Bandung Side, Subang – Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Logistik (STIMLOG) bersama partner kerjasama Koperasi Gunung Luhur Berkah (Koperasi Produsen GLB) menggelar kegiatan Workshop Coffee International yang diikuti oleh forum bisnis yang berasal dari Timur Tengah.
STIMLOG merupakan lembaga pendidikan tinggi dibawah Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI) telah melakukan kerjasama dengan Koperasi Produsen GLB sejak 2017 lalu dalam rangka mengejawantahkan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga dapat melahirkan lulusan/orang terpelajar yang memiliki semangat tingi, pemikir kreatif, mandiri, inovatif untuk membangun bangsa.
“Keterlibatan STIMLOG pada kegiatan Workshop Coffee bersama Koperasi Produsen GLB saat menjamu forum bisnis yang berasal dari manca negara khususnya Timur Tengah dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan dan Pengabdian kepada Masyarakat,” kata Rachmawati Wangsaputra, Ph.D, Ketua STIMLOG didampingi Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat STIMLOG, Hartati M. Pakpahan, S.T., S.T., Selasa (11/2/2020).
Secara keilmuan, lanjut Rachmawati, STIMLOG sebagai perguruan tinggi pertama yang fokus pada pada bidang logistik dan rantai pasok di Indonesia pada prakteknya sangatlah dibutuhkan oleh para stakeholder dalam mengatur tata niaga kopi sehingga saat melakukan workshop kepada forum bisnis tersebut STIMLOG memberikan ulasan sederhana yang dapat dipahami oleh peserta agar mengetahui rantai pasok komoditas kopi yang ada di Indonesia sebagai pematerinya Ketua UKM Kewirausahaan STIMLOG, Joko Tavianto.
“Rantai Pasok Kopi memang menjadi salah satu penelitian dan pengabdian masyarakat unggulan STIMLOG”, ujar Hartati M. Pakpahan, S.T., M.T. Ketua LPPM STIMLOG. Sejauh ini sudah ada beberapa mahasiswa dan dosen STIMLOG yang melakukan penelitian rantai pasok Kopi khususnya berpijak pada kemitraan dengan Koperasi Produsen GLB.
Di STIMLOG kami memiliki 18 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dimana salah satunya adalah UKM Kewirausahaan. Di bawah bimbingan Bapak Joko Taviyanto, S.H., pembimbing UKM Kewirausahaan Kopi, beberapa mahasiswa menggeluti usaha Logic Coffee. UKM Kewirausahaan Kopi ini sedang dalam tahapan menuju perwujudan Warehouse Kopi, untuk memenuhi kebutuhan para pebisnis kopi di Bandung khususnya agar dapat memperoleh berbagai jenis kopi sedunia dengan harga yang ekonomis karena efisiensi pada sisi logistik pengadaan.
“Secara garis besar komoditas kopi memiliki peta rantai yang cukup sederhana, yakni dari petani, pengumpul, pengolah dan kemudian ke pasar hingga ke konsumen. Pada masing-masing mata rantai terdapat peluang bisnis yang cukup besar, misalkan pada rantai pengumpul atau pengelola dapat berkembang beberapa bisnis misal sebagai pengumpul hasil kopi dari para petani, sebagai pengolah buah kopi menjadi bubuk kopi, sebagai bisnis jasa pengantaran ke pembeli kopi bahkan sebagai eksportir,” jelas Rachmawati.
Workshop Coffee yang diikuti oleh forum bisnis ini dilakukan secara marathon selama 2 minggu dari tanggal 27 Januari 2020 hingga tanggal 11 Februari 2020 diikuti peserta dari Saudi Arabia 11 orang, Australia 1 orang, Riyath 4 orang, Dominica 1 orang, Philipina 1 orang dan Indonesia 2 orang. Adapun kegiatan workshop coffee dengan materi pelatihan dilakukan di Cianjur, Bogor dan Subang.
Seperti yang dikatakan Ketua Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, Miftahudin Shaf, S.H. bahwa Workshop Coffee dengan materi pelatihan budidaya berkelanjutan (good agriculture practice), pasca panen (post harvest), mengenal lebih jauh kopi Arabika dan pelatihan barista kopi (coffee barista training).
“Kegiatan Workshop Coffee International yang merupakan pertama kali dilakukan oleh Koperasi Produsen GLB dirancang dimana pesertanya yang berasal dari luar negeri ini, selama 14 hari mengikuti beberapa sessi, pertama sessi roasting dan barista, sessi wisata, pengenalan budidaya kopi di Indonesia secara umum. Kemudian pengetahuan pasca panen, kunjungan ke kebun kopi, kunjungan tempat-tempat wisata di Jawa Barat,” jelas Miftahudin yang akrab dipanggil Miftah.
“Dengan melakukan kegiatan Workshop Coffee berskala internasional ini dalam rangka menerobos pasar baru, dimana perlu diketahui juga bahwa kopi Indonesia ini khususnya tidak dikenal di Arab Saudi, karena memang secara data kita tidak ekspor kesana, kenapa tidak ekspor kesana ? karena bisnis besar di bidang kopi bekerjasamannya dengan importir-importir di Amerika dan Eropa sehingga tidak ada kerjasama dengan importir-importir dari Saudi Arabia atau Timur Tengah dan sekitarnya,”papar Miftah.
Dengan terobosan membuka pasar baru yakni pasar tradisional diperkenalkan secara utuh langsung ke lapangan bahwa kopi Indonesia secara kualitas dan bila kebutuhan kopi disana dapat dipenuhi secara kuantitas. Mereka juga mengetahui bahwa produsen kopi Indonesia nomer 4 didunia, sehinga sangat disayangkan bila di Arab Saudi kopi Indonesia tidak dikenal, padahal secara Indonesia dengan Arab Saudi mempunyai kedekatan secara emosional.
“Kegiatan workshop coffee ini juga melibatkan beberapa pihak, yakni Speciality Coffee Association of Indonesia (SCAI), HIPMI Subang, Hoffland Cofee dan STIMLOG yang mana sudah memiliki kerjasama antara STIMLOG dengan korporat atau Koperasi Produsen GLB dalam rangka pengabdian, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang sudah berjalan 3 tahun. Atas dasar kerjasama tersebut, setiap kali ada kegiatan seperti ini STIMLOG selalu dilibatkan dengan berbagi materi untuk di-share oleh STIMLOG, sehingga kita juga sampaikan kepada peserta bahwa dalam berbisnis khususnya perkopian atau apapun bisnisnya tidak bisa jauh dengan urusan logistik,” ungkap Miftah.
Keberadaan STIMLOG sangat penting bagi kami karena dari sisi kegiatan logistik merupakan domain STIMLOG, sementara kami dari sisi bisnisnya boleh dikatakan nol untuk urusan manajemen logistik. Harapannya melalui hasil penelitian ada output atau opsi cara menangani logistic kopi seperti yang dikerjakan menemukan formula yang termurah, apa yang lebih efektif sehingga kami dapat menduplikasinya, lanjut Miftah.
“Disamping itu pada kegiatan Workshop Coffee ini kita menaruh kepercayaan kepada peserta bahwa kegiatan ini diadakan tidak sporadis, tapi terkonsep dan ada pihak-pihak pendukung secara akademis,”pungkas Miftah.
Sementara itu, perwakilan peserta workshop Coffee, Gamal Abdullah Ali yang berasal dari Jeddah- Arab Saudi mengatakan, “Sangat senang mengikuti Workshop Coffee selama 14 hari ini. Kita bisa langsung mengetahui budi daya kopi secara umum di Indonesia, pelajaran penting saat me-roasting kopi dan yang tak kalah penting yakni menyajikan kopi saat pelatihan barista. Selain itu kita juga mengetahui rantai peta peredaran kopi dari mulai petani sampai kepada eksportir, sehingga kita juga mengetahui kenapa selama ini kopi Indonesia tidak masuk ke Arab Saudi. Semoga dengan kegiatan ini sudah mulai banyak minat pebisnis-pebisnis kopi dari Arab Saudi yang dapat bekerja sama dengan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah dan kegiatan ini bisa terselenggarakan lagi beberapa waktu”.***