Kasdam III/Siliwangi Kunjungi Sentral Pembibitan Sektor 4 Citarum Harum

Bandung Side, Majalaya – Kepala Saff Komando Daerah Militer III/Siliwangi (Kasdam III/Siliwangi), Brigader Jendral TNI Kunto Arief Wibowo mengunjungi Sentral Pembibitan Sektor 4 Citarum Harum, sub Desa Biru, Majalaya dalam rangka mendorong program ketahanan pangan yang sudah dicanangkan oleh Komandan Sektor (Dansektor) 4, Kolonel Inf. Asep Nurdin, Jum’at (5/6/2020).

Dalam arahannya Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan bahwa daratan sebagai sumber kehidupan, masyarakat yang dulunya berjaya dengan wilayah agraris sebagai penghasil bahan baku berkembang menjadi masyarakat industri. Namun kebutuhan akan pangan tetap berjalan, yang tanpa disadari sudah ditinggalkan.

Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo didampingi Dansektor 4 Citarum Harum, Kolonel Inf. Asep Nurdin memasuki lahan Sentral Pembibitan Sektor 4 di Desa Biru, Majalaya, Jum’at (5/6/2020)

Kondisi sosial masyarakat yang majemuk perlu memberdayakan potensi alam, potensi manusia dan nilai kelebihan demografi dapat dimaksimalkan dengan diberdayakan. Kemandirian energi, kemandirian komunikasi, kemandirian ketahanan pangan dan logistik dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai potensi kebutuhan pokok.

Tehnologi BIOS 44 menyambungkan kembali menjadikan tanah sebagai sumber produksi, pelan-pelan berproses merubah dan mengajak masyarakat kembali melakukan dan mengerjakan tata kelola tanam untuk menyiapkan ketahanan pangan sebagai jaminan.

Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo sedang meninjau instalasi pembudidayaan Maggot Lalat BSF di Sentral Pembibitan, Desa Biru, Majalaya, Jum’at (5/6/2020).

“Tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan pangan dapat membentuk fisik menjadi manusia percaya diri, berkarakter dan mapan karena kebutuhan pangannya terpenuhi. Tanpa kita sadari asupan bahan pangan juga membentuk sel otak menjadi lebih baik, namun disaat asupan pangan berkurang, asupan sel otak juga berkurang sehingga membentuk kehidupan sosial yang beragam akibat berkurangnya asupan pangan tersebut. Nilai bahan pokok tidak dilirik, tapi yang namanya bahan pokok sudah pasti dibutuhkan, sebagai sumber energi,”papar Kasdam III/Siliwangi.

“Selama kita masih ada diatas tanah, tanah masih menjadi sumber kebutuhan, tanah masih tempat orang untuk hidup dengan didukung oleh tehnologi terapan sehingga tanah harus dikembalikan menjadi produktif untuk mendukung ketahanan pangan,”pungkas Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo.

Kasdam III/Siliwangi sedang memberi arahan tentang tata kelola sentral pembibitan Sektor 4 dengan menggunakan BIOS 44, Jum’at (5/6/2020).

Dansektor 4, Kolonel Inf. Asep Nurdin mengatakan, program ketahanan pangan untuk mendorong warga dan menjadikan semangat bertaninya kembali lagi dengan menggunakan tehnologi BIOS 44. Masyarakat industri gairah pertaniaannya sudah berkurang, karena yang dirasa uang dihasilkan lebih cepat dan lebih besar dan resikonya lebih sedikit dari pada bertani. Sedangkan bila bertani ada kegagalan, karena hama, lamanya masa panen dan lain-lain, sehingga dengan adanya tekhnologi baru pada BIOS 44 harapannya semangat bertani warga Majalaya kembali lagi setelah mengetahui bahwa kendala-kendala di pertanian seperti hama, kualitas tanah dan kualitas air dapat ditingkatkan dengan hasil lebih meningkat karena lahan menjadi produktif kembali.

Lahan pembudidayaan ikan akan menghasilkan ikan yang produktif jika menggunakan tehnologi BIOS 44, menjadi fokus perbincangan Kasdam III/Siliwangi bersama Dansektor 4, Kolonel Inf. Asep Nurdin, Jum’at (5/6/2020).

Meningkatkan Sektor Pertanian bukan hanya menanam dipersawahan, tapi dalam arti luas. Penggunaan BIOSS 44 bisa untuk peternakan, perikanan sehingga tidak sempit dibidang pertanian saja. Saat penelitian BIOS 44 dilakukan oleh tim Gapo Army Team of Research (Gator) Korem 044/Garuda, Palembang, Sumatra Selatan dilahan bekas tambang, terdapat 16 kolam ikan kembali menjadi normal yang sebelumnya tingkat keasaman tanahnya tinggi dan hasil ikannya lebih produktif, jelas Kolonel Asep Nudin.

Terdapat 2 pos di Sektor 4 yang sudah dipersiapkan yakni Pos Desa Padaulun dan Pos Desa Sukamantri yang akan dijadikan Demplot atau Demontration Plot sebagai lahan percontohan agar nanti petani, peternak dan pembudidaya ikan bisa melihat dan membuktikan objek yang didemontrasikan, tambah Kolonel Asep.

Tata kelola Sentral Pembibitan yang luas menjadi pusat Demplot Sektor 4 Citarum Haum, Jum’at (5/6/2020).

Pos Desa Padaulun penggunaan BIOS 44 untuk lahan pertanian terutaman tanaman pangan seperti singkong, jagung, ubi jalar, cabe, sayuran dan lain-lain, sedangkan di Pos Desa Sukamantri untuk mengembangkan Maggot sebagai pakan ternak ikan lele dan nila. Tentunya untuk lahan yang lebih luas di Sentral Pembibitan Sektor 4 di Desa Biru karena semua bidang pertanian baik untuk menanam tanaman keras, tanaman pangan juga untuk membudidayakan perikanan juga peternakan,”pungkas Kolonel Asep Nurdin.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan