Satker PSPLP Kementrian PUPR Provinsi Jawa Barat Tinjau Lahan TPST 3R Mekar Rahayu

Bandung Side, Mekar Rahayu – Mengawali tugas sebagai Pejabat Dansektor 8, Kol Inf Belyuni Herliansyah langsung tancap gas, dampingi Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (Satker PSPLP), Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jawa Barat meninjau langsung lokasi yang akan dibangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) 3R di Desa Mekarrahayu Kec Margaasih. Kamis (24/01).

Lokasi seluas 4000 M2 yang berada di bekas aliran Sungai Citarum lama, dipersiapkan untuk menampung dan mengelola sampah perharinya mencapai 10 ton, yang berasal dari 8 Rw di Desa Mekar Rahayu. “Disini rencananya akan dibangun TPST 3R di lahan BBWS, adapun daya tampung dan kapasitasnya dalam mengelola sampah masih akan dihitung ulang karena kebutuhannya untuk 8 RW bisa lebih dari 10ton,”kata Kolonel Inf Belyuni Herliansyah.

Jadi alat dan lahan pun harus memadai, kami berharap dibangun dengan kapasitas besar sehingga bisa menampung sekitar 10 ton perhari, imbuh Kolonel Belyuni

Masih menurut Kolonel Belyuni,”Sampah itu identik dengan kehidupan, jadi dimana ada kehidupan disitu berpotensi ada sampah,”ujar Kolonel Belyuni menegaskan.

Ketika dimintai konfirmasi tentang kunjungannya, Indra Gunawan Satker PSPLP Kementrian PUPR Jabar mengatakan,”Kita sudah cek lokasi hari ini, lahan ini masih milik BBWS jadi kami belum bisa bangun kalau tidak ada ijin dari pihak terkait, kita juga akan melihat kesadaran masyarakatnya, jangan sampai nanti sudah dibangun tempat tersebut tidak ada yang mengelolanya”.

Ketika Bandung Side menanyakan soal upaya ijin lahan kepada BBWS, Ghyna Ginanjar Ketua TPST 3R Desa Mekar Rahayu menjelaskan,” Insha Allah kita akan selesaikan secepatnya ijin dari pihak BBWS.

“Kita buat perjanjian saja apabila ada ketakutan tidak ada pengelolanya, sedangkan usulan penggunaan lahan BBWS untuk didirikan bangunan TPST 3R ini kan datangnya juga dari warga Desa Mekar Rahayu bahwa pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah Mekar Rahayu sudah berjalan 1,5 tahun dan tanpa gaji saja tetap berjalan,”ungkap Ghyna yang diamini oleh warga sekitar.

“Kalau tempat di Bank Sampah Mekar Rahayu sangatlah kecil, tapi kapasitas sampah yang akan diola banyak, saya khawatir nanti akan terjadi penumpukan sampah dilokasi baik di Bank Sampah ataupun menumpuk dipinggir-pinggir jalan,”pungkas Ghyna Ginanjar.***(pamasa)

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan