Politeknik Pariwisata NHI Menggelar Tiga Kegiatan Berskala Internasional

Politeknik Pariwisata NHI

Bandung Side, Setiabudhi – Politeknik Pariwisata NHI menjadi tuan rumah atas terselenggaranya kegiatan berskala internasional dalam rangka pengembangan profesional pariwisata di negara–negara anggota ASEAN Plus Three, Senin, 8 Mei 2023.

Politeknik Pariwisata NHI Bandung menginisiasi acara Opening Ceremony tiga kegiatan berskala internasional yang diselenggarakan secara hybrid di Gedung Mandalawangi kampus Poltekpar NHI Bandung, yaitu;
1. The 4th International Conference on ASEAN Mutual Recognition Arrangement for Tourism Professional (ASEAN MRA – TP),
2. The ASEAN Plus Three Tourism Training and Education Network (APTTTEN) Forum 2023, dan
3. The 3rd NHI Tourism Forum 2023.

Ketiga kegiatan diselenggarakan secara hybrid selama 3 (tiga) hari berturut–turut, dimulai dari tanggal 8 hingga 10 Mei 2023.

Dalam acara Opening Ceremony ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. memberikan sambutan secara online sekaligus membuka secara resmi ketiga kegiatan tersebut.

Turut hadir secara langsung Ibu Martini Mohamad Paham, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga memberikan sambutan pembukaan.

Disampaikan oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Martini Mohammad Paham, mengatakan, kegiatan kali ini guna mengetahui update penerapan MRA-TP di negara-negara Asia Tenggara.

MRA-TP adalah sumber rujukan yang disepakati bersama untuk memfasilitasi pergerakan tenaga kerja profesional pariwisata di ASEAN, tambah Martini.

“Karena sudah diluncurkan sejak 2012, penting bagi kami untuk mengetahui update dari penerapan tersebut. Kita juga belajar apa challenge (tantangan) yang dihadapi, dan kemudian bagaimana kita berkolaborasi antar negara ASEAN,” ungkap Matini.

Martini menyebutkan, isu yang dibahas lebih ke perkembangan kebijakan ini di negara-negara kawasan, serta mengetahui tantangan yang terkait capacity building juga sertifikasi.

“Karena sertifikasi ini ada link and match antara industri dengan penyedia. Jadi, sumber daya manusianya dari sektor pendidikan,” ujar Martini Mohammad Paham.

Martini menegaskan, sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan ASEAN MRA-TP diperlukan agar bisa memfasilitasi pergerakan tenaga kerja profesional pariwisata bekerja di kawasan. Bahkan, Filipina telah menyiapkan sertifikasi untuk 2 juta orang lebih.

Sementara, di Indonesia masih terbatas dan dan selama satu tahun ini sudah bekerja sama dengan World Bank (Bank Dunia) bisa mensertifikasi sekitar 64 ribu orang.

“Kami berharap pemerintah daerah, dari kota/ kabupaten hingga provinsi, mempunyai peran sehingga tidak hanya pemerintah pusat yang bertanggung jawab melakukan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi,” ungkap Martini.

Martini mengaku bahwa kendala terhambatnya sertifikasi tenaga kerja profesional pariwisata salah satunya adalah wilayah Indonesia yang sangat luas.

Untuk mengejar ketinggalan, pihaknya menerapkan pendidikan di enam poltekpar yang berada di Medan, Bandung, Lombok, Makasar, Bali, dan Palembang.

“Kita akan gerakkan juga dengan sekolah-sekolah Poltekpar lainnya. Ada SMAK juga yang kita kerja samakan,” ujar Martini kembali.

Kemenparekraf berharap acara ini berlangsung tiap tahunnya agar mengetahui perkembangan yang ada terkait penerapan kebijakan tersebut di negara-negara ASEAN. Martini menuturkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun menginginkan agar acara ini dilakukan bergiliran di tiap negara ASEAN.

“Hal ini agar ownership-nya tetap terjaga, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara ASEAN lainnya,” pungkas Martini Mohammad Paham.

The 4th International Conference on ASEAN Mutual Recognition Arrangement for Tourism Professional (ASEAN MRA – TP) memiliki tujuan untuk memperkuat kolaborasi implementasi ASEAN MRA-TP dan menjadi platform antara negara-negara Anggota ASEAN untuk bertukar pemahaman melalui diskusi mendalam serta memperluas MRA-TP ke ASEAN Plus Three (China, Japan & Korea).

Diharapkan acara ini dapat memperluas tujuan ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan, khususnya dalam pengembangan profesional bidang pariwisata serta mengeksplorasi gagasan dan tindakan yang relevan di bawah payung Rencana Strategis Pariwisata ASEAN 2016-2025 yang dapat berdampak pada pengembangan profesional pariwisata.

Tema yang diangkat dalam The 4th ASEAN MRA–TP yang akan diselenggarakan selama satu hari pada tanggal 8 Mei 2023 adalah “Enhance Collaboration with Various Private and Public Partners to Implement Programs for Re-Skilling and Up-Skilling of Human Resources for Technology Adoption”.

Dalam kegiatan ini para pembicara akan berbagi best practice dalam pengembangan profesional pariwisata melalui beberapa inisiatif strategis, seperti meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan pariwisata; meningkatkan kualitas jaringan pendidikan; kerjasama kemitraan strategis melalui link & match antara industri dan lingkungan Pendidikan/ akademis dan memanfaatkan jaringan kolaboratif para pemimpin pariwisata (tourism leaders), pembuat kebijakan, pendidik, peneliti, konsultan, industri, praktisi, dan masyarakat.

The 4th ASEAN MRA–TP merupakan bukti komitmen kami untuk bekerja sama mengatasi tantangan dalam pengembangan profesional pariwisata, dan merupakan kesempatan untuk terlibat dalam dialog yang konstruktif, untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan untuk mengidentifikasi peluang kolaborasi yang akan membantu kami mengatasi masalah dalam membangun serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia pariwisata.

APTTTEN Bahas 5 Topik Utama
The ASEAN Plus Three Tourism Training and Education Network (APTTTEN) Forum 2023 akan diselenggarakan secara hybrid pada hari Selasa, 9 Mei 2023 bertempat di di Gedung Mandalawangi, Politeknik Pariwisata NHI Bandung.

Forum ini bertujuan untuk memperkuat jaringan kolaboratif para pemimpin pariwisata, pembuat kebijakan, pendidik, peneliti, konsultan, praktisi industri, dan berbagai komunitas dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui Pendidikan Pariwisata bagi negara–negara anggota ASEAN Plus Three.

Pada kesempatan kali ini, Forum APTTTEN 2023 akan membahas 5 (lima) topik utama, yaitu;
1. Upscaling World Class Research & Social Services for Learning Experiences;
2. New Learning Experiences Capabilities: Transformation of Digital Maturity, Greenovation, Generation Lifestyle;
3. Global Challenges: Leveraging Learning Experiences based on Quality Standards & Certifications;
4. Benchmarking of Learning Experiences from Managing Teaching Hotel;
5. Redefining Learning Experience in Post Pandemic- the Perspective of Management Education, Faculty Members and Students.

Forum APTTTEN 2023 merupakan wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi dan bertukar ide, pandangan, aspirasi, dan kepedulian terhadap peningkatan dan peningkatan Pelatihan dan Pendidikan Kepariwisataan negara–negara anggota ASEAN Plus Three.

Diharapkan forum ini akan menghasilkan ide dan konsep yang lebih cemerlang dalam mengembangkan sistem Pelatihan dan Pendidikan Kepariwisataan Kepariwisataan yang lebih berkualitas untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia pariwisata yang berkualitas dan berdaya saing, sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat negara–negara anggota ASEAN Plus Three.

Pariwisata memulihkan Ekonomi Nasional
The 3rd NHI Tourism Forum 2023 akan diselenggarakan secara hybrid selama dua hari yang akan dimulai pada tanggal 9 – 10 Mei 2023 bertempat di Gedung Ciremai Lt. 6, Politeknik Pariwisata NHI Bandung.

NHI Tourism Forum merupakan sebuah forum internasional yang diadakan secara rutin oleh Politeknik Pariwisata NHI Bandung sebagai wadah bagi para akademisi, profesional, pemerintah dan komunitas di industri pariwisata untuk berbagi dan bertukar pikiran tentang topik tertentu melalui ilmu penelitian terkini, analisis tren bisnis dan berbagi kisah sukses.

The 3rd NHI Tourism Forum akan menghadirkan 75 makalah dengan 253 pemateri, 3 pembicara utama dan 7 (tujuh) pembicara termasuk akademisi dan profesional. Sebanyak 200 peserta online juga telah mendaftar untuk secara aktif mengikuti kegiatan ini.

Tema yang diangkat dalam The 3rd NHI Tourism Forum 2023 adalah “Tourism Revival”. Mengingat industri pariwisata global merupakan salah satu sektor yang paling parah terkena dampak COVID-19, tema ini merupakan langkah lebih lanjut bagi industri pariwisata untuk meningkatkan kewaspadaan dan berinovasi untuk membangkitkan dan memulihkan industri pariwisata pasca pandemi COVID-19.

Melalui forum ini diharapkan dapat menjaring perspektif yang lebih luas dari berbagai pemangku kepentingan tentang kontribusi industri pariwisata terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Forum ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi semua pemangku kepentingan untuk saling bertukar dan mendengar pandangan, aspirasi, kepedulian dan harapan terhadap sektor pariwisata Indonesia untuk memastikan bahwa industri kami muncul lebih kuat, lebih inovatif, dan lebih tangguh daripada sebelumnya.***

Tinggalkan Balasan