Bandung Side, Preanger – Promosi Pariwisata menjadi agenda dan kesepakatan yang harus didorong kepada Pemerintahan Provinsi Jawa Barat agar dapat mendukung guna meningkatkan kunjungan wisatawan di Jawa Barat saat kegiatan Silahturahmi PHRI Jawa Barat, Jumat (31/5/2024)
Persatuan Hotel dan Restoran Republik Indonesia Jawa Barat (PHRI Jabar) meminta dukungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk lebih meningkatkan kegiatan promosi wisata yang tepat sasaran guna meningkatkan tingkat kunjungan wisata.
Hal itu disampaikan Ketua PHRI Jabar, Dodi Ahmad Solfiandi dalam acara Silaturahmi BPD PHRI Jabar menyebutkan, pengelolaan pariwisata Jabar belum optimal. Sebagai contoh kawasan Wisata Pangandaran.
“Padahal mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dulu pernah mengatakan pariwisata adalah lokomotif ekonomi Jawa Barat namun kenyataannya gubernur yang lama jarang memberi bantuan kepada hotel untuk meningkatkan omset,” ujar Dodi Ahmad Solfiandi kepada wartawan di sela acara.
Menurut Dodi, kunci untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Jabar adalah Kegiatan Promosi Pariwisata.
Namun kegiatan promosi dan pemasaran objek wisata di Jabar ini tak bisa dilakukan hanya oleh PHRI saja melainkan perlu dukungan dari pihak pemerintah daerah juga.
“Sekarang kami mengetuk kembali Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata untuk promosi yang lebih baik lagi guna meningkatkan pariwisata Jabar, karena covid sudah selesai,” papar Dodi.
Pomosi ke wilayah luar Jabar, harus didukung dana dan infrastrukturnya yang belum ada. Terkait program, kebijakan silakan dari pemerintah daerah yang mengatur tapi yang bergeraknya PHRI karena yang lebih tahu situasi dan kondisinya dilapangan.
“Dan tolong pariwisata itu bukan hanya di Pangandaran saja meskipun menjadi destinasi prioritas di Jawa Barat, di Kabupaten Bandung juga banyak, di Bandung Barat banyak, di Garut juga banyak, semua itu harus dibuatkan untuk pemasarannya, wilayah-wilayah mana saja yang potensial didatangi wisatawan dari luar Jabar,” tegas Dodi.
Dodi mengakui memang sudah ada promosi ke Surabaya dan rencana ke Semarang, diharapkan jangan di satu ibukota provinsi tapi bisa ke Medan, Palembang, Lampung.
“Saya ingin provinsi yang banyak potensi kunjungan ke Jabar itu didatangi, khususnya diluar pulau Jawa. Karena itu sangat penting sekali,” papar Dodi.
Pangandaran sudah dibangun dengan baik oleh Gubernur Jabar yang lama tapi kurang terpelihara.
“Pemeliharaannya itu oleh siapa kalau oleh Provinsi dibiayai dong, kalau oleh Pangandaran tolong disampaikan ke pemkab nya, sehingga obyek wisata yang sudah dibangun dipelihara dari APBD Pangandaran jadi ada sinergi antara Pemda Provinsi dengan Kabupaten, kalau sekarang tidak ada sinergi, terkesan saling melempar tanggung jawab,” ungkap Dodi Ahmad Solfiandi.
Dodi menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Pj Gubernur Jabar agar dalam pelaksanaannya ada sinergi siapapun yang meliharanya objek wisata yang sudah baik agar lebih baik lagi.
Senada dengan Ketua PHRI Jabar Dodi Ahmad Solfiandi, dalam sambutannya Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia – Jabar (GIPI Jabar), Herman Muchtar mengatakan bahwa insan pariwisata harus kompak, disiplin dan memprioritaskan kebersamaan.
“Sebagai insan pariwisata di Jawa Barat secara berkelanjutan menjaga kekompakan, kedisiplinan, kebersamaan dan jangan ada dusta diantara kita, agar apa yang diinginkan program kerja atas kemajuan pariwisata Jawa Barat dapat lancar dan tercapai,” ujar Herman Muchtar.
Seperti yang sudah dijalankan pada Program kerja yang sudah disetujui dari hasil Rakerda beberapa Waktu lalu dalam prakteknya mengerucut pada program kerja unggulan.
Program kerja unggulan yang Utama adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi ASN dan Masyarakat Pengusaha Pariwisata.
Peningkatan SDM sangat diperlukan karena dunia pariwisata juga dunianya pelayanan juga kreatifitas dan inovasi pada pertunjukan wisata apat menarik minat wisatawan.
Kedua, Meningkatkan frekwensi penerbangan dari Kertajati. Hal tersebut berhubungan dengan pemerataan destinasi pariwisata di Jawa Barat yang begitu banyak dan menarik.
Ketiga Mendorong Pangandaran menjadi wisata Nasional. Karena destinasi wisata Pangandaran secara infrastruktur sudah memadai dalam melayani wisatawan pantai dan kulinernya.
Terarahnya program Promosi Pariwisata supaya meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara an promosi yang dikhususkan untuk wisatawan mancanegara yang terarah.
Hal tersebut tidak akan terwujud bila tidak adanya kolaborasi dan sinergitas antar stake holder pentahelix. Diantaranya GIPI, Disparbud Jabar, Bappeda, Kanwil Bank Indonesia, Sekda Jabar, Dishu. Jabar, Bapenda Jabar, Bank Jabar Banten, KAI, Poltekpar, Pengusaha Swasta dan Media.
“Bahkan dengan adanya teknologi, pola kolaborasi dan sinergitas dapat segera terwujud dan dapat menjangkau lebih luas promosi yang mengedukasi wisatawan agar dapat mengunjungi Jawa Barat,” pungkas Herman Muchtar.***