Warga Desa Mekar Rahayu Sebentar Lagi Memiliki Saung Edukasi di Bantaran Sungai Citarum

Bandung Side, Mekar Rahayu – Sebagian besar masyarakat modern kalam kehidupan sehari menerapkan pola hidup yang praktis, simpel, ekonomis dan serba teratur. Tapi hal tersebut menjadi pengecualian untuk menyikapi tentang sampah. Sampah yang berasal dari diri sendiri atau secara besar berasal dari perusahaan kurang mendapatkan perhatian oleh masyarakat modern.

Hal tersebut diatas dapat dilihat dari salah satu indikator keberadaan Oxbow Cicukang yang berada di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, samapah menumpuk sudah bertahun-tahun belum ada solusi berarti yang semakin lama semakin menjadi beban Sungai Citarum akan semakin kotor.

Salah satu cara yang diupayakan Satgas Citarum Harum untuk membuat warga dilingkungan Desa Mekar Rahayu agar paham dan sadar akan lingkungan, terutama tentang sampah dengan membangun Saung Edukasi di bantaran Sungai Citarum tepat didepan Bank Sampah Mekar Rahayu. Saung Edukasi yang lokasinya juga kurang lebih jaraknya 20 meter dari Oxbow Cicukang memiliki ukuran 5 x 7 meter yang nantinya digunakan dalam aktifitas memberikan edukasi tentang pilah, pilih dan olah sampah.

Satgas Citarum harum bersama relawan dan warga saling bahu-membahu membersihkan lokasi serta mulai memberi sentuhan pembangunan semi permanen agar memiliki usia panjang dalam penggunaan dan pemanfaatannya.

Menurut Danial Ghyna Ginanjar, Ketua TPS 3R di Desa Mekar Rahayu mengatakan,”Hari ini dimulai ada perbaikan 3R yang berlokasi di Desa Mekar Rahayu sebagai tempat pusat pelatihan warga. Atas petunjuk Dansektor 8 Citarum Harum, Kolonel Czi Aby Ismawan, tempat ini akan dijadikan pusat edukasi, lokasinya sangat cocok karena berdekatan dengan Aliran Sungai Citarum dan Oxbow Cicukang yang masih tertimbun puluhan ton sampah. Sehingga warga akan belajar langsung di pusat sampah dan Aliran Citarum”.
Menurut Dansubsektor 8 Citarum Harum, Pelda Ari Purwadi hari ini selain merehabilitasi bangunan yang dulu digunakan sebagai tempat pengepul sampah terpilih juga sebagian Satgas Citarum Harum membersihkan Bantaran Sungai Citarum untuk persiapan penanaman bibit pohon keras, Jum’at (29/11).

“Atas arahan dan intruksi Dansektor 8, hari ini kami melakukan giat pembersihan Bantaran, juga merehabilitasi tempat TPS 3Ryang akan dijadikan Saung Edukasi,”ujar Pelda Ari.

Seperti pernah diberitakan oleh Bandung Side pada tanggal 16 November dengan judul “Hujan Datang, Sampahpun Parkir Di Oxbow Cicukang” bahwa Oxbow Cicukang yang panjangnya sekitar 700 meter sampai saat ini belum pernah tersentuh untuk dibenahi, ribuan ton sampah yang berasal dari warga sekitar juga dari Sungai Cicukang yang merupakan Anak Sungai Citarum.

Sementara itu, dilokasi yang berbeda melalui selular, Dansektor 8 Kolonel Czi Aby Ismawan menjelaskan, “Saung Edukasi itu, nantinya diharapkan dapat menjadi tempat ngariung warga bantaran,saling bertatap muka untuk membahas berbagai macam masalah lingkungan, untuk dicarikan solusi dan penyelesaian nya demi generasi yang akan datang”.

“Melalui pendekatan budaya Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Sehingga bila pesan sudah tersampaikan tentang 3R di Saung Edukasi, masyrakat dapat melakukan aktifitasnya dalam kegiatan sehari-hari,”pungkas Kolonel Aby.

Tentang 3R
Pengertian 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.

Adapun kegiatan 3R yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya. Contoh kegiatan Reuse sehari-hari, pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.

Selain itu gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis. Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

Contoh kegiatan Reduce dalam kehidupan sehari-hari, pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali). Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi. Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

Selanjutnya kegiatan Recycle dalam sehari-hari, pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali. Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos. Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.

Konsep 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita.***

Tinggalkan Balasan