Disnakertrans Jawa Barat Tantang Anak Muda Ke Jepang

Disnakertrans Jawa Barat Tantang Anak Muda Ke Jepang

Bandung Side, Pasteur – Disnakertrans Jawa Barat mengajak dan memberi tantangan anak muda untuk mengikuti magang kerja di Jepang yang sudah mulai dibuka kembali peluangnya.

Hal tersebut disampaikan oleh DR. Jatti Indriati, SH., M.Si., Kepala Bidang Pelatihan dan Produktifitas Disnakertrans Jawa Barat saat mengikuti kegiatan Forum Perangkat Daerah dalam rangka menyelaraskan kebijakan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian tahun 2025 antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota digelar di Hotel Holiday Inn jl Pasteur, Kota Bandung, Kamis, 22 Februari 2024 yang lalu.

“Banyak pintu untuk dapat magang di Jepang, bisa lewat kami di pemerintah yang berkerjasama dengan kemenaker maupun lewat lembaga pelatihan suasta yang sudah memiliki ijin untuk menyelenggarakan dan mengirimkan pemagangan kerja ke Jepang,” ujar Jatti Indriati.

Lembaga pelatihan swasta harus mengajukan dan memiliki ijin sebagai Sending Organitation (SO), sehingga saat melalukan kegiatannya dapat sesuai dengan harapan yang sudah diatur dalam undang-undang.

“Dalam waktu dekat ini, pemerintah melalui Disnakertran Jawa Barat yang bekerjasama dengan Kemenaker dan IM Jepang (*International Manpower Development Organization Japan) membuka peluar magang kerja di Jepang,” kata Jatti Indriati.

IM Japan merupakan assosiasi pengusaha kecil dan menengah yang berkedudukan di Tokyo Jepang. Dalam konteks program kerjasama pemagangan ke Jepang, IM Japan berperan dalam menyalurkan para peserta magang dari Indonesia untuk mengikuti pemagangan di perusahaan-perusahaan Jepang sebagai mitra pelaksana pemagangan, lanjut Jatti.

IM Jepang atas nama Pemerintah Jepang sudah merintis lama dalam merekrut tenaga kerja sudah bekerjasama dengan Kemenaker dan diteruskan kepada Dinas Tenaga Kerja baik Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia.

Di tahun 2023 mulai dibuka lagi yang sebelumnya vakum selama 3 tahun pada saat Covid-19, dan sudah 37 anak yang berangkat ke Jepang dimulai dari Januari sampai awal Februari kemaren.

“Tahun 2024 dibuka kembali pendaftaran dari 1 Februari sampai 31 Mei, nanti seleksinya akan dimulai pada Bulan Juni. Jadi kami harapkan mereka yang mendaftar sudah mempunyai kemampuan berbahasa Jepang dasar,sedang untuk kemampuan teknis pada saat magang akan diberi bekal saat proses magang tersebut,” jelas Jatti Indriati.

Kemampuan teknis buat IM Jepang tidak menjadi masalah, tidak ada kemampuan test khusus di teknis karena hanya untuk wawancara. Lebih bagaimana kesiapan calon magang untuk bekerja di negeri orang atau dalam hal ini Jepang.

Masa kerja magang lumayan lama yakni 3 tahun dan dapat diperpanjang 5 tahun, kemudian dapat diperpanjang lagi menjadi pekerja tetap disana. Sebagai Skill Walker di Jepang sampai batas waktu yang diinginkan oleh perusahaannya masing-masing.

Target pemberangkatan kali ini di Jawa Barat sebesar 150 orang, karena kemaren kesulitan di fisik dan bahasa. Karena pemagang di Jepang memberlakukan test fisik yang lumayan berat, seperti lari 3 km non-stop, site-up, push-up ternyata membuat anak-anak calon magang mengalami kesulitan.

“Selain itu ada test Matematika Dasar, tapi banyak yang tidak lolos pada saat test Matematika tersebut. Jadi peluangnya masih besar, karena target 150 orang itu termasuk sedikit,” harap Jatti.

Sebenarnya tidak ada kuota untuk diterima, selama peserta mampu dalam melewati great yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Jepang tetapkan, berapa pun tenaga kerja magang dari Indonesia akan mereka terima.

Umumnya, pekerjaan di Jepang yang menjadi peluang magang di bidang Manufaktur, namun kita juga berusaha untuk membuka jenis usaha dan bidang lainnya khususnya untuk perempuan.

“Bersama IM Jepang pula, kita mencoba membuka peluang lain magang di sektor pengelolahan makan, supaya yang perempuan juga bisa ikut magang kerja di Jepang yang tidak mengandalkan test fisik,” terang Jatti.

Magang kerja di Jepang juga dapat dilakukan oleh Sending Organization (SO) swasta dengan berbiaya sekitar Rp 30 – 40 juta, dan bila calon magang yang mengikuti jalur Kemenaker mereka hanya dibebankan pengeluaran pribadi saja, seperti pasport, visa, tiket pesawat.

“Saat mereka lulus dan berangkat di Jepang, akan diberi modal awal hidup selama 2 bulan disana sekitar 100.000 Yen,” ucap Jatti.

“Sebenarnya peluang bagus, karena tidak berbayar seperti saat berangkat Magang ke Jepang melalui Lembaga Pelatihan Kerja Swasta yang diawasi oleh Pemerintah,” pungkas Jatti Indriati.

Proses yang akan dilalui oleh peserta magang kerja di Jepang akan mengalami seleksi terlebih dahulu di Disnakertrans Jawa Barat, melalui Test Bahasa, Matematika, Test Fisik dengan kriteria usia dibawah 26 tahun.

Untuk informasi lebih lengkapnya dapat melakukan Pendaftaran melalui: https://s.id/magangjepang2024 , dan selanjutnya dapat membuka link ke,
– persyaratan magang: https://s.id/syaratmagang
– Rangkaian Seleksi: https//s.id/rangkaianseleksi
– Fasiliras dan Biaya Magang: https://s.id/fasilitas_biaya

atau bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dengan menghubungi Prayoga (082214062672) atau Ani (081321382752).***

Tinggalkan Balasan