Bandung Side, Jakarta – Pesona kecantikan destinasi wisata favorit Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dipromosikan dengan lebih gencar dalam ajang Car Free Day (CFD) Jakarta.
Sejak ditetapkan sebagai destinasi super prioritas, promosi pariwisata Labuan Bajo semakin digencarkan, salah satunya melalui Pesona Labuan Bajo CFD Jakarta yang berlangsung pada Minggu (3/3 /2019).
Kegiatan Pesona Labuan Bajo CFD Jakarta dimeriahkan dengan berbagai hiburan, atraksi, dan booth kuliner menarik.
“Meskipun gerimis, pengunjung tetap dapat menikmati hiburan dan kuliner yang tersedia selama acara CFD berlangsung. Antusiasme pengunjung tetap terlihat bersemangat,” kata Kepala Bidang Pemasaran Area II Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Hendry Noviardi, di lokasi CFD Jakarta, Minggu (3/3).
Pesona Labuan Bajo CFD Jakarta merupakan yang kedua kali diadakan, karena melihat animo masyarakat yang tinggi pada penyelenggaraan pertama tahun lalu. Labuan Bajo merupakan salah satu dari empat destinasi super prioritas yang sedang digencarkan untuk pengembangan pariwisatanya. Selain Labuan Bajo, ada destinasi Borobudur, Mandalika, dan Danau Toba.
Berbagai atraksi menarik pada Pesona Labuan Bajo CFD Jakarta yang dipersembahkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini mewarnai kemeriahan kawasan Park and Ride Thamrin 10, atau tepatnya di sebelah Hotel Sari Pacific Jakarta, dengan sajian terbaiknya. Booth kuliner menyajikan ciri khasnya masing-masing, seperti Finna Food, Damn Coffee, Kantinku, Wonderlove, The Rachaa, dan Kedai Kopi Kiting.
Meskipun gerimis mengguyur kawasan CFD Minggu pagi, namun penonton tetap antusias datang dan mendekati panggung hiburan. Penonton tetap semangat menggunakan payung maupun jas hujan untuk ikut bernyanyi dan menyemarakkan suasana, termasuk antusias saat pembagian suvenir oleh MC.
Terkait isu penutupan Taman Nasional Komodo yang tengah berkembang, Hendry memastikan bahwa promosi pariwisata Labuan Bajo tidak akan berkurang. “Justru Kementerian Pariwisata semakin gencar berpromosi lewat publikasi media dan menyelenggarakan event-event menarik, termasuk mendukung Festival Komodo,” ujarnya. Lagipula, lanjutnya, isu penutupan Taman Nasional Komodo baru sebatas wacana dari pihak pemerintah provinsi NTT dan belum ada keputusan final.
Menurutnya, promosi pariwisata Labuan Bajo tidak sebatas hanya Taman Nasional Komodo, melainkan kawasan lain yang bisa menjadi rujukan bagi wisatawan yang ingin datang. Sejumlah pulau lain di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo bisa menjadi alternatif wisata, seperti Pulau Rinca dan Padar yang tetap menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menyambut baik digelarnya Pesona Labuan Bajo di CFD Jakarta. Ia mengatakan, tiga kunci utama dalam pengembangan pariwisata adalah 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas). Semua itu harus didukung dengan promosi yang baik.
“Jakarta merupakan pangsa pasar potensial pergerakan wisatawan nusantara. Apalagi saat ini telah banyak penerbangan langsung dari Jakarta ke Labuan Bajo. Ini yang harus kita dorong,” tegas Menpar Arief Yahya.***