Membangun Literasi Digital Wujudkan Ketahanan Keluarga

membangun literasi

Bandung Side, Kabupaten Bandung – Membangun literasi menjadi pengguna internet yang kritis untuk memiliki literasi digital pribadi saja tidak cukup dibutuhkan ketahanan keluarga saat berinteraksi di dunia digital.

Seseorang harus membawa pada aspek yang lebih jauh yakni di keluarga. Sebab jika sudah mampu membangun ketahanan keluarga secara digital maka kita akan menjadi keluarga waspada.

Ridwan Rustandi, dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung mengatakan, di keluarga saja tidak cukup, setiap keluarga juga harus bisa menstimulus keluarga yang lain agar sampai ke ketahanan lingkungan membuat desa literasi.

Hingga dari wilayah kita sampai akhirnya kita bisa menjadi atau sampai pada ada sifat kebangsaan.

“Membangun literasi digital di keluarga itu sangat penting,” kata Ridwan Rustandi.

Habitus literasi digital yang harus terus dibangun dan dipertahankan di setiap keluarga yakni keamanan literasi digital yang harus kita perhatikan di lingkungan keluarga.

Mulai dari keamanan interaksi sampai keamanan privasi dapat demulai dengan membangun literasi digital pada keluarga, tambah Ridwan.

Seperti apa keamanan interaksi yang harus terus dibangun dalam habitus literasi digital keluarga.

“Keamanan interaksi ini seperti halnya sebuah siklus kehidupan yang terus berputar, seperti tidak over posting terhadap apapun, ucap Ridwan Rustandi.

Mulai dari kegiatan di keluarga, masalah hingga data pribadi.

“Kemudian selalu berpikir sebelum membagikan sesuatu mengenai keluarga kita di ruang digital,” ungkap Ridwan Rustandi saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/9/2021) pagi.

Tidak melupakan juga soal kecapakapan digital seluruh anggota keluarga semakin terampil mengoperasikan perangkat keras maupun perangkat lunak di dunia digital.
Baik orang tua maupun anak, jadi bukan hanya anak saja yang harus belajar mengenai digital. Namun orang tua juga jangan sampai ketinggalan.

Para orang tua diharapkan tidak gagap teknologi agar bisa mendampingi anak-anaknya di ruang digital.

Semua anggota keluarga dapat memiliki filter digital untuk menyaring apa saja konten untuk mereka konsumsi.

Untuk dipercaya maupun untuk disebar kembali. Jika sudah terlalu sering menggunakan internet dalam keluarga, Ridwan menyarankan agar setiap keluarga melakukan detox internet.

Sesekali jauh dari ruang digital pada waktu-waktu tertentu, rutin setiap akhir pekan. Terlebih saat berada dalam aktivitas liburan keluarga.

Lebih baik memanfaatkan waktu bersama tanpa ada gangguan aktivitas di ruang maya.

Sementara itu untuk keamanan privasi dalam habitus literasi digital keluarga dimulai tetap dari berpikir sebelum mengakses media digital.

Kemudian di dalam perangkat yang dimiliki oleh orang tua maupun anak-anak dan juga komputer keluarga harus update antivirus.

Jangan lupakan itu agar sistem keamanan antivirus dalam perangkat elektronik keluarga aman jauh dari virus yang mungkin saja hadir saat anggota keluarga mengakses internet.

“Selalu mengedukasi anggota keluarga dan juga orangtua untuk memberi batasan mengenai Informasi pribadi yang dibagikan di ruang digital,” ujar Relawan TIK Kabupaten Bandung ini.

Edukasi yang sama juga diberikan untuk keamanan digital seperti menjaga password dan diubah secara berkala.

Jangan lupa juga untuk logout secara berkala akun-akun media digital yang ada di perangkat semua anggota keluarga.

Semoga dengan habitus literasi keluarga mulai dari keamanan interaksi hingga keamanan privasi dapat membuat keluarga-keluarga Indonesia menjadi keluarga yang waspada.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/9/2021) pagi juga menghadirkan pembicara Erri Ginandjar (Director Radio Oz Bali), Dendy Muris (Dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR), Katherine (Owner Organicrush), dan Martin Kax sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan literasi digital ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

Tinggalkan Balasan