
Bandung Side, LLRE. Martadinata – Miss Lina Ve, Regional Director Puteri Remaja Indonesia sangat berbangga hati usai menyematkan sashing pemenang Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia tingkat Provinsi Jawa Barat diatas panggung kehormatan Pemilihan PAI dan PRI Jawa Barat 2024, Jumat, 24 Mei 2024 di Balroom Serela Riau Bandung Hotel, jl. LLRE. Martadinata No. 56.
Saat diwawancarai Bandung Side tentang peran media social saat terselenggaranya Pemilihan Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indomesia tingkat Provinsi Jawa Barat, Miss Lina Ve sangat antusias memaparkannya.
Berikut hasil wawancara Bandung Side;
Sosial media cenderung menjadi platform komersial jadi kita harus beradaptasi dengan kemajuan jaman, bila kita menengok kebelakang bahwa ajang beauty paegent atau kontes kecantikan yang dipelopori oleh Ibu Mooryati Soedibyo juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang didirikan pada 8 Maret 1992 di Surakarta, Jawa Tengah dan telah menjadi rumah bagi banyak putri berbakat dari berbagai latar belakang.
Saat itu belum ada social media, sehingga esensi Seorang Puteri seakan dikembalikan lagi kepada kearifan lokal, kemudian terciptalah potensi yang mendominasi peserta menjadi predikat seperti Lingkunan, Pariwisata, Pendidikan dan Kebudayaan.
Agenda tahunan tersebut berkembang dalam penyematan predikat sesuai tuntutan peran perempuan dalam industri kreatif, lingkungan, pariwisata, pendidikan dan kesadaran social, sehingga dibutuhkan asahan akan ilmu pengetahuan umum dan budaya Indonesia.
“Kita hanya bisa menduplikasi sesuai kebutuhan dan kemampuan peserta pemilihan Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia tingkat Provinsi Jawa Barat yang nantinya secara bertahap kriteria predikat tersebut dapat terpenuhi keseluruhannya di Jawa Barat,” papar Miss Lina Ve.

Pada penyelenggaraan PAI dan PRI Jawa Barat juga sudah beradaptasi dengan teknologi, mulai dari pendaftaran, seleksi, hingga proses lainnya hingga ditemukan finalis melalui platform digital atau media social.
Sehingga apa yang dilakukan dengan media social, sedikit banyak kita mengkampanyekan bahwa menggunakan media social harus bisa dicermati dan dikendalikan untuk digunakan didalam hal yang positif dan berdampak positif.
Salah satu tema yang diusung pada pemilihan PAI dan PRI Jawa Barat 2024 adalah Peran Media Sosial dalam Membangun Karakter Anak dan Remaja pada kompetisi speech.
Saat ini begitu banyak anak muda khususnya perempuan yang menggunakan Sosial Media, begitu mudah mengakses informasi yang kadang belum pantas dikonsumsi oleh mereka, tapi sangat terbuka dan bebas berkeliaran didunia maya tersebut.
Sehingga anak muda bergender perempuan tersebut begitu cepat tergiur oleh hal-hal yang bersifat glamour, dunia beauty paegent adalah dunia glamour sehingga anak muda masuklah kedunia tersebut, namun harus hati-hati melangkah dan berada dilingkungannya.
Satu sisi positif kita memberi pembekalan, pelatihan dan arahan untuk menjadi Seorang Puteri, namun namun pada banyak praktek, pelatihan berjalan, berdandan, berpakaian dan beberapa pelatihan lain yg identik dengan kebiasaan perempuan, malah diajarkan / dilatih oleh kaum lelaki. Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah perempuan masa kini mulai tergerus naluri dan identitasnya oleh kemajuan jaman ?
Secara pribadi saya tidak bicara soal ras atau gender tapi sangat disayangkan, bila dunianya perempuan yang harusnya dimiliki oleh perempuan secara realita banyak didominasi oleh profesional yang bukan perempuan, tambah Miss Lina Ve.

“Pembentengan Seorang Puteri ini tidak bisa dibebankan sepenuhnya oleh penyelenggara PAI dan PRI dalam hal ini di Jawa Barat, dibutuhkan dukungan sepenuhnya oleh orang tua peserta agar mengetahui bahwa Puterinya akan menjadi seorang Publich Figure yang tentunya begitu banyak godaannya,” jelas Miss Lina Ve.
Jangan hanya sekedar mengikutkan anak pada kompetisi beauty paegent yang hanya menonjolkan kecantikan saja,tapi tidak dengan konsep Smart, Beauty, Behaviour and Inspiring.
Pada hasil akhirnya, Seorang Puteri harus punya Attitude, yang saat ini sudah mulai tergerus oleh bergesernya nilai budaya karena kemajuan teknologi.
“Kita harus benar-benar waspada dan mewaspadai dan saya sangat prihatin bila ada orang tua yang tidak mengerti ini, sehingga control pada puterinya kurang, jangan hanya selama itu bermanfaat dan menguntungkan secara material saja sehingga tanpa sadar puterinya menjadi korban,” kata Miss Lina Ve.
Menengok kebelakang sedikit, bahwa Pendidikan Akhlak pada generasi kakek, menurun pada orang tua kita masih kuat diterapkan dalam keluarga. Sehingga Pendidikan parenting dulu dan sekarang sangat berbeda jauh yang mengakibatkan semakin lama kualitas mental, karakter dan akhlak anak menurun.
Akhirnya Kembali pada kompetisi beauty paegent Pemilihan PAI dan PRI Jawa Barat ini, dengan formula yang ada bagaimana caranya agar anak dan orang tua mendapatkan edukasi dan pemahaman yang baik, supaya mereka semua mendapatkan pemahaman yang sama.
Apalagi anak masih menjadi tanggung jawab orang tua, masih tergantung pada keputusan orang tua, saat mengikuti kompetisi ini, ikut kegiatan ini dan lain-lain masih ada campur tangan orang tua. Jadi sebenarnya orang tua yang benar-benar harus di edukasi khususnya terkait media sosial, agar dapat membangun karakter anak dan memiliki anak yang mempunyai kualitas terbaik.
“Baiklah, saya ucapkan selamat kepada finalis PAI dan PRI Jawa Barat 2024 yang sudah meraih kemenangan, tetap terus belajar dan menginspirasi, jangan lupa “Satu Tahun Menjabat Seumur Hidup Menginspirasi”,” pungkas Miss Lina Ve.***