waktu, bahkan MTF pernah mengadakan lomba startup yang pemenangnya selain dapat hadiah bisa jadi karyawan MTF sedangkan karyanya bisa diaplikasikan dalam bisnis.

Lomba startup bertemakan Business Case Competition 2021 (BCC 2021) sebagai wadah inovasi digital bagi para generasi milenial diikuti dengan antusias.

BCC 2021 itu diikuti para generasi muda mulai dari tingkat mahasiswa hingga profesional, yang bertujuan selain menjadi wadah inovasi juga untuk membantu transformasi digital di MTF.

“Harapan kami, wadah ini dapat mengoptimalkan dan menggali potensi generasi milenial maupun generasi Z untuk dapat menuangkan serta mengembangkan inovasi dan kreativitas mereka terutama dalam dunia bisnis, kata Pinohadi.

Digitalisasi di MTF tidak ubahnya dengan pesaing dan perbankan juga melakukan karena merupakan kebutuhan untuk kemudahan dalam menjalankan bisnis dengan nasabah, kembali William Francis menambahkan

Dengan tema “Digital Business Innovation Using Information Technology For Multifinance Business”, BCC 2021 ingin mengembangkan strategi digitalnya lewat kompetisi itu.

“MTF ingin mengenalkan produk-produknya kepada masyarakat secara digital sebagai jurus baru MTF dan diharapkan membantu MTF bangkit kembali dari dampak pandemi COVID-19,” ungkap William.

Namun masih ada juga dealer yang belum siap dengan digitalisasi, sehingga ada beberapa tahapan dalam transaksi yang masih dilakukan dengan konfensional dengan bertatap muka dalam hal kelengkapan dokumen dan survey lokasi.

Selanjutnya untuk digitalisasi pada MTF, pada momen Ulang Tahun ke 10 pada februari 2019 lalu MTF fokus melakukan layanan digital, yakni memperkenalkan MARSHA atau MTF Assistant Virtual Sahabat Anda.

Marsha merupakan layanan digital chatbot melalui WhatsApp 081113705740 yang diharapkan akan mempermudah konsumen untuk berinteraksi dan mendapatkan layanan pembiayaan dari MTF selama 24 jam.

Produk layanan ini juga sesuai dengan tema “New Paradigm of Digital Ecosystem”, dimana MTF akan fokus pada business excellence, operational excellence, dan service excellence.

Bukan hanya di momen pandemi Covid-19 saja MTF melakukan digitalisasi dalam layanan, sudah berjalan berjalan sebelum pandemi.

Memang lebih dirasakan saat pandemi dimana interaksi tatap muka dibatasi sehingga ada hikmahnya juga dari infrastruktur digital yang disiapkan oleh MTF.

Selain itu, infrastruktur digitalisasi yang dibangun MTF tidak lain guna memperkuat strategi branding dan penjualan atau sales dengan memanfaatkan platform online.

Bahkan digitalisasi yang sudah dibangun yakni, kebijakan marketing diimplementasikan pada pendekatan online branding strategy, MTF berfokus pada tiga area, yaitu chatting, searching, dan gaming.

“Kekuatan bisnis Mandiri Tunas Finance selain menjalankan jurus-jurus baru di masa pandemi C19, diantaranya telah memiliki jaringan cabang di 102 titik lokasi yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Papua,” kata William.

Restrukturisasi MTF Terbesar di Indonesia
Mengenai restrukturisasi kredit bagi nasabah terdampak Covid-19 sebagaimana diprogramkan oleh pemerintah, William Francis mengatakan bahwa sampai sekarang MTF sudah merestrukturisasi pembiayaan 80.000 nasabah terdampak pandemi, dengan nilai total Rp 14 triliun.

Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan OJK Nomor 14 /POJK.05/2020 Tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank, tambah William.

“Setelah mendapatkan program restrukturisasi selama 6 bulan tanpa menyicil, Pada saat memasuki bulan 7 atau jatuh tempo payment kembali di Juli dan Agustus 2020 kemarin, ternyata 92 % persen mereka kembali bayar normal” kata William Francis.

jurus baru mtf
(kiri ke kanan) William Francis: Direktur, Pinohadi G. Sumardi: Direktur Utama, Wawan Yuliyanto: Regional Division Head West Java foto bersama usai peresmian gedung baru Mandiri Tunas Finance cabang Bandung 3 sekaligus memberikan Jurus Baru MTF dalam menyalurkan Pembiayaan Kendaraan Bermotor, Rabu (9/6/2021)

Performen MTF di Jawa Barat
Pandemi C19 menyeruak menghantam memberi dampak seluruh bidang ekonomi, termasuk sektor lembaga pembiayaan nonbank seperti PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Wilayah Jawa Barat (Jabar).

Wawan Yuliyanto, Regional Division Head Jawa Barat mengatakan Jawa Barat secara portopolio merupakan penyumbang terbesar ke 3, Kalimantan yang pertama, kedua adalah Sulawesi (Indonesia Timur).

Dalam perjalanannya, Mandiri Tunas Finance Wilayah Jabar menargetkan pembiayaan pada 2020 mencapai Rp 2,1 triliun, namun pihaknya merivisi menjadi Rp 1,1 triliun atau turun sekitar 50%.

Target dalam masa wabah Covid-19 lebih rendah dibandingkan pembiayaan yang dicapai pada 2019, yakni Rp 1,8 triliun.

“Pada awal pandemi Covid-19 pada Maret 2020 belum terasa dampaknya, tetapi setelah mulai ada lockdown atau penutupan pada beberapa sektor dan PSBB pada April, baru mulai kerasa penurunan di Jawa Barat,” terang Wawan Yuliyanto.

Reaksi cepat kami lakukan dengan penurunan target pembiayaan perbulan dari Rp 175 miliar menjadi Rp 95 miliar, tambah Wawam.

Hal tersebut dikarenakan sebagaian besar nasabah juga mengalami penurunan pendapatan yang berasal dari 6 sektor ekonomi di Jawa Barat.

“Di Jawa Barat, MTF memiliki prioritas pelayanan pembiayaan nasabah di sektor pariwisata, perhotelan, transportasi wisata, pertambangan, properti dan kuliner kami sebut 80% segmen ritel, sedangkan sisanya corporate” ujar Wawan

Kini dalam kondisi new normal atau adaptasi kebiasaan baru, pencapaian pembiayaan dari PT Mandiri Tunas Finance Wilayah Jabar mulai kembali pulih berkat dukungan kantor pusat dalam menjalankan jurus baru MTF, lanjut Wawan.

“Target dalam kondisi normal Rp 175 miliar per bulan, nah sekarang new normal sudah mulai mencapai 60% dari kondisi normal yaitu Rp 105 miliar, sehingga Jawa Barat sudah mencapai profit bila dikorelasikan pada koreksi target menjadi Rp 95 milliar,” jelas Wawan.

Perusahaan dalam perjalanannya tidak lepas dari komplain nasabah, begitu juga dengan MTF seperti yang disampaikan oleh Wawan Yuliyanto.

MTF memiliki strategi dari jurus-jurus baru dalam menyelesaikan komplain nasabah dengan pendekatan persuasif dalam berkomunikasi.

Selain itu pendekatan kekeluargaan atau dengan cara memanfaatkan jaringan MTF dalam memberikan solusi penyelesaian cicilan kredit nasabah, lanjut Wawan.

“Untuk menghindari oknum dan modus operandil yang merugikan semua pihak, kami berusaha melakukan pendekatan persuasif, sehingga nasabah tidak mengalami kerugian, kepailitan hingga kebangkrutan,” ungkap Wawan.

“Guna meningkatkan performen MT dengan langkah jurus-jurus baru, kami tetap mengandalkan production yang sudah menjadi core bisnis kami diantaranya dengan layanan pembiayaan Mandiri KKB atau Mandiri Kredit Kendaraan Bermotor yang merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor untuk nasabah perorangan,”kata Wawan.

Fasilitas lainnya, Top Up Multiguna/ TOMI adalah pemberian fasilitas dana bagi customer yang memiliki pembiayaan kendaraan di MTF, dengan menambahkan pokok hutang bagi nasabah terpilih ajukan kredit tinggal pakai uang tunai dengan menjaminkan kendaraan ke MTF.

Selanjutnya, Repeat Order Multiguna merupakan fasilitas kredit kendaraan bagi nasabah yang sudah lunas maupun yang akan lunas yang tidak memiliki tunggakan.

“Mengingat target pembiayaan kendaraan untuk tahun 2021, MTF menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor baru sebesar Rp 17 triliun,” pungkas Wawan Yuliyanto.***

Tinggalkan Balasan