UKM Pariwisata di Labuan Bajo Didorong Naik Kelas Melalui Digitalisasi

Bandung Side, Jakarta – Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores mendorong para pelaku UMKM yang bergerak di bidang pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa naik kelas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi atau digitalisasi.

Direktur Utama BOP Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, saat Workshop Digitalisasi UKM Pariwisata di Exotic Komodo Hotel di Labuan Bajo, Sabtu lalu (4/5/19) menjelaskan, pihaknya sangat mendorong pelaku UMKM di Labuan Bajo dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital, khususnya untuk memasarkan produk-produknya.

“BOP Labuan Bajo Flores hadir untuk memperkuat konten kearifan lokal sebagai aset budaya daerah. Salah satunya memperkuat UKM, agar pariwisata Labuan Bajo tidak hanya dikenal secara lokal. Tapi bisa go internasional, karena Labuan Bajo adalah destinasi dunia,” kata Shana Fatina.

Kegiatan itu diikuti 60 UKM, seperti Coffee Mane, Pork and Chicken Satay, Komodo Snacks, Mikisu Catering, Indo Latifa Oleh-oleh Khas Komodo, UKM pengolahan perikanan, UKM tenun, dan aksesoris kedaerahan. Hadir juga peserta asal kota lain seperti Ruteng dan Maumere.

Saat workshop berlangsung, hadir pula Ketua Penggerak PKK Kabupaten Manggarai Barat Maria Aloisia Malung Daduk, perwakilan Dinas Pariwisata Manggarai Barat, perwakilan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Manggarai Barat, Azkar DG Kamis dari Google Gapura Digital, dan Agususanto Firmansyah dari Komunitas Fotografi Labuan Bajo.

Workshop Digitalisasi UKM Pariwisata digelar di Exotic Komodo Hotel di Labuan Bajo, Sabtu (4/5). Kegiatan ini sebagai komitmen BOP Labuan Bajo Flores mendorong pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di daerah setempat.

Shana mengatakan, pariwisata sebagai sektor unggulan penghasil devisa negara, hingga saat ini telah melahirkan 8 juta hingga 9 juta pelaku UKM. Dengan demikian, konsep go digital diharapkan lebih kuat lagi mendorong sektor industri UKM untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.

“Konsep go digital yang menjadi salah satu program strategis Kementerian Pariwisata dalam upaya memenangkan pasar, juga semakin mengokohkan industri pariwisata yang berkelanjutan. Serta memperkuat pengembangan pariwisata berbasis budaya,” kata Shana Fatina.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bidang Industri dan Kelembagaan BOP Labuan Bajo Flores, Jarot Trisunu berharap, workshop ini dapat memperkuat UKM yang hadir, terutama tentang cara menjual produk-produk yang dihasilkan melalui pasar digital. Termasuk melalui branding yang kuat dan menjaga kontinuitas agar tetap stabil. Selain juga dengan mendorong agar pelaku UKM bisa melahirkan ide-ide bisnis digital baru khususnya mereka yang bergerak di bidang pariwisata.

“Sampai saat ini, kontribusi UKM bagi perekonomian nasional sangat besar. Bahkan keberadaan UKM menjadi lokomotif perekonomian kita. Di saat kegiatan ekonomi dengan skala besar mengalami perlambatan, UKM masih tetap kokoh dan terus tumbuh,” pungkas Shana.***

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan