Bandung Side, Jakarta – Indonesia akan menjadi tuan rumah ‘16th Asia-Pacific Conference of German Business’ (APK), konferensi dua tahunan yang membahas investasi dan bisnis para pengusaha Jerman di negara-negara Asia Pasifik. Perhelatan itu akan digelar di Jakarta pada 1 – 3 November 2018.
Pada acara tersebut, akan hadir Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman, Peter Altmaier yang akan memberikan pemaparan mengenai perkembangan terkini serta upaya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Jerman dengan negara-negara di kawasan yang menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia saat ini, Asia Pasifik. Hadir pula pada konferensi itu, sekitar 1.000 eksekutif perusahaan serta pejabat bidang ekonomi dari Jerman dan negara-negara Asia Pasifik.
Pertama kali APK diselenggarakan pada tahun 1986 dan secara rutin digelar setiap dua tahun sekali, dimana tuan rumah penyelenggaranya bergiliran di antara negara-negara Asia Pasifik. Forum ini merupakan platform bagi para pemimpin ekonomi, pengusaha, dan perwakilan pemerintah untuk membahas dan meningkatkan hubungan ekonomi antara Jerman dengan kawasan Asia Pasifik.
Penyelenggaraan APK yang akan datang diharapkan akan mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia seperti yang mengemuka dalam pertemuan IMF – Bank Dunia di Bali 8 – 14 Oktober 2018 lalu. Dengan Produk Domestik Bruto sebesar US$1,1 triliun, Indonesia telah tumbuh menjadi pasar yang sangat penting bagi perusahaan-perusahaan Jerman yang ingin melakukan eskalasi bisnisnya di kawasan Asia Pasifik.
DEG, sebuah lembaga pembangunan sektor keuangan terkemuka di Jerman dan Panin mengadakan Seminar setengah hari dengan topik “Doing Business in Indonesia” (Kemudahan Berusaha di Indonesia) pada tanggal 1 November 2018, bertempat di Hotel Le Meridien Jakarta. Acara tersebut sejalan dengan Konferensi Asia Pasifik para pengusaha Jerman ke-16.
Mengingat pentingnya peningkatan hubungan ekonomi Indonesia – Jerman, pada tahun 2017 DEG dan PaninBank membentuk kerjasama pemasaran ‘German Desk’ yang bertujuan memfasilitasi perdagangan antar kedua negara dengan menyediakan solusi pembiayaan yang disesuaikan dengan kemampuan para importir Indonesia berskala kecil menengah (UMKM) yang membutuhkan peralatan produksi buatan Jerman dan negara-negera Eropa lainnya yang berkualitas.
“Sebagai sebuah institusi pembiayaan pembangunan, kami berkomitmen untuk berperan dalam mendukung pertumbuhan dan penguatan UMKM secara berkelanjutan. Kami yakin dengan adanya German Desk di Indonesia kami dapat secara proaktif berperan,” kata Petra Kotte, Kepala Divisi Lembaga-lembaga Keuangan dan Bisnis Jerman, DEG.
Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan Indonesia – Jerman dan negara Eropa lainnya menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Bagi Indonesia, Jerman adalah mitra dagang terbesar ke-13 dengan nilai ekspor sebesar US$2,7 miliar atau 1,6% dari total nilai ekspor Indonesia pada tahun 2017.
Sementara nilai impor Indonesia dari Jerman pada tahun 2017 mencapai US$3,5 miliar atau 2,3% dari total impor Indonesia 2017. Barang-barang asal Jerman yang diimpor ke Indonesia antara lain berupa produk-produk permesinan yang nilainya mencapai US$1,1 miliar.
“Dalam hubungan ekonomi antar negara, yang paling penting adalah transaksi perdagangan yang saling menguntungkan,” kata Volker Bromund, Relationship Manager German Desk di Indonesia.
Herwidayatmo, Presiden Direktur PaninBank menambahkan bahwa, DEG dan PaninBank merupakan mitra Bisnis selama 30 tahun. Hubungan tersebut ditingkatkan melalui pemberian kredit jangka panjang dari DEG kepada PaninBank untuk memperkuat pendanaan Bank.
Peran dan komitmen DEG yang sudah memiliki Kantor Perwakilan di Indonesia menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. PaninBank mendapat kehormatan ditunjuk sebagai mitra DEG mewujudkan sarana German Desk sehingga dapat secara efektif mendukung pertumbuhan segmen SME yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.***