
Bandung Side, Bojongsoang – Komandan Sektor (Dansektor) 6 Citarum Harum, Kolonel Inf. Yudi Zanibar menerima kunjungan Deputi Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dr. Sonny Harry B Harmadi di Oxbow Jembatan Biru, Bojongsoang, Jumat (21/9/2018).
Sonny didampingi Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Iwan Eka Setiawan dan Plh. Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Perdesaan Mustikorini Indrijatiningrum dalam rangka pengarahan Gerakan Nasional Revolusi Mental, hal tersebut dilakukan dikarenakan Kemenko PMK yang dibawahi Puan Maharani sebagai wakil Ketua Pengarah 3 koordinator Nasional dalam pelaksanaannya Perpres No. 15 Tahun 2018.
Sebagai bagian dari aksi nyata dalam mendukung perpres No 15 Tahun 2018 tersebut, Sonny melakukan dialog dengan para Kader Revolusi Mental di taman tepi Sungai Citarum yang sebelumnya menjadi tempat pembuangan sampah(oxbow jembatan biru). Diskusi membahas program pemerintah dalam penanganan Sungai Citarum dan pentingnya peran para kader untuk mendukung program tersebut.
Sonny menjelaskan, Kemenko PMK melalui 2 program yaitu Gerakan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat dan Gerakan Nasional Revolusi Mental telah melaksanakan aksi nyata guna mendorong perubahan perilaku masyarakat di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung yang rutin dilanda bencana banjir.
Lokasi di 3 kecamatan yang berada diwilayah Sektor 6 Citarum Harum tersebut merupakan daerah cekungan di bantaran (daerah aliran sungai) DAS Citarum. Setiap tahunnya lokasi tersebut kerap dilanda banjir sekitar 10 kali dengan ketinggian air mencapai 2 -4 meter, berdurasi antara 1 hingga 2 minggu.
Saat terjadi bencana banjir beberapa waktu lalu, masyarakat desa dibantu oleh kader revolusi mental dapat memetakan kebutuhan dasar seperti area penampungan, kebutuhan air, pangan dan obat-obatan serta prosedur melaksanakan evakuasi. Hal tersebut sesuai konsep Revolusi Mental yang di amanahkan oleh Presiden Joko Widodo yakni, Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Bersatu dan Indonesia Bersatu.
“Sangatlah beruntung Sungai Citarum hanya melewati daerah atau wilayah di satu provinsi saja, yakni Jawa Barat. Karena ada sungai diluar negeri yang melewati beberapa negara, sehingga bila mengalami kerusakan ekosistem akan sulit koordinasinya,”kata Sonny saat diwawancarai oleh Bandung Side.
“Dengan berbekal Gerakan Revolusi Mental masyarakat harus berubah mainset bahwa sungai harus didepan rumah sebagai serambi, maka dari itu bersama pemerintah bergotong-royong menjaga kebersihan, mencegah pencemaran dan pendangkalan sungai khususnya disekitar aliran DAS Citarum agar risiko bencana banjir terus berkurang,”kata Sonny kembali.
“Kami berharap dapat memberi pemahaman, mengubah perilaku dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana serta mendukung perbaikan Sungai Citarum melalui perubahan cara pikir, cara kerja, dan cara hidup. Sungai itu sumber kehidupan, bukan tempat pembuangan,” pungkas Sonny.
“Kunjungan Deputi Kemenko PMK di Sektor 6 Citarum Harum bisa dikatakan mendadak dikarenakan menerima kabarnya satu hari sebelum datang hari ini,”kata Kolonel Inf. Yudi Zanibar. Selain itu, lanjut Kolonel Yudi, merupakan kegiatan lanjutan awal September lalu, Kemenko PMK bekerjasama dengan BNPB memberikan pelatihan kepada masyarakat di 3 kecamatan di wilayah kerja sektor 6 dan 7 sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman serta kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan cara membangun partisipasi semua pihak. Dampaknya dapat mengurangi risiko korban jiwa dengan menerapkan revolusi mental melalui gerakan tertib dan bersih.***