
Bandung Side, Cihampelas – Untuk mengedukasi mengenalkan berbagai satwa langka di Indonesia, rumah produksi Batavia Pictures didukung oleh Larutan Penyegar Cap Badak memproduksi film animasi berjudul Riki Rhino.
Melanjutkan kesuksesan enam film animasi Petualangan Singa Pemberani sebelumnya, Batavia Pictures kali ini mengembangkan karakter baru seekor Badak Sumatera bernama Riki, yang dikemas dalam petualangan bersama rekan-rekan satwa langka Indonesia lainnya melawan para pemburu hewan dan pelaku penebangan liar.
Produser Film Riki Rhino, Genesis Timotius menuturkan bahwa industri perfilman Indonesia kian berkibar, banyak talenta yang semakin menunjukkan bakat mereka. Industri perfilman Indonesia kian berkibar, banyak talenta yang semakin menunjukkan bakat mereka. Kami di Batavia Pictures menghadirkan Film Riki Rhino untuk keluarga Indonesia sebagai pilihan hiburan. Untuk bisa membuat film ini kian dinikmati oleh lebih banyak pihak, kami terus membuka pintu kolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya dengan Pak Ridwan Kamil.

“Harapannya, karya kami bisa diterima dengan baik oleh para keluarga di Indonesia. Kita ingin menjadikan Jawa Barat sebagai pusat animasi Nasional. Studio animasi Batavia Pictures berada di Bandung dan sebagian besar animator kami adalah warga Jawa Barat. Film Riki Rhino adalah produk asli anak-anak muda Jawa Barat. Harapannya, Film ini bisa menjadi titik awal dari kemajuan industri kreatif di Jawa Barat,”kata Genesis saat jumpa press usai tayangan perdana di Studio XXI, Cihampelas Walk, Bandung, Kamis (20/2/2020).
Genesis Timotius kembali menuturkan proses panjang pembuatan Riki Rhino juga diikuti dengan pemilihan pengisi suara yang memiliki nilai yang sesuai dengan film. “Proses pembuatan film Riki Rhino memakan waktu kurang lebih 4 tahun, mulai riset hingga pembangunan aset, produksi hingga post produksi. Pemilihan cast sebagai dubber dalam film ini menjadi satu aspek yang penting, karena mereka akan menyuarakan pesan dalam film ini kepada masyarakat Indonesia. Salah satu pertimbangan pengisi suara dalam film Riki Rhino, bukan hanya icon yang mewakili anak muda masa kini, namun mereka yang punya nilai dan visi misi yang selaras dengan film Riki Rhino,”jelas Genesis.
Sedangkan Erwin Budiono, Sutradara Film Riki Rhino menjelaskan bahwa proses panjang dalam development film Riki Rhino disiapkan untuk jangka panjang. “Ini pengalaman pertama yang menyenangkan! Tantangan terbesar adalah mengantarkan alur cerita melalui film animasi. Bener banget kata Pak Genesis, proses riset kita yang panjang karena film ini merupakan visualisasi fauna langka Indonesia serta proses development script dan kreatif series Riki Rhino ke depannya,”tutur Erwin.
Sementara itu, Cassandra Masardi, penulis naskah film Riki Rhino mengaku senang bisa memberikan suara pada hewan-hewan, terutama hewan langka. “Proses penulisan tentu mempunyai tantangan tersendiri, karena di sini kita memberikan suara kepada hewan-hewan terutama hewan langka. Di Riki Rhino kita juga coba mengangkat hewan langka dan ikon daerah yang dijarang ditonjolkan seperti Manuk Dadali yang merupakan ikon Jawa Barat,”kata Cassandra.
Presenter televisi Dimas Danang Suryonegoro, pemeran karakter Master menuturkan harapannya agar film ini bisa dinikmati seluruh keluarga Indonesia. “Film Riki Rhino over all seru banget, pengalaman pertama menjadi pengisi suara film animasi, dan akhirnya bisa riset banyak gimana suara aktor yang akan saya perankan, kali ini jadi Bekantan! Film yang lucu dan punya nilai baik ini semoga bisa dinikmati seluruh keluarga Indonesia,”ucap Dimas Danang.
Artis cantik Niken Anjani pemeran tokoh Nina menuturkan film ini related dengan situasi hari ini. “Film ini kocak banget, seru karena karya anak bangsa juga makin keren-keren ya dan bisa dinikmati seluruh keluarga. Meskipun baru sekali terlibat di film animasi, tapi saya mencoba menirukan gaya karakter yang saya perankan, sambil menikmati filmnya yang memang related banget sama kita hari ini,”seru Niken.
Artis komedian Mo Sidik yang memerankan tokoh Bogeng menuturkan banyaknya komika yang terlibat merupakan jaminan kelucuan film ini. “Film Riki Rhino memikat dan menarik. Kita belajar tentang aneka isu lingkungan lewat film animasi. Semua keluarga harus nonton, orang tuaanak bisa menikmati. Ada saya, Cemen dan Ge Pamungkas yang harapannya bisa memberikan banyak tawa bagi para penonton,”tukas Mo Sidik dengan jenaka.

Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawa Barat yang turut memerankan tokoh Grada dalam film Riki Rhino menyampaikan dukungannya membangun ekonomi kreatif Indonesia melalui film animasi Jawa Barat. “Potensi kreator dalam negeri untuk ekonomi kreatif besar sekali. Untuk animasi, khususnya di Jawa Barat, saya harap bisa lebih banyak melahirkan karya yang berguna bagi banyak pihak, termasuk lingkungan tempat kita hidup. Saya berperan sebagai Grada, seekor burung yang kalau di Jawa barat ada lagunya, Manuk Dadali, akhirnya bisa kita ceritakan bagaimana bentuknya dengan cara yang mudah dan menyenangkan, melalui film Riki Rhino,”kata Ridwan Kamil.
Film Riki Rhino dengan dukungan dari Larutan Penyegar cap Badak dari Sinde yang memiliki semangat sama dalam hal pelestarian satwa langka dan meningkatkan kejayaan industri kreatif lokal, akan serentak tayang di Bioskop seluruh Indonesia, mulai 27 Februari 2020.***