Sektor 4 Citarum Harum Giatkan Tanam Pohon Guna Cegah Erosi dan Longsor Bantaran Sungai Citarum

Bandung Side, Majalaya – Aksi nyata yang dapat mencegah memburuknya kondisi lingkungan akibat rusaknya ekosistem Sungai Citarum salah satunya adalah dengan menanam kembali atau penghijauan dibantaran. Seperti yang dilakukan oleh Satgas Sektor 4 Citarum Harum bersama karyawan PT Anggrek Mas Textle dan warga RW 3 Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya yang berlokasi di Kampung Leuwidulang menanam 100 Pohon Nangka diarea sepanjang 588 meter, Senin (28/1/2019).

Perwakilan PT Anggrek Mas Textil, Heri Narto (kedua kiri) menyerahkan 100 pohon Nangka dari Artha Graha Peduli (AGP) Foundation mewakili Dansektor 4, Kolonel Inf. Kustomo Tiyoso kepada Ketua RW3 Kampung Leuwidulang Desa Sukamaju, Ayi Suherman (kedua kanan) untuk ditanam di Bantaran Sungai Citarum didampingi Danpos Desa Sukamaju, Sertu Hendrik Siswanto(kiri)

Kerusakan ligkungan dan ekosistem di Daerah Alisan Sungai (DAS) Citarum telah menjadi keprihatinan secara nasional maupun menjadi perhatian dunia internasional. Hal ini ditandai dengan meningkatnya bencana alam yang dirasakan, seperti bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan yang semakin meningkat dan meluas didaerah DAS Citarum. Rendahnya daya dukung DAS sebagai daerah ekosistem diduga merupakan salah satu penyebab utama terjadinya bencana alam yang terkait dengan air yang tercemar. Kerusakan DAS dipercepat oleh peningkatan pemanfaatan secara negatif sumberdaya alam sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang keterpaduan dalam mengelola DAS baik diwilayah hulu-tengah-hilir.

Sungai Citarum sungai besar yang mendapatkan predikat menjadi sungai terkotor, penuh sampah, bantarannya tidak terawat, terjadi pendangkalan dan pada musim hujan akan membawa banjir dibeberapa wilayah yang dilaluinya membawa dampak rusaknya ekosistem Sungai Citarum.

Apel pagi dan pengarahan sebelum memulai tanam pohon dipimpin oleh Danton, Peltu Jury di Bantaran Sungai Citarum, Desa Sukamaju, Majalaya

Dalam catatan tentang Sungai Citarum yang disampaikan oleh Komandan Sektor (Dansektor) 4 Citarum Harum, Kolonel Inf. Kustomo Tiyoso mengatakan,”Sungai Citarum digunakan sebagai sumber energi primer 3 PLTA, yaitu Saguling, Cirata dan Jati luhun menghasilkan hampir 2.000 MW listrik yang merupakan penyangga stabilitas pasokan listrik interkoneksi Jawa, Madura dan Bali. Sungai Citarum juga merupakan sumber air baku air minum 80 % sedangkan sisanya untuk keperluan lainnya, yakni digunakan sebagai bahan baku PDAM Jaya (6%), irigasi (86,70%), sumber air perkotaan (0,370%) dan pemasok air kegiatan rumah tangga dan industri (2%)”.

“Sebagai pemanfaatan sumberdaya air Sungai Citarum untuk kegiatan pertanian, yakni sawah-sawah yang diairi melalui saluran irigasi seluas 420,000 Ha di Jawa Barat yang merupakan lumbung padi nasional, memberikan kontribusi terhadap pasokan pangan nasional sebanyak 6,5 juta ton/tahun atau hampir 9 % Produksi Pangan Nasional. Jadi, kondisi kualitas air Sungai Citarum harus dilestarikan agar ekosistem kembali membaik dari pencemaran limbah industri maupun limbah domestik rumah tangga,”papar Kolonel Kustomo.

“Upaya lain dengan melakukan reboisasi di bantaran Sungai Citarum dengan menanam Pohon Nangka yang berasal dari pengajuan bantuan Sektor 4 ke Artha Graha Peduli (AGP) Foundation dilakukan oleh PT Anggrek Mas Textil dan warga Kampung Leuwidulanhg RW 3 Desa Sukamaju. Selain pencegah erosi pada bantaran Sungai Citarum, penghijauan dengan menanam pohon dapat juga sebagai pengontrol iklim panas karena lebatnya daun dapat mengurangi efek langsung sinar matahari dapat juga memperbaiki kualitas air tanah yang terserap didalam sumur berdampak pada kesehatan bila airnya dikonsumsi masyarakat,”pungkas Kolonel Kustomo.

Pemandangan Sungai Citarum di Desa Sukamaju, Majalaya saat ada kegiatan penanaman 100 Pohon Nangka dibelakang PT Anggrek Mas Textil.

Senada dengan Kolonel Kustomo, perwakilan dari PT Anggrek Mas Textil, Heri Narto mengucapan terima kasih kepada Satgas Sektor 4 Citarum Harum yang dipimpin oleh Kolonel Kustomo sebagai Dansektor 4 telah melibatkan PT Anggrek Mas Textil dalam kegiatan menanam pohon dilingkungan pabrik.

“PT Anggrek Mas Textil memfasilitasi penanaman 100 Pohon Nangka disekitar lahan pabrik yang dialiri Sungai Citarum sepanjang 588 meter. Hal tersebut merupakan komitmen kami dalam mendukung suksesnya Program Citarum Harum agar ekosistemnya kembali lebih baik,”kata Heri.

“Semoga langkah kecil kami dengan menanam pohon dapat juga menjadi komitmen pengusaha atau pabrik lainnya sebagai tanggung jawab sosial terhadap lingkungan. Selanjutnya, untuk menjaga dan memelihara Pohon Nangka ini akan dilanjutkan oleh karyawan kami dan akan melibatkan warga di Kampung Leuwidulang RW 3, Desa Sukamaju ini. Serta ucapan terima kasih dari managemen PT Anggrek Mas Textil kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penghijauan ini”tegas Heri.

Adapun keikutsertaan warga Kampung Leuwidulang RW 3, Desa Sukamaju dalam kegiatan menanam pohon juga dalam rangka menyukseskan Program Citarum Harum serta menumbuhkan kembali budaya gotong-royong pada masyarakat Kampung Leuwidulang.

“Warga Kampung Leuwidulang sangat mendukung Program Citarum Harum yang manfaatnya sudah dirasakan oleh warga. Sungai Citarum sudah mulai bersih dari limbah, karena warnanya sudah mulai jernih. Sehingga merupakan tanggung-jawab warga juga untuk menjaga dan memelihara Sungai Citarum secara berkelanjutan,”kata Ayi Suherman, Ketua RW 3 Kampung Leuwidulang.

Bantaran Sungai Citarum yang tadinya oleh warga dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah, sekarang akan lebih baik dengan ditanamnya Pohon Nangka untuk mencegah terjadinya erosi dan longsornya bantaran karena derasnya aliran Sungai Citarum dapat dicegah, lanjut Ayi.

“Warga RW 3 juga mengucapkan terima kasih kepada Satgas Sektor 4 Citarum Harum dan PT Anggrek Mas Textil, dengan bersinergi melakukan gotong-royong semoga secara bertahap akan membuat warga lain ikut serta dalam mendukung Program Citarum Harum dan peduli terhadap lingkungannya,”pungkas Ayi.

Bila diperhatikan kondisi Bantaran Sungai Citarum yang letaknya persis dibelakang pabrik PT Anggrek Mas Textil sepanjang 588 meter agak sedikit memprihatinkan. Kondisi tanah bantaran yang lebih banyak mengandung pasir sangat mudah erosi bila air Sungai Citarum mengalir deras saat hujan turun. Beberapa kali menimbulkan longsor, sehingga setahun yang lalu pihak PT Angrek Mas Textile melakukan pencegahan dengan menahan membangun kirmir dari bronjong berisi batu. Untuk lebih memperkokoh bantaran dari akibat erosi serta longsor diupayakan penanaman Pohon Nangka agar akarnya dapat mencengkeram kuat dan membentengi bantaran agar tidak longsor.

“Kegiatan menanam Pohon Nangka dibantaran Sungai Citarum yang letaknya dibelakang PT Angrek Mas Textile dalam rangka merawat dan memelihara bantaran agar tertata rapi tidak didirikan bangunan liar dan mencegah dari terjadinya longsornya bantaran,”kata Sertu Hendik Siswanto, Danpos Desa Sukamaju yang memimpin kegiatan Penanaman Pohon Nangka usai istirahat minum.

Penanam 100 Pohon Nangka usai, tapi lahan yang akan ditanam masih ada. Ternyata terjadi salah hitung oleh managemen PT Anggrek Mas Textile dalam menyiapkan pohon yang akan ditanam, disebabkan jarak tanam antar pohon kurang lebih hanya 5 meter.***(pamasa)

Tinggalkan Balasan