Strategi Pengembangan Destinasi Butuh Kebijakan

Strategi Pengembangan Destinasi

Bandung Side, Jakarta – Strategi pengembangan destinasi wisata di Belitung butuh kebijakan yang akurat agar potensi pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, membahas beberapa langkah strategis untuk mengembangkan berbagai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Belitung.

Hal tersebut sebagai tindak lanjut agenda kunjungan kerja yang dilakukan Menparekraf sebelumnya ke Belitung. Sandiaga  mengatakan bahwa Belitung memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif yang luar biasa.

Oleh karena itu, strategi pengembangan destinasi wisata harus segera digarap agar Belitung bisa menjadi destinasi wisata unggulan dan mampu menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

Menparekraf Sandiaga Uno, saat Rapat Pimpinan dengan para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf secara hybrid, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (8/2/2021), menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi perhatian bersama dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Belitung.

“Pertama, terkait Hutan Kemasyarakatan (HKm) Juru Seberang hingga ke Bukit Peramun, untuk dicarikan spot-spot wisata yang menarik. Nantinya, spot tersebut bisa  kita jadikan lokasi lomba dengan memanfaatkan sosial media seperti Instagram dan TikTok untuk meningkatkan daya tarik wisatawan,” ujar Menparekraf.

Hutan Kemasyarakatan (HKm) Juru Seberang dan Bukit Peramun juga potensial dikembangkan sebagai working group antara Kemenparekraf/Baparekraf, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Belitung untuk pemetaan potensi, kendala, serta solusi. Sehingga, kebijakan yang dibuat tepat dan akurat.

Kemudian, mengenai kendala utama yang dihadapi oleh pelaku ekonomi kreatif di Belitung adalah ongkos kirim (ongkir) yang mahal.

“Memang ada demandnya, tetapi begitu mau di eksekusi karena ongkos kirimnya mahal jadi enggak ekonomis. Kita akan bantu promosi ongkir untuk pelaku UMKM di Belitung dan ini juga bisa menjadi salah satu program Bangga Buatan Indonesia,” kata Menparekraf.

Belitung tercatat memiliki lebih dari 19 ribu pelaku UMKM, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian di wilayah itu. Pelaku ekraf di Belitung juga akan dibuatkan program pengembangan dan pelatihan SDM.

Dengan adanya program ini, Menparekraf berharap bisa mencetak SDM yang unggul dan berkualitas, sehingga nantinya mereka mampu menciptakan lapangan kerjanya sendiri.

Menparekraf juga menuturkan Belitung dapat menjadi salah satu destinasi yang dijadikan sebagai program “Work From Destination” dan “School From Destination”. Karena lokasinya tidak terlalu jauh  dengan pintu masuk utama seperti Jakarta menggunakan angkutan udara.

Selain itu, terkait sport tourism di Belitung. Menparekraf menyatakan bahwa Belitung siap untuk menggelar Indonesia Triathlon Series yang rencananya akan dilaksanakan pada 13 Maret 2021.

“Saya sudah coba track triathlon series di Belitung. Terus terang menurut saya ini one of the best in the world dari yang pernah saya kunjungi di berbagai destinasi,” ucap Sandiaga.

“Jadi, sayang sekali kalau kita tidak bisa merealisasikan. Kuncinya adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ujar Sandiaga Salahudin Uno. ***

Tinggalkan Balasan