Workshop Supervisi Fasilitator dan Bidan Desa dalam Implementasi Inklusi Disabilitas

Workshop Supervisi Fasilitator dan Bidan Desa dalam Implementasi Inklusi Disabilitas

Bandung Side, Pasir Koja – Workshop Supervisi untuk Fasilitator dan Bidan Desa Kabupaten Bandung Barat dalam penerapan dan pengawasan Disabilitas melalui EMO DEMO dan pendekatan Rumah Bersih saat kunjungan bersama tenaga kesehatan di Pos Yandu.

Kegiatan workshop yang diinisiasi Program BISA, Save The Children dan Nutrition International dibuka oleh dr. Hj. Enung Masruroh, MM. selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Kabupaten Bandung Barat sangat mengapresiasi kegiatan tersebut yang digelar di Santika Hotel, jl. Peta, Kota Bandung, Selasa, 23 Januari 2024.

“Kegiatan Workshop Supervisi yang merupakan keberlanjutan dari kegiatan pelatihan dengan target pencapaian EMO DEMO dengan Inklusi Disabilitas pada 29 – 31 Agustus 2023 lalu di Gumilang Hotel semoga dapat diikuti dengan baik,” ujar Enung.

“Upaya penurunan angka stunting dilakukan dengan pendekatan EMO DEMO sebagai cara edukasi interaktif dengan permainan yang menggugah emosi ibu dan pengasuh bayi atau balita untuk memperbaiki kualitas pemberian makan bayi dan anak (*PMBA) sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak,” jelas Enung Masruroh.

“Selain menggunakan pendekatan EMO DEMO dengan menerapkan Pesan Kuncinya, pendekatan lain penurunan Stunting dan Disabilitas juga dengan pendekatan Rumah Bersih,” ujar Enung Masruroh.

Workshop Supervisi
dr. Hj. Enung Masruroh, MM. selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Kabupaten Bandung Barat saat membuka Workshop supervisi Fasilitatif Implementasi Inklusi Disabilitas Dalam EMO DEMO & Pendekatan Rumah Bersih

“Dibutuhkan komunikasi yang baik guna mendapatkan capaian Perubahan Perilaku yang Dinegosiasikan agar pola asuh pada anak Stunting dan Disabilitas tidak lagi terjadi Malnutrisi, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diukur,” ungkap Enung.

Menurut Popi Sundari, selaku BISA District Coordinator Jabar bahwa program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) mempunyai tujuan untuk mengurangi Stunting dengan meningkatkan status gizi dan perubahan perilaku hidup sehat anak perempuan remaja, wanita usia reproduksi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.

“Tahun kelima dalam implementasinya yakni 2023, BISA menyasar inklusi Disabilitas melalui integrasi pesan kunci Disabilitas dalam sesi EMO DEMO,” ujar Popi Sundari.

Dengan melakukan pelatihan berjenjang baik untuk petugas kesehatan dan juga kader posyandu untuk dapat memberikan bantuan praktis terkait kesulitan pemberian makan pada bayi dan anak dengan disabilitas, tambah Popi.

“Pelatihan yang digelar pada 22-23 Janari 2024 ini, juga dikombinasikan pada negosiasi perubahan perilaku yang dapat dilakukan oleh kader Posyandu saat memberi penyuluhan/ konseling di posyandu ataupun saat melakukan kunjungan rumah,” jelas Popi Sundari.

Workshop Supervisi
dr. Hj. Enung Masruroh, MM. selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Kabupaten Bandung Barat memberikan sertifikat Workshop Supervisi secara simbolis kepada Fasilitator Kabupaten Bandung Barat Dian Yudiana, SPT., SKM., didampingi Popi Sundari, selaku BISA District Coordinator Jabar.

“Pada akhirnya, kegiatan Workshop Supervisi dalam Implimentasi Inklusi Disabilitas dan pendekatan Rumah Bersih akan menyepakati rencana tindak lanjut terkait Posyandu Inklusif, guna Deteksi dini dan Intervensi dini pada gangguan tumbuh kembang anak dengan Dialog Masyarakat,” pungkas Popi Sundari.

Kegiatan workshop dengan tema Supervisi Fasilitatif Implementasi Inklusi Disabilitas Dalam EMO DEMO & Pendekatan Rumah Bersih diikuti 54 peserta yang berasal dari Puskesmas Cicangkanggirang, Sindangkerta, Pataruman, Sumur Bandung, Jawagiri, Ngamprah, Tagogapu, Saguling, Jaya Mekar, Cimareme, Pasir Langu, Tenaga Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) dan Dinas Kesehatan Kab. Bandung Barat.

Hari Pertama Workshop Supervisi dengan 3 Materi
Hari pertama workshop supervisi Fasilitatif Implementasi Inklusi Disabilitas Dalam Emo Demo & Pendekatan Rumah Bersih Bagi Fasilitator & Bidan Desa, Kabupaten Bandung Barat 2024 dengan materi yang dipaparkan oleh Octavia Mariance, Social Behavior Chance Communication Specialist dari tim BISA Nasional.

Materi berupa Review Implementasi Inklusi Disabilitas dalam Emo Demo dan Komunikasi Perubahan Perilaku yang Dinegosiasikan membuka diskusi saat kader menyampaikan pesan kunci EMO DEMO dikaitkan dengan inklusi Disabilitas.

Diskusi berjalan dengan khidmat sehingga dapat menemukan kendala dan solusi saat orang tua atau pengasuh yang mengalami kesulitan pemberian makan pada bayi/ anak dengan disabilitas.

Workshop Supervisi
Moment Diskusi saat Workshop Supervisi dalam Implimentasi Inklusi Disabilitas dan pendekatan Rumah Bersih.

Dengan komunikasi yang baik dan penjelasan yang efektif, kendala pemberian makan dapat dilakukan modifikasi alat makan dan perubahan perilaku orang tua atau pengasuh saat memposisikan bayi/ anak dengan benar.

“Saat tenaga kesehatan, bidan desa dan kader mengunjungi anak disabilitas dirumah dapat dilakukan dengan komunikasi yang interaktif guna mengintervensi perubahan perilaku orang tua atau pengasuh tidak mengalami kesulitan saat memberi makan,” ujar Octavia Mariance.

Pola pemberian makan yang salah dapat membuat bayi/ anak Disabilitas mengalami Malnutrisi, tambah Octavia.

“Bila tidak diperhatikan pola pemberian makan, maka 80% bayi/ anak akan mengalami kesulitan makan. Sehingga kondisinya 3x lebih rentan terjadi Malnutrisi. Selain itu, bayi/ anak 2x lebih rentan mengalami Stunting dan Wasting,” papar Octavia Mariance.

“Sehingga, bila dalam kondisi tersebut, maka pesan kuncinya bahwa Malnutrisi dapat menyebabkan Disabilitas atau Disabilitas menyebabkan Malnutrisi,” pungkas Octavia Mariance.

Materi kedua tentang Deteksi dan Intervensi Dini gangguan Perkembangan di Posyandu disampaikan oleh Fasilitator Abri Hastuti, SKM., MKM., sedangkan materi ketiga diberikan oleh Dian Yudiana, SPT., SKM., tentang Mengisi Buku KIA terbaru tahun 2023.***

Tinggalkan Balasan