Pangdam III/Siliwangi Kunjungi Sektor 8 Meninjau Pengoperasian Mesin Incenerator Sampah

Bandung Side, Mekar Rahayu – Komitmen akan melanjutkan terus Program Citarum Harum oleh Pangdam III/Siliwangi, Mayjen Tri Soewandono ditunjukkan dengan eksistensinya meninjau langsung kegiatan Sektor Citarum Harum. Berawal dari kunjungan ke Sektor Pembibitan, Sektor 1, Sektor 2 dan Sektor 3 pada Jumat (14/12/2018), kini Jumat (21/22/2018) layaknya bersafari, Pangdam melanjutkan kunjungan kerjanya di Sektor 8 tepatnya di Bank Sampah Mekar Rahayu untuk melihat pengoperasian mesin incenerator sampah.

Sebelumnya, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono telah mengunjungi Sektor 5, 6 dan Sektor 7 untuk melihat perubahan yang sudah dilakukan oleh masing-masing Satgas Citarum Harum selama hampir satu tahun berjalan program Citarum Harum dicanangkan.

Pangdam III/Siliwangi sangat tertarik dengan proses pengolahan sampah pada Bank Sampah Mekar Rahayu yang sudah menjalankan proses Pilah, Pilih dan Olah. Sedangkan kelanjutan dari proses pengolahannya pada mesin Incenerator buat sampah yang sudah tidak bernilai ekonomis untuk dibakar.

Incenerator mini yang terdapat di Bank Sampah Mekar Rahayu merupakan salah satu alternatif penanganan pengelolaan sampah dengan skala kecil dapat diterapkan di tingkat RT/ RW, Kelurahan dan Kecamatan dengan pola pembakaran berteknologi. Teknologi incinerator mini sebagai pemusnah sampah yang dilakukan dengan cara pembakaran pada suhu tinggi, dan secara terpadu dapat aman bagi lingkungan sehingga pengoperasian nya pun mudah dan aman, karena keluaran emisi yang dihasilkan berwawasan lingkungan, yakni adanya proses pengembunan yang menangkap gas emisi sebelum keluar dari cerobong pembuangan.

“Prinsipnya, dengan adanya Bank Sampah Mekar Rahayu warga dapat teredukasi agar dapat pilah, pilih dan olah terlebih dahulu agar nilai ekonomisnya dapat dimanfaatkan. Setelah itu buat samapah yang tudak bisa diurai akan dimasukkan di incenerator untuk dibakar,”kata Gingin Ginanjar, Ketua Bank Sampah Mekar Rahayu kepada Pangdam.

Dalam keterangannya kembali, Gingin melanjutkan bahwa keuntungan menggunakan incinerator mini ini diantaranya tidak diperlukan lahan besar, mudah dalam pengoperasian, temperatur yang dihasilkan tidak terlalu tinggi ( 800/ 1.1000 C ), sehingga tidak terdapat asap sisa pembakaran yang akan mencemari lingkungan karena sudah menjadi sludge saat ditangkap oleh proses pengembunan.

“Saat ini masih belum melakukan produksi batu bata/batako dari sisa abu pembakaran. Tapi sisa abu pembakaran dikumpulkan untuk dibuat sebagai campuran bahan pupuk tanaman,”ujar Gingin kembali.

Usai meninjau incenerator, Pangdam melakukan door stop kepada sejumlah wartawan,”Bahwa kalau kita lihat kondisi awal Citarum itu kotor, sekarang sudah cukup bersih dan harus kita tingkatkan lagi. Kita harus merubah pola pikir masyarakat untuk bagaimana kita bersama-sama menjaga lingkungan”.

“Mari kita sama-sama menjaga Sungai Citarum, sehingga kedepanya mrnjadi semakin bersih dan bisa menjadi tempat wisata. Karena masyarakat kita di Bandung padat, sehingga ruang terbuka hijau sangat diperlukan. Dan apabila pinggiran Sungai Citarum bisa untuk rekreasi, itu bagus sekali,”pungkas Pangdam III/Siliwangi, Tri Soewandono.

Komandan Sektor (Dansektor) 8 Kolonel Czi Aby Ismawan mengatakan,” Kunjungan Panglima selaku Wadansatgas Ekosistem Citarum Harum pada kesempatan ini, tentunya akan melihat kerja nyata dari sektor-sektor yang ada di jajaranya”.

Kemudian, tambah kolonel Aby, nantinya akan dievaluasi demi kemajuan dan perbaikan program-program di Tahun yang akan datang.

“Kebetulan saat ini merupakan akhir Tahun 2018 dan beliau mengawali tugas di Kodam III/Siliwangi pada akhir Tahun, tentunya awal tahun depan merupakan tonggak untuk perencanaan dan keberhasilan Program Citarum Harum,”pungkas Kolonel Aby Ismawan.***

Tinggalkan Balasan